chapter 3

69 8 0
                                    

Aku menginjak keras kakinya. Kulihat dia meringis kesakitan.

A: k-kau membuang waktuku kyungsoo, aku akan memanggil siswa lain untuk membantumu membersihkan toilet ini

Aku berlari meninggalkan kyungsoo yang sedang meringis kesakitan
Setelah keluar dari suasana yang menegangkan. Aku pun langsung menuju ketoilet sebelah untuk memanggil anak-anak yang lain.

A: heoseok, taehyung, jimin, yoongi kalian bantu kyungsoo ditoilet perempuan, sekarang

Setelah memanggil beberapa anak tersebut, aku pun mereka untuk pergi ketoilet cewek. Aku pun bertemu juga dengan kyungi yang sedang melintas didepan toilet.

A: kyungi
Ki: gimana udah beres?
A: tinggal sedikit. Kyungi aku boleh minta tolong?
Ki: minta tolong apa?
A: tolong tunggu mereka sampai selesai, aku mau kekantin. Nunggu mereka lama banget, sampe-sampe cacing diperutku protes
Ki: ah nee..

Aku pun langsung meluncur kekantin. Kantin masih sepi karena masih jam pelajaran. Aku memesan mie instan dan duduk di meja Taklama pesananku datang. Satu suapan menuju mulutku dan..

Bruuu~

Mi itu pun lolos dari mulutku karena sebuah tepukan di pundakku. Aku pun langsung menoleh ke si pemilik tangan.
Ahhhh... Itu kim bomi. Ha? Bomi? Bukannya aku sudah bilang kalau ini masih jam pelajaran ? Apa dia membolos pelajaran?
"Kau bolos" tebakku

"Kau tak tau betapa tersiksanya aku dikelas kalau nggak ada kamu" sepertinya dugaanku benar.
"Ahbenar kau membolos"

Ah iya... Kim bomi adalah teman baruku diSma, teman sebangku, dan bisa dibilang sebagai sahabatku.

"Sekarang pelajaran choi songsaenim ya?" tebakku lagi karna aku tau dia paling sebal sama yang namanya matematika apalagi gurunya bikin muridnya nambah dosa. Maksudku guru itu nyebelin banget, terkadang nggak ada pr dibilang ada pr. Blm dijelasin eh udah disuruh ngerjakan tugas 'kan itu bikin murid2 pada jelek2in guru itu, yang paling parah dapet Dosa. (Bener gak? *Lirik pelajar)

"Nah itu udah tau. Tu orang nyebelin, ngejelasin rumus kagak ada titik komanya" keluhnya.
"Eh gimana tadi ngejaga gerbangnya? Ketemu sama kakak yang populer itu nggak?" lanjutnya bertanya
"Maksudmu?" tanyaku sambil memiringkan kepalaku tanda tak mengerti.
"Ah kau ini siapa lagi kalau bukan kak kyungsoo and the geng" katanya dengan mendengus kesal
"Apa mereka populer? Menurutku mereka malah menyebalkan." komentarku
"Hanya orang bodoh yang bilang seperi itu, jelas2 mereka keren populer." katanya ketus
"Kalau aku bodoh ga mungkin aku memberi contekan ke kamu setiap ada pelajaran matematika." kataku dengan nada mengejek

Dia hanya tertawa karna malu sambil menggaruk kepalanya yang aku yakini tidak gatal.
"Kalau liat orang jangan dari penampilannya, sifatnya juga tu liat" kataku sambil melangkah pergi setelah melihat mangkuk mieku yang sudah kosong.

"Hei kau mau kemana?!!" bomi pun berlari ke arahku.
"Mau menjaga anak2 yang kena hukum" kataku dengan tetap berjalan
"Boleh aku ikut?" tanyanya dengan wajah memelas
" ah yaudah ikut aja!"

Aku dan bomi pun langsung menuju ke toilet tempat anak2 yang dihukum. Aku melihat kyungi yang sedang membantu.
"Gimana kyung? Udah kelar?" tanyaku pada kyungi.
"Kagak kurang dikit" jawab kyungsoo
"Gue ga tanya lu lagi, gr amat" ketusku
"Iya nih tinggal dikit" jawab kyungi.
Aku melihat kyungsoo hanya menggembungkan pipinya entah karna malu / marah.
"Lu pergi kekelas aja sana" kata kyungi
"Yo dah byee" pamitku
Aku dan bomi pun kembali kekelas untuk mengikuti pelajaran.
Saat dikelas, suasana ramai karena guru yang mengajar tiba-tiba ada urusan mendadak diluar sekolah. Ini adalah surga para murid.
Aku dan bomi pun duduk dibangku kami dan mengobrol.

-skip-

Bel sekolah pun sudah berbunyi aku pun berjalan menuju parkiran untuk menemui suho. Dia terlihat sedang menungguku didalam mobil, aku pun menghampirinya yang sedang asyik mendengarkan musik didalam mobil. Saat aku membuka pintu sesuatu menabrak kepala ku, sebuah pesawat kertas?

"seok ada apa?"
"aniya oppa!" kataku dengan cepat dan tanganku pun menyembunyikan kertas itu dibelakang jasku.

-skip-

"hyeseok sini!" suara oppa yang sedang berteriak didepan pintu rumah.

"wae? wae? ada apa?" kataku terburu buru
"nih liat" sambil menyodorkan pesawat kertas
"buat gw?" tanyaku bingung
"bukan tapi buat anjing tetangga. ya buat lu lah!" kata oppa gw lalu berlalu dibalik pintu rumah.
"kamu lama kelamaan semakin berani saja, aku tak tau ini akan berakhir seperti apa. jadi tunggu saja pembalasanku seperti apa" isi surat itu
"Siapa sih yang ngirim surat beginian? Mana gak ada pengirimnya. Hmm mungkin orang iseng. Tapi.. Aku simpan aja lah barangkali aku bisa menemukan pengirimnya" kataku sembari membaca isi surat tersebut.

Keesokan harinya

"Pagi kim hye seok!" sapa orang yang berjalan dibelakangku. Dia menyamai langkahku dan tersenyum lebar.
"Nugu?" tanyaku. Aku berpikir dia adalah salah satu dari geng kyungsoo. "Kai?" tanyaku dengan mata menyelidik
"Ani... Gw chanyeol. Park Chan Yeol." katanya dengan menyodorkan tangannya.
"Oo mianhaeyeo.. Gw salah, chan yeol" kataku sambil menjaba tangannya.
"Seharusnya gw yang bilang mianhae" katanya dengan tersenyum.
"Wae?" tanyaku karena aku tidak merasa dia punya salah
"Yang tentang dirumah kyungsoo, gw kira lo beneran pembantu disebelah rumahnya. Jadi gak enak" katanya panjang lebar.
"Ooo.. Nee gwaencanha, gak perlu minta maaf, yang seharusnya minta maaf itu si kyungsoo. 'Kan dia yang udh bilang aneh-aneh." kataku membenarkan masalah.
"Aha gomawo" katanya sambil tersenyum selebar mungkin.
Kami pun berpisah di depan kelasku.

Oh aku belum bercerita. Aku, kyungi, kyungsoo, dan gengnya masih menginjak kelas 1. Sedangkan oppaku sudah menginjak kelas 2. Aku dan kyungi ada di kelas 1-A sedangkan kyungsoo dan gengnya ada dikelas 1-C.

Tak terasa sekarang sudah hampir menginjak semester 2. Di sekolah ini setiap semester para murid dikelas akan diacak sesuai nilai akademis / non akademisnya di semester 1. Yang memiliki nilai bagus akan dimasukkan ke kelas A ataupun B, dan sebaliknya.

Dipertengahan jam istirahat ada sebuah panggilan untuk seluruh siswa sekolah agar semua siswa berkumpul di lapangan sekolah. Semua pun berhamburan keluar menuju kelapangan. Tak basa basi, setelah semua berkumpul kepala sekolah pun langsung menjelaskan kenapa seluruh siswa di kumpulkan di lapangan.

Kepsek: anak-anak sekarang kalian akan menginjak semester 2 ini artinya kalian akan mendapatkan jatah libur semester dan pengacakan kelas lagi. Libur dimulai dari minggu depan hingga awal bulan selanjutnya. Dan sekarang saya akan Memberitahu kalian siapa saja yang akan dipindahkan. Yang sudah di panggil mohon langsung pindah kekelas yang sudah ditentukan. Dari kelas 1-A jeong soo Ok, Gyeong gae deok, Shin gil ja, kim bo mi kalian dipindahkan ke kelas 1-B kalian masih harus berusaha lagi untuk masuk ke kelas A lagi. 1-B kim beom sil, park san dol, shin nae rin, jeon jeong kook, kim min yoong kalian dipindah kekelas C. Sedangkan kelas 1-C Park Chanyeol dan kim jong in kalian pindah ke kelas 1-A, sedangkan do kyungsoo, kim jong dae kalian ke kelas 1-B. Segera laksanakan perpindahannya.

"Yahh bo mi lu dipindahin" keluhku pada kim bo mi.
"Yaaa gimana dong, kalau pelajaran choi songsaenim gw ga bisa terus bosen gw ngobrolnya sama siapa? Tapi mau bagaimana lagi?"
Aku dan bo mi pun berpisah di lapangan tersebut karena bo mi yang harus pindah.
"Kim hye seok, boleh aku sebangku denganmu?" tanya chanyeol yang tiba-tiba ada di sampingku.
"Lalu temanmu kim jong in bagaimana?" tanyaku
"Oh kai? Dia bisa duduk sendiri. Lagi pula gw bosan duduk sama dia. Aku Pengen cari suasana baru" katanya sambil memasukkan tangan kesakunya.
"Ohh ya sudah terserah saja" kataku seraya tersenyum.

Tbc
Gimana rasanya hyeseok yg pertama kali duduk bersama chanyeol? Apa mereka akan jadi teman baik? Pasangan kekasih? Atau musuh?
Give vote ya biar semangat yang bikin cerita😘

THE TWINCE WITH DIFFERENT PERSONALITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang