Bimbang

87 9 5
                                    

"Maaf terlambat", kataku sambil terengah-engah karena berlari,

"Aku sudah 15 menit disini", dia memperhatikanku dsn aku merasa aneh dengan itu, "Mayu, kamu potong rambut?",

"Iya, apa jelek ya, seharusnya aku tidak memotongnya",

"Kamu begitu saja, cantik kok, ayo masuk!". Karena pekerjaanku sudah selesai, aku bisa nonton film sama Aron. Ini adalah hari yang aku tunggu-tunggu, aku bisa berdua saja dengan Aron tanpa ada gangguan. Kami sudah masuk ke dalam bioskop dan duduk dikursi yang sudah dipesannya,

"Aku sudah menunggu film ini, aku mengulang-ulang trailernya juga",

"Aku juga sudah sekali nonton trailernya", tak lama kemudian filmnya dimulai.

___

"Tim Gold siap untuk penyamaran pak",

"Ini dari markas pusat, tangkap oknum yang bersangkutan hidup-hidup!",

"Siap pak", "Tim silver, tanpa penyamaran tetap dibalik pintu sampai ada kode masuk!, Tim Gold saya yang memimpin!",

"Siap pak". Hari ini kami Tim penangkapan oknum yang terkait dengan pencurian Berlian Tiongkok berada di Markas Besar Kedutaan Inggris, kami membuat skenario untuk menangkap Williams Grove, wakil duta besar Inggris, kami menemukan bukti bahwa Williams terlibat dengan pencurian berlian itu, bahkan dia yang mengatur skenario pencurian itu,

"Baiklah, Tim Gold ayo maju", kami sudah ada di depan pintu kantor Williams Grove, semua petugas dan karyawan kantor kedutaan Inggris sudah ditangani oleh polisi yang membantu penangkapanya, aku membuka pintu, disana terlihat seorang Williams Grove sedang duduk membelakangi pintu,

"Sir Grove, Saya dan rekan-rekan saya sudah datang",

"Oh, sudah datang rupanya", dia memutar kursi lalu melihat kami, "Berapa yang akan anda beri untuk sebuah foto Ratu Inggris?",

"Seharga dengan Berlian Tiongkok milik pemerintahan Jepang",

"Apa?", Tim Silver masuk dengan membawa AK47 dan pistol lalu menodongkannya kearah Williams, "Woo, apa ini?",

"Ehhm begini Grove, kami kemarin menghack jaringan kedutaan besar setiap negara yang bertempat di Jepang dengan rapi, bahkan saking rapinya anda dan yang lain sampai tidak sadar, setelah kami telusuri ternyata anda dan beberapa rekan anda terlibat pencurian berlian itu, benar?",

"Itu, itu tidak benar",

"Itu benar Grove, kami bisa menunjukkan buktinya", "Sekarang dimana berlian itu?",

"Mana ku tau",

"Dimana sekarang berlian itu!",

"Berlian itu, tidak ada di saya",

"Lalu?",

"Aku tidak tau, aku tidak tau", aku mengambil pistol milik salah satu Tim silver yang didekatku lalu menodongkannya ke kepala Williams,

"Baiklah, huh baiklah, yang mengambil berlian itu adalah, adalah Helga Kiel dan teman-temannya",

"Pada markas besar, kami Tim Gold dan Silver, tolong lacak orang yang bernama Helga Kiel dan yang terkait dengannya", kataku lewat HT, aku melihat dia tertawa kecil,

"Tapi, kau tidak bisa melacak mereka, mereka kebanggaan Inggris, untuk hal seperti ini mereka dilindungi negara",

"Bagaimana bisa?",

"Helga dan rekannya, kekayaan negara, mereka kekayaan negara",

"Bawa dia!", Apa maksudnya kekayaan dan kebanggaan negara?, pencuri yang dilindungi?.
_______

"Bagaimana?, seru bukan?",

"Aktornya juga ganteng",

"Apa?", "Kau tau, aku yang menjadi pria tampan di film itu", dengan wajah tidak percaya dan mengejek aku melihatnya, "Apa lamu nggak sadar, kamu sekarang jalan dengan pria tampan",

"Aaa, aku tauu", ponsel milik Aron berbunyi, dia mengangkat telfon yang entah dari siapa,

"Ya aku tau, aku pulang sekarang", dia menutup telfonnya dan memalingkan wajah ke arahku, dia memegang pundakku dan tersenyum, "Aku harus pulang sekarang",

"Haruskah?",

"Iya, ayahku ingin bertemu denganku, aku harus pulang", dia melepaskan tangannya dari pundakku, "Mungkin seharusnya aku antar saja dulu kamu",

"Kamu pulang saja, aku masih ada kerjaan sedikit di kantor",

"Beneran?",

"Iya, ayahmu mungkin sangat kangen sama kamu, jadi pulanglah lebih cepat!", dia diam sebentar,

"Baiklah aku pulang", dia masuk ke mobil lalu menyalakan mobilnya, "Bye", aku mengangguk, lalu ia pergi meninggalkanku, aku mulai berjalan ke rumah, aku bohong bahwa aku ada kerjaan, aku ingin lama dengannya,

"Berasa jomblo kalau keluar sendirian", aku berjalan sambil melihat trotoar, sampai aku menabrak seseorang, "Maafkan saya", kataku sambil membungkuk,

"Sesopan itukah kamu bicara padaku?, Mayu",

"He??, Hajime-senpai?",

"Ahh, sampai kapan kamu mau manggil aku Hajime-senpai?, bagaimana kamu membedakan aku dan kakakku?",

"Kalau kamu Hajime-senpai, kalau kakakmu Hajime-san", dia memegang tanganku dengan erat, "Lepasin!",

"Sekarang panggil aku Taka!",

"Enggak", dia memegang tanganku lebih erat, "Taka, Taka", lalu dia tersenyum,

"Lapar?", aku menggeleng lalu berjalan pergi, tepat di belakangnya perutku bunyi, jujur saja aku belum makan dari sore,

"Makanya jangan nolak ajakan orang, pamali",dia menggeretku, "Ayo makan!". Kami makan di kafe favoritnya, kafe dengan tema dan masakan ala Italia,

"Mau pesan apa?",

"Macaroni Cheese Hot, minumnya lemon tea",

"Pelayan!", pelayan kafe datang, "Saya pesan Spaghetti Bacon, Macaroni Cheese Hot, lalu minumnya Lemon Tea dan Ice Float Mango", pelayan itu mengangguk,

"Saya ulangi ya tuan, 1 Spaghetti Bacon, 1 Macaroni Cheese Hot, 1 Lemon Tea, dan 1 Ice Float Mango", kami mengangguk, "Nanti dibayar di kasir pak, mohon menunggu sebentar", pelayan itu lalu pergi,

"Mayu, ada yang ingin aku bicarakan denganmu",

"Selama Shu pergi kamu akan menjadi asistenku", sontak saja aku kaget,

"Bagaimana bisa?, aku tidak tau tugas CEO",

"Tugasmu hanya membantuku melakukan pekerjaan mudah",

"Apa aku dibayar?",

"Tentu", aku berfikir panjang sampai makanan kami datang, "Makan saja dulu, itu bisa dipikirkan nanti",

"Baiklah, Selamat makan".

Aku diantar pulang oleh Taka, karena tidak mungkin dia membiarkam seorang cewek pulang pada jam malam meskipun cewek itu menolak, aku masih memikirkan ajakannya, Kalau hanya melakukan pekerjaan ringan saja aku bisa, terlebih lagi aku dibayar, ah bimbang.

Continuation of the Encounter (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang