Shinsekai. Lautan tempat runtuhnya mimpi seluruh bajak laut. Lautan terganas dimana setiap kapal tak akan dapat memprediksi setiap cuaca yang akan muncul. Benar-benar lautan yang aneh dan misterius.
Namun berbeda dari seluruh bajak laut. Mugiwara no kaizoku adalah sebutan bagi mereka, orang-orang yang dapat menakhlukan 'Lautan Ganas' tersebut. Dengan kapal terkuat yang terbuat dari kayu paling langka di dunia, mereka berhasil mengarungi seluruh lautan di dunia termasuk Shinsekai lautan yang paling ditakuti.
Kapal yang berisikan kru yang hebat ini adalah kapal dari Sang Raja bajak laut, Monkey D. Luffy. Setelah menemukan One piece, Luffy dan para krunya berkeliling dunia untuk mewujudkan mimpi seluruh krunya. Ya, mimpi seluruh krunya.Terutama mimpi sang navigator dimana ia ingin menggambar seluruh pulau yang ada di dunia
~Adilla Fiqria~
Hari yang cerah di Shinsekai. Cukup jarang memang untuk menemui hari yang cerah di lautan ini, tapi memang hari ini adalah hari yang cerah.
Hembusan angin meniup kencang layar bergambarkan tengkorang dengan topi jerami. Kapal yang berhaluan kepala singa atau matahari itu terus melaju dengan tenang ditengah lautan. Awak di dalam kapal itu pun sibuk dengan urusannya masing-masing untuk menikmati kcerahan hari itu.
Mulai dari pendekar pedang berambut hijau yang tidur di dek kapal hingga sang penembak jitu kapal yang sedang merakit sebuah mariam bersama seorang cyborg. Semuanya tenang dan terasa nyaman untuk kapal yang selalu berisik ini.
Seorang manusia ikan yang menjadi kru terakhir kapal itu berjalan mendekati sang kapten yang duduk dengan tenang diatas singgasananya. Bukan singgasana mewah bertahtakan emas seperti di setiap kerajaan. Namun singgasana kesayangan Raja bajak laut tersebut adalah sebuah kepala singa yang terletak di bagian depan kapal. Ya dia mengakui jika itu adalah tempat duduk fvoritnya, padahal sebenarnya itu bukan tempat duduk.
"Luffy-kun, apa yang sedang kau pikirkan" tanya Jinbei yang kini berada tepat dibelakang Luffy. Sepertinya Jinbei menyadari ada yang berbeda dengan kapten mereka itu. Tentu saja ada yang berbeda, makhluk karet ini biasanya berisik tapi hari ini dia hanya diam saja.
Luffy yang sedang duduk bersila itu turun lalu berdiri dihadapan manusi ikan yang pernah menjadi seorang shicibukai itu. "Aku merasa ini adalah waktunya" ucap Luffy lirih sambil memegang dadanya yang terbuka itu karena memang baju Luffy tidak dikancingkan dan dibiarkan terbuka.
Luffy adalah orang sangat kuat namun orang yang berisik dan bodoh disaat yang bersamaan. Melihatnya serius merupakan pertanda buruk dan itu cukup disadari oleh Jinbei. Semenjak Luffy mengembalikan Topi Jerami milik Shanks kepada pemiliknya karena telah memenuhi janjinya menjadi bajak laut yang hebat, Luffy selalu tersenyum dan bertingkah bodoh seolah seluruh bebannya menghilang. Tapi hei, bukankah Luffy memang selalu seperti itu?.
Jinbei yang kelihatan bingung dengan ucapan sang kapten pun mengajukan pertanyaan "Waktu untuk?"
Luffy berjalan melalui Jinbei. "Aku rasa, aku butuh istirahat" ucapnya dengan kepala yang selalu manatap rumput di dek kapal. Sepertinya Luffy memikirkan sesuatu.
Jinbei berdiri diam menatap punggung Luffy yang perlahan menjauh darinya. Ia tidak mengerti apa yang dikatan oleh pria yang disebut sebagai pria paling kuat di dunia itu.
~Adilla Fiqria~
Sudah seminggu kru bajak laut Topi jerami kehilangan semangatnya. Penyebabnya adalah kapten periang mereka terbaring lemah di kamar khusus perawatan sang dokter rusa. Seminggu yang lalu mereka semua memang merasa ada yang aneh dengan kapten mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Next Stage
FanfictionCANON Genre : Friendship, Angst Summary : Impian dan cita-cita mereka semua telah tercapai, kebahagiaan pun memenuhi mereka. Namun semua senyuman itu luntur seketika ketika Sang Kapten perlahan menjadi tak berdaya| "TEMAN-TEMAN.. AKU BENAR-BENAR IN...