chapter 11

37 8 2
                                    


"Hye seok kau tidak ikut?" tanya chanyeol yang melihatku belum bersiap-siap apapun. "Ne aku istirahat dulu hari ini" jawabku dengan tersenyum.

Aku pun teringat kembali dengan mimpi itu, aku pun melihat kyungsoo. Aku menangkap wajahnya yang sedikit agak murung sebelum dia mengarahkan wajahnya kearah lain karena tau aku melihatnya.
"Chanyeol apa kamu mau menjaga hye seok untuk hari ini?" tanya oppa yang tiba-tiba datang. "Boleh saja hyung" jawabnya, aku pun langsung menimpalinya "ah ani aku sama.... Baekhyun saja" jawabku dengan langsung menggandeng lengan baekhyun. "Ya kan baek" aku pun mencubit pinggangnya tanda paksaan. Yang dicubit pun hanya memasang ekspresi seperti menanyakan apa maksudmu?  "Iya kan baek?" aku pun mencubitnya lagi. "Haha iya hyung aku saja yang menjaga hye seok" kata baekhyun dengan nada tidak ikhlasnya. "Beneran gpp?" tanya suho oppa. "N. Nee" jawabnya sedikit cengengesan.

"Oke, kalau begitu kita berangkat dulu" pamit suho oppa. "Ne" jawabku dengan tersenyum. "Baekhyun kalau sampai dongsaengku sakitnya makin parah kamu akan tau akibatnya" ancam oppaku "ha? N ne aku akan menjaganya" jawab baekhyun sedijit takut. "Baiklah jaga diri ya saeng" pamitnya lagi dan mengacak-acak poniku sebagai tanda sayangnya. Aku pun hanya tersenyum dan melambaikan tangan pada mereka. Baekhyun? Langsung masuk dan sepertinya ngambek karena aku memaksanya untuk menjagaku. Aku menyusuk baekhyun masuk kedalam unit.

"Baek maafkan aku" aku duduk disamping baekhyun seraya meminta maaf padanya karena telah memaksanya "kenapa kau tidak membiarkan chanyeol saja yang menjagamu? Kenapa harus aku? Aku jafi harus mengorbankan 1 hari liburan berhargaku" pertanyaan inilah yang sebenarnya tidak ingin aku jawab karena aku takut menceritakannya.

"Sebenarnya baek" aku ingin menceritakannya tapi keraguan berpihak padaku. "Apa?" dengan nada sedikit ketus dia bertanya padaku. "Aku ingin memberimu alasan. Tapi... Apa kau bisa menjaga rahasia?" tanyaku pada baekhyun dengan keraguan yang masih ada. "Memangnya ada apa?" baekhyun terlihat menginginkan alasan itu tetapi disisi lain dia masih tidak terima.

"Sebenarnya aku takut kalau bersama chanyeol. Ah ani... Entah apa yang aku rasakan bila bersama chanyeol. Mungkin tidak enak hati lebih tepatnya. Dia semalam menyatakan perasaannya padaku. Tapi aku tidak membalasnya" jawabku dengan merunduk karena malu dan sedikit ragu menceritakan semua ini. "Oh dia sudah bilang padamu tentang perasaan? Baguslah berarti dia gentleman" jawabnya ringan. Tapi apa ini? Dia sudah tau perasaan chanyeol padaku.

"Jadi kau sudah tau?" tanyaku mencari kepastian. "Ne aku tau semuanya, baru kali ini dia berani bercerita kepadaku. Mungkin dia tidak bisa memendamnya sendiri dan mungkin dia membutuhkan solusi dari seseorang" jelasnya panjang lebar. "Bagaimana kau sudah memaafkanku?" tanyaku. "Baiklah demi masalah ini aku rasa aku bisa memakluminya" jawabnya dengan wajah yang sedikit ikhlas.

"Wahhh terima kasih baekhyun" aku pun memeluknya gemas, dia sedikit seperti oppaku. Aku pun melepas pelukanku dan mulai mandi.

Selesai mandi aku pun menawarinya makan ataupun menonton film dengan dvd player dan tv.

Kami merasa seperti di bioskop menikmati makanan dan hanya fokus pada film

Hingga pada suatu adegan romantis baekhyun menyakan suatu hal padaku. "Hye seok, apakah kau juga menyukai chanyeol?" tanyanya tiba-tiba. Pertanyaan itu sontak membuatku kaget dan bigung disisi lain chanyeol sudah sangat baik padaku, tapi disisi lain aku tidak merasakan getaran bila didekatnya. Berbeda jika aku sedang dekat dengan kyungsoo. Ha! Apa yang sedang aku pikirkan! Jangan bilang aku sudah mulai jatuh cinta pada kyungsoo!.

"Emhhh entahlah" jawabku sedikit ragu "Apa yang membuatmu bingung? Apakah ada pria lain yang kau idamkan?" tanya baekhyun berturut-turut.

Aku mulai risih dengan semua pertanyaannya. "Kenapa kau harus menanyakan semua ini? Aku ingin melupakan semua ini, tapi kau malah mengungkitnya" aku mulai marah pada baekhyun aku mulai duduk menjauh dan memakan kasar camilan yang aku bawa. Sepertinya dia merasa bersalah. "Tapi aku hanya ingin membantu temanku hye seok" jawabnya memelas "apa itu salah?" lanjutnya dengan duduk disebelahku.

"Aku akan mengadukanmu pada oppa jika kau malah membuatku jadi tambah pusing bukan malah membuatku sembuh" ancamku dia pun kaget dan mulai takut. "Tidak hye seok, tidak jangan.  Iya iya aku tutup mulut." aku mulai bingung kenapa dia takut jika aku ancam seperti itu. "Kenapa kau takut jika aku ancam seperti itu? Apa kau takut suho tidak akan memberimu imbalan karena telah merawatku?" tanyaku dengan menyelidik "nah itu kau tau" jawabnya enteng dengan mengecek ponselnya. "Hye seok aku mau taruh semua barangku diunit dulu ya nanti aku akan kembali" lanjutnya berpamitan yang aku jawab hanya dengan anggukan. Dia pun keluar dan aku terus menonton film. Niatnya sih movie marathon.

Setelah beberapa menit aku mulai mendengar suara bel. Aku pun membukakannya. Dan lihat siapa yang kembali? Omo! Itu... Kyungsoo.

"Kenapa kau kembali?" tanyaku bingung dan ingat degupan jantungku mulai aneh lagi. "Untuk menggantikan baekhyun. Aku menyuruhnya untuk datang menemui teman-teman untuk berbelanja. Sedangkan aku sangat malas hari ini" dia nyelonong masuk tanpa seizinku dan mulai menonton film dengan camilanku ditangannya. "Yak! Itu camilanku!" tegurku. "Kalau mau pergi saja di supermarket" suruhnya.

"Apa kau sudah gila?" aku bertanya dengan nada meremehkan. "Kenapa?" tanyanya santai dengan sesekali memakan camilanku. "Aku sedang sakit kau menyuruhku untuk membeli makanan di supermarket, ternyata kau memang gila" dengan nada merendahkan aku pun memakinya. Sepertinya dia tidak terima. Dia langsung berdiri dan mencengkram erat bahuku.

"Aww!!" ringisku. "Lebih sakit mana hatiku atau penyakitmu?!" ini subgguh tidak masuk akal. Apa yang dia sedang bicarakan. "Ne?" jawabku bingung, dia pun melepas cengkramannya dibahuku"Ah sudahlah jangan hiraukan. Ini minumlah, agar kau cepat sehat" dia menyodorkan sebotol vitamin. Aku pun mengambilnya dari tangan kyungsoo. "Dan cepatlah istirahat, mungkin dengan itu kau akan sehat besok" katanya dengan memalingkan wajah dariku. Aku pun mulai menuju kamarku dan istirahat sesuai perintahnya. Entah kenapa aku tidak bisa melawannya lagi. Badanku mengarahkanku untuk menuruti semua perintahnya.

Aku meneguk habis vitamin yang dia berikan dan mulai masuk diantara celah selimut dan ranjang.

Tbc
Tinggalkan jejak!

THE TWINCE WITH DIFFERENT PERSONALITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang