Part 5

2.5K 119 8
                                    

Sorenya mereka berkumpul di sekitar halaman Villa.

"oke anak-anak, sekarang kita akan mencari jejak!" Ujar Mrs. Veera

"apa-apaan coba?" Keluh Avika

"napa lu? Takut yee" sambar Avinash

"idih, sapa juga yang takut. Sok tau lu" balas Avika jutek

"udah ngaku aje"

"sok tau dih, apaan banget dah"

"ya serah deh, yang jelas lu tenang aja, kan ada Abang Avinash yang siap ngelindungin Eneng Avika" goda Avinash

"gembel lu" pipi Avika memerah.

"cie blushing"

"siapa yang blushing dih"
Avinash terbahak melihat tingkah laku gadis pujaan hatinya *geli gue nulis ini sumpah :v*

"oke! Saya akan bagi kelompok" ujar Mrs. Veera lagi

Setelah membagi kelompok, mereka pun segera menemui anggotanya masing-masing.
Kelompok 1 dengan ketua Siddharth, yaitu Anushka, Dev, Tunisha dan Roshni.
Kelompok 2 dengan ketua Faisal, yaitu Avinash, Avika, Arishfa dan Sumedh.
Kelompok 3 & 4 entah siapa saja mereka. Setelah itu mereka pun segera memasuki area hutan.

"eh sumpah, ini masih sore aja udah gelap banget, gimana kalo malem coba?" keluh Anushka

"udah tenang aja," sahut Dev dari belakang Anushka.

"gimana mau tenang coba? Ini hutan Dev!"

"terus kalo ini hutan kenapa? Lu takut hm?"

"eh? Engg-nggak kok, gue kan pemberani" Anushka terbata-bata menjawabnya.

"halah, sama kucing aja lu takut"

"ya kan gue phobia sama kucing bego!"

Dev tertawa, mereka berdua jalan dipaling akhir, sedangkan teman-temannya berjalan jauh didepannya.
Anushka: "tungguin woy!"

--

"Ini kita mau kemana sih? Gelap banget ih" Arishfa berjalan dengan memegang baju Faisal.

"kita ini lagi mencari jejak Rish, tenang aja deh lu, ada gue sama Sumedh yang bakal jagain lu" balas Faisal

"gue gak dianggep nih hm?" Sahut Avinash tak terima

"kan lu mah jagainnya si Avika"

"oh iya ya, gue kan jagain princess kesayangan gue ini" Avinash sedikit menekan di kata 'princess' lalu Avinash merangkul lengan Avika

"apaan sih lu? Maen rangkul-rangkul aje" protes Avika

"sewot amat neng, lagi pms ya?"

"Avinash!"

"canda ya tuhan, sewot amat sih lu" Avinash mencubit pipi Avika, "gemesih deh lu, bawaannya pengen nyubit ama meluk mulu"

"apaan sih" Avika menundukan kepalanya, tidak mau Avinash melihat bahwa dirinya blushing.

"blushing cie" goda Avinash menyadari bahwa pipi Avika merah

"apa sih, enggak ih, sok tau" Avika mencubit lengan Avinash.

"gemesh ih," Avinash kembali menyubit pipi Avika, "udah ah ayo, kalau gue gembelin lu mulu, ntar muka lu kayak tomat busuk, merah semua haha"

"kan ngeselin lu ah" Avika pun berjalan mendahului Avinash, karena Avika merasa kesal dengan Avinash.

"hahaha, lucu deh lu. Tungguin!"

"bodo"
Mereka pun terus berjalan. Sampai tak sadar sesuatu..
.
.
P.s: iya gue tau gue telat update, dan chapter ini pendek b a n g e t. Serius deh, gue lagi kehabisan stok ide di otak gue, jadi gue gak bisa nambahin lebih banyak. Jadi kesimpulannya di chapter ini sama aja kayak di wattpad :'v
Yaudahlah, ntar di chapter 6 gue panjangin, sepanjang jalan Anyer ke Panarukan *lah?
Udahlah, pokoknya vommentsnya jangan lupa. Thanks!

Misteri Villa 13Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang