Tiga belas

79.4K 6.3K 42
                                    


      ……Letta……

Nafasku sesak, seperti ada yang menghimpitku. Sesuatu yang lembab menjalar di leherku, memberikan rasa geli geli di sana. Ku coba mengerakkan tubuhku karena merasa tak nyaman. Sebuah tangan mencengram kedua tanganku. mataku menegerjap mencoba menyesuaikan penglihatanku dengan suasana kamar yang gelap. Mataku langsung terbelak melihat bayangan seorang pria di atasku.

" Apa yang kau lakukan" ujarku nyaris berteriak.
"ssssshhhh, bibirmu ternyata nakal juga yah" ia mentapku. Wajahnya tidak dapatku lihat. Namun kedua iris biru kelamnya bagai bercahaya dalam gelap. Aku tenggelam dalam tatapannya. Tubuhku menegang merasakan nafas hangatnya berembus di depan wajahku. Harum tubuhnya memabukan. Harum mind dan kayu kayuan.

      bibirnya menjalar mengecup leherku, Merambat hingga bibirku. Aku terpekik ketakutan.
Pria gila dari mana ini ???
Mengapa ia bisa ada di sini ???

        "Si-siapa kau ??" tanyaku ketakutan.
        " aku milikmu sayang" bisiknya di telingaku. Tubuhku merinding.

       "Aku merindukanmu" bisiknya lagi. Bibirnya kembali mengesek leherku.

   tubuhku menegang, menegang merasakan giginya mengesek leherku.
       " aku merindukan bau harummu"

       " aku merindukan suaramu"
      
        " aku merindukan kulit halusmu" pria asing itu terus membisikan kata rindu padaku. Apa kami pernah bertemu ??

       " dan aku merindukan darahmu" lanjutnya yang membuat tubuhku menegang.

     aku terpekik kaget merasakan dua buah taring panjang menancap pada leherku.

     sekuat tenaga aku menahan pekikanku. Kuremas tanganya yang menggengam kedua tanganku.

        darahku tertarik keluar, kurasakan rasakan sakit yang amat sangat pada leherku.

     " kumohon hentikan" aku sudah tidak kuat merasakan sakitnya.
Mendegar itu ia menarik kedua gigi taringnya. Membuatku sedikit bernafas lega. Ia menjilat darahku yang mengalir keluar. Kemudian mengecup bekas gigitannya.

      " sekarang tidurlah" ucapnya. Ia menarikku dalam pelukan hangatnya. Aku merasa nyaman, seolah aku sudah pernah merasakannya. Sebelah tangannya mengelus rambutku, dan yang sebelahnya lagi melingkari pinggangku. Aku merasa pernah mengalami ini, tapi kapan ?? Aku bahkan tidak tahu pria asing yang memeluk pinggangku ini. Aku merasa seolah aku telah mengenalnya, namun otakku menolak itu mengingat kedua iris biru dan suaranya berat itu.

                    ……………………

………Damian………

Aku pulang sedikit terlambat hari ini, begitu banyak kekacauan dalam perusahaan itu. Ck aku mengerti mengapa perusahaan itu mengalami krisis uang sekarang. Begitu banyak pegawai yang melakukan korupsi dengan jumlah yang tidak bisa di bilang main main.

      Ah aku akan membereskannya besok, ini sudah terlalu malam. Kulirik jam tanganku 01.20 menit. Mobilku melewati sebuah kompleks. Bau harum membuat perhatianku teralih. Bau mawar biru yang kurindukan. Aku masih ingat jelas bau ini, meski sudah lima belas tahun lamanya aku tidak mencium bau ini langsung dari sumbernya. Mobilku berhenti tepat di sebuah rumah dengan dua lantai. Bau harum ini semakin kuat. Hatiku menghangat, rasanya aku ingin berteriak sekarang. Namun aku berusaha menahannya. Aku memlompat sampai ke balkon kamar. Aku aku mencoba membuka jendela kamarnya. Tidak sulit untuk merusak pengaitnya. Aku segera masuk. Mataku menatap seorang gadis, seorang gadis muda tengah berbaring di tepat tidurnya. Nafasku tercekat menatap wajahnya. Aku melangkah mendekatinya, duduk di pinggir ranjang sambil tetap menatap wajahnya. Tanganku terulur menyentuh pipinya. Dia nyata, Godess dia nyata. Hatiku semakin menghangat. Aku sangat merindukan dia....

                      ………………

Jam sudah menunjukan pukul 04.56. Dengkuran halus gadisku menjadi nyanyian termerdu yang pernah ku dengar. Tubuhnya semakin mendekatiku, seolah mencari kenyamanan dalam pelukannku. Kudekap gadisku dengan erat seolah aku tidak ingin kehilangan dia lagi.

      Aku harus menjaganya, berlian yang bersemayam dalam tubuhnya menegeluarkan cahaya yang sedikit tidak biasa. Cahaya yang hanya bisa di lihat oleh mahluk imortal. Cahaya yang memberi tahu bahwa ialah cangkang dari keenam berlian itu. Ia adalah pelindungnya, sebagai balasan berlian berlian itu memberikan kekuatan yang sangat besar padanya. Kekuatan yang tidak ia terbagi dan hanya fokus untuk durinya sendiri, itu membuatku semakin khawatir.

    Berlian berlian itu akan melindungi gadisku, namun jika tidak di kendalikan, ia akan sulit memebedakan kawan atau lawan.

     Berlian berlian itu terhubung dengan hatinya. Menghancurkan siapapun yang mengganggu cangkangnya.

Aku dapat merasakan kekuatan itu mengalir di setiap darahnya, memperkuat tameng pelindungnya. Aku dapat merasakan kekuatan dalam setiap teguk darah yang ku telan.

      Hhhhhhh, kumainkan jariku di wajahnya, mengusal lembut setiap inci wajahnya. Dia terliahat sama, hanya sedikit lebih muda. Hahaha.
    
    Aku tidak bisa lebih lama berada di sini, aku bangkit mengecup dahinya sejenak, kemudian merapikan posisi tidurnya.

    " Sampai jumpa, honey" Bisikku di telingannya. Aku melangkah santai, membuka pintu balkon kemudian keluar, sayapku mendesak keluar mengakibatkan kemejaku sobek.
      Ku tatap kemeja sobek itu, dalam sekejap kemeja itu menjadi abu dan hilang tertiup angin malam. Sayapku membentang kemudian sedikit mengepak, membawaku terbang sejenak.

       Sial !!! Aku lupa aku membawa mobil, ck akan ku suruh Max mengambilnya nanti.
 
       Aku terbang menuju mansionku.
      
        
               …………………

     ………Letta………

Mataku mengerjap merasakan bisikan di telingaku. Mataku kabur melihat seseorang berjalan keluar dari balkon. Tubuhku menegang melihat sepasang sayap keluar dari punggungnya.

     Pria itu monster??!!!!

Oh God, sebenarnya ada apa ini ???

Mengapa hal hal aneh terjadi padaku, pertama dua laki laki asing datang meminta berlian yang bahkan aku tidak memilikinya, kemudian sudah dua kali bola mataku berubah warna, ketiga tubuhku tiba tiba tidak dapat ku kendalikan, dan yang ke empat malam ini seorang pria asing, penghisap darah seperti vampire, tapi tubuhnya panas, juga memiliki sayap datang dan mengucapkan kata kata rindu seolah kami pernah bertemu.

Akhhh sial kepalaku sakit.

     apa yang terjadi sebenarnya ????

Apa maksud dari berlian berlian itu ???
Apa yang terjadi dengan bola mataku ???
Dan siapa pria tadi ???

Ah ya tuhan, jangan lupa ingatkan aku untuk berkunjung ke psikiater. Sepertinya otakku mulai bermasalah. Padahal aku baru saja memasuki usia lima belas tahun.

Goddd!!!!

TBC....

Hehehe fast update, tapi pendek sorry banget. Kemungkinan aku update lagi pas lebaran. Sial aku sibuk banget ahir ahir ini. Kesel banget.
Thanks banget udah Vomment.

Jangan lupa vomment lagi ya ^-^

I'm Demon mate [Revisi lambat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang