Next Stage : Beautiful Light

769 52 0
                                    

Sequel dari Next Stage..

Angin malam ini terasa sangat sejuk, lebih sejuk dari biasanya. Aku memandang jauh cakrawala gelap yang terbentang di depanku seraya memeluk tubuhku sendiri yang mulai menggigil kedinginan. Cahaya bintang menerangi sebuah garis yang seolah-solah memisahkan laut dan langit. Air mataku terjatuh perlahan, selalu seperti ini. Setiap malam aku hanya duduk diam di singgasana kesukaanmu, melihat laut, lalu menangis teringat akan dirimu.

Takdir hidup ini sangat mengerikan. Kau datang sebagai pahlawanku, kau merubah hidupku, dan kau menarikku jatuh ke dalam pesonamu. Aku mencintaimu sejak hari itu, hari dimana kau berjanji akan menyelamatkanku. Kau meletakkan hartamu diatas rambut oranyeku dan bersumpah akan menyelamatkanku. Hey penyelamat, kau menepati janjimu. Kau tahu, kau sangat keren hari itu dan tampak selalu keren setelah hari itu.

Aku mencintaimu setulus hatiku. Memandangi tubuh kurusmu yang selalu berisik itu adalah kesukaanku dan memarahimu setiap kau menggangguku adalah kegemaranku. Namun saat ini kau pergi begitu saja. Kau pergi sebelum aku mengungkapkan cintaku kepadamu. Demi Tuhan, aku ingin kau disini. Aku ingin hidup bersamamu~

.

"Nami-san"

Aku cepat-cepat menghapus air mataku. Seseorang memanggilku lembut. Aku tidak menolehkan kepalaku namun aku tahu ada seseorang berjalan pelan menghampiriku. Setibanya di tempatku, ia membalut tubuhku dengan sebuah selimut. Tanpa menoleh kepadanya pun, aku sudah mengetahui siapa dia. Dia adalah pangeran berkuda putihku.

"Kau selalu ditempat ini, disini dingin" ucapnya lalu dia menghisap rokok yang memang selalu ditangannya. "Tapi aku tahu, kau keras kepala" sambungnya lagi sambil menepuk kepalaku pelan.

"Sanji-kun" aku menarik kain lengan bajunya masih tanpa menoleh kearahnya. "Temani aku seperti biasanya" pintaku dengan suara bergetar tanda habis menangis.

Sanji menggendong tubuhku dengan gentle, menurunkan aku dari kepala matahari sunny. Ia meletakkan aku di dek kapal, membalutku dengan selimut lalu ia duduk disampingku. "Dengan senang hati, tuan putri" jawabnya dengan senyum yang mengembang.

.

"Nami-san" gumam Sanji pelan

"Hm?"

"Aku mencintaimu"

"Aku tau. Kumohon tunggu aku, tunggu sampai aku mengatakan 'Aku juga mencintaimu Sanji-kun'"jawabku pelan lalu menyandarkan kepalaku di bahu bidangnya.

Dan kurasakan Sanji-kun mengecup keningku. Aku diam tidak menolaknya. Aku tahu aku akan mencintainya, karena dia adalah pangeran yang sangat baik hati. Ia adalah orang yang menyelamatkan kehancuranku hatiku karena kehilanganmu Luffy

Luffy, saat ini aku masih mencintaimu.

Namun, jika kau sedang bersama Tuhan saat ini. Kumohon pinta dia untuk mengubah hatiku agar aku mencintai pria disampingku ini.

FIN

Next StageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang