Dua

134K 10.1K 176
                                    

Ivy lupa, ia menatap kesal kearah vas berbentuk kerang dimeja sebelah tempat tidurnya. Bunga berwarna biru disana sudah layu, sudah saatnya diganti.

Dengan sedikit kesal ia menghentakkan ekor siripnya keluar. Mau bagaimana lagi. Ah, Ivy lupa mencari bunga mawar biru, kalian tahu, bunga mawar yang hanya tumbuh di istana Mermaid.

Sebenarnya tidak harus, tapi dari dulu saat bundanya masih hidup, bunda rajin mencari mawar biru untuk hiasan rumah. Jadi itu seperti kebiasaan, ini seperti kewajiban yang tidak wajib dilakukan. -_-

Ivy berenang menuju istana Ociana, disana biasanya banyak bunga mawar biru. Ivy masuk kedalam gelembung mantra dan, ekornya langsung berubah menjadi sepasang kaki. Bagian kakinya ditutupi oleh sirip-sirip yang menutupi seluruh tubuh bagian bawahnya .

Ivy memetik tiga tangkai bunga mawar biru. Bunga mawar biru tumbuh liar di sini. Meski liar, bunga itu tetap memiliki banyak penggemar.

"Hey Ivy!"panggil seseorang. Ivy menoleh, menatap seorang pria yang sudah cukup ia kenal.

"Ohh, hay Dave, apa kabar?"Tanya Ivy tersenyum, pria itu tampak tidak berubah dari terakhir kalinya mereka bertemu.

"Lumayan, bagaimana denganmu?"balas Dave sambil tersenyum lebar.

"Ah aku juga baik. Hey aku dengar kau masuk rumah sakit darat, kenapa kau bisa di sini?"Tanya Ivy, berita mengenai Dave yang terluka didaratan menyebar cepat didaerah sekitar tempat tinggal Ivy, terutama karena Dave cukup terkenal.

"Oh, ya. Kemarin memang, tapi aku sudah diperbolehkan pulang, lukanya tidak parah,"jelas Dave, ia melirik luka dilengannya, menunjukan bekas jahitan yang tampak cukup rapat dan baik-baik saja.

"Sunyarlah kalau begitu."ujar Ivy sambil tersenyum.

"Memetik mawar biru lagi eh?"tanyanya, mereka cukup sering bertemu sebenarnya, lebih-lebih ketika Ivy pergi memetik bunga mawar.

"Hm seperti yang kau lihat."Ivy mengangguk anggukkan kepalanya, menunjukan bunga mawar yang ia petik melalui lirikkannya.

"Ah sepertinya aku harus pergi, aku punya banyak urusan hari ini,"pamit Dave ketika ia tampak mengingat sesuatu.

"Oh baiklah, dah,"ujar Ivy sambil melambaikan tangan.

"dah,"balasnya.

Ivy berenang kembali kerumahnya. Menaruh bunga mawar biru itu pada cangkang kerang kosong di dekat tempat tidur. Membuang sisa mawar yang telah layu.

Sepertinya matahari mulai tinggi,waktu yang cocok untuk para Mermaid berjemur. Ivy berenang menuju permukaan. Menghentakan ekornya dengan perlahan-lahan.

"Ivy!" suara Tiara terdengar didalam kepalanya.

"Oh hy Ra, kau ingin berjemur?" Ivy membalas melalui mind link, mermaid tidak boleh bicara didalam air, itu akan merusak paru-paru mereka, sudah bukan rahasia kalau mermaid memiiki dua alat pernapasan utama, insang dan paru-paru.

Ia berenang mendekat dengan cepat, tersenyum.

Mereka menghentakan ekornya berbarengan, menuju permukaan dengan santai, saling berputar-putar diair.

Mermaid selalu anggun saat berenag.

Duduk santai diatas batu karang besar di atas permukaan laut.

"Ivy kau tahu?"wajah Tiara tampak semangat sekali pagi ini.

"Hm tidak,"jawab Ivy pura-pura acuh, melirik dengan tidak peduli kearah Tiara.

"Ishhh dengarkan dulu!"ujar Tiara sambil merenggut kesal.

I'm Demon mate [Revisi lambat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang