Marhaban ya Ramadhaann~
Kepada semua readers baik yang setia maupun yang lumpang lewat..all of you, saya mohon maaf apabila ada salah kata, slow update, gak membalas comment kalian, gak menuhi permintaan kalian, bikin nangis, bikin kesel gara-gara gak update juga..mmm sekali lagi maap yaaaakkkkkkk 😂😙😙😚😚
Kata nya seorang ibu itu saat mengandung sangat lah sabar, kaki pegal-pegal, tidur susah, nafsu makan kurang. Kata nya seorang ibu itu saat melahirkan rasa nya seperti 9 tulang rusuk nya retak. Walau sebegitu sakit nya, susah nya.. seorang ibu tetap lah sabar menanti buah hati nya.
"Hai sayangg.."
Tangan nya yang begitu kecil dan lembut menggenggam telunjuk ku begitu erat.
Aku hanya sering mendengar betapa susah nya perjuangan seorang ibu dalam mengandung buah hati nya, jika di ijinkan.. aku ingin merasakan dan melalui semua itu.
Aku selalu merasa benci serta marah saat melihat berita tentang banyak nya kalangan muda yang hamil diluar nikah menggugurkan anak nya. Rasa nya sungguh tidak adil. Aku yang siap dan ingin menjadi seorang ibu tidak di ijinkan Allah untuk mempunyai nya, sedangkan mereka... yang tidak siap bahkan tidak menginginkan nya dengan seenak nya menggugurkan anaknya.
Air mata ku hampir saja jatuh saat meliat Bastian masuk ke kamar Zoey. Buru-buru ku seka air mata ku yang entah sejak kapan keluar.
"Hai sayangg.. " ucap Bastian sambil mengecup kepala ku.
"Ssthh Zoey nya mau tidur.."
"Eh maaf ya Zoey.. Abi mau pinjem Umi dulu ya" ucap Bastian sambil menggenggam tangan ku.
"Tunggu aja di luar sayang.. aku mau nunggu Zoey sampai tidur dulu.. nanti aku susul"
"Oh oke.. jangan lama ya sayang kita udah janji sama dokternya jam 10 tadi.."
"Iyaa.."
Bastian dan Nava selalu menemaniku chek up seminggu sekali di rumah sakit. Sebenar nya aku harus di pantau 24 jam di rumah sakit. Tapi aku bersikeras tidak mau di opname.
Bayangkan jika aku hanya harus menghabiskan sisa hidupku tidur di kasur dengan bantuan oksigen. Allah menciptakan sepasang mata manusia agar manusia bisa melihat betapa indah nya ciptaan nya jadi aku harus menggunakan waktu ku sebaik-baik nya untuk menggunakan mata ku melihat berbagai tempat, hal, serta tempat menakjubkan lain nya yang belum sempat aku lihat.
Kalau bisa aku ingin mengunjungi rumah Allah. Aku ingin sekali ke mekkah.. tapi dengan kondisi seperti ini sangat tidak memungkinkan untuk kesana.
Dirumah sakit aku hanya di ijinkan untuk memakan makanan rumah sakit yang rasa nya heiiss.. kalian tahu lah, makanya aku memilih keluar.. aku bisa makan makanan kesukaan ku serta makanan yang selama ini belom pernah aku coba, aku bahkan ingin coba makan walang goreng hehe.. menurut ku kalau pun aku harus meninggal besok.. aku tidak akan menyesal karna aku sudah melakukan semua yang aku ingin kan di dunia.
"Gimana perasaan mu hari ini sayang?" Tanya Bastian saat aku sudah berada di mobil.
"Sangat sehat.." ucap ku bersemangat.
"Benarkah? Tapi kamu keliahatan sangat pucat.. kamu gak bohong kan sayang?" Ucap Bastian khawatir.
"Nope.. gak bohong kok" ucapku sambil tersenyum.
"Kami berangkat dulu ya Nav.." ucap ku sambil melambai ke arah Nava. Hari ini dia gak bisa ikut karena harus nemenin Zoey.
Tidak terasa sudah 2 minggu aku pulang kerumah.. sudah dua minggu umur Zoey dan sudah 2 minggu aku berhasil bertahan hidup. Semoga bisa lebih panjang lagi Amiin.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Would It Be [TAMAT]
ChickLit"Kamu berubah!" "Hah? Berubah gimana?" tanyaku ketus. "Kamu sekarang gak mau aku sentuh lagi, sering keluar kota, jarang di rumah. Kamu juga aku perhatikan sering pergi sama cowok itu, cowok yang kamu bilang hanya klien mu itu. BULSHIT! Jangan-jang...