Penasaran

77 8 4
                                    

Hari ini aku mulai bekerja untuk Taka, ya mau bagaimana lagi, Hajime-san pergi selama satu bulan dan aku ditinggalin tugas sedikit, jadi aku juga kerja di tempat Taka untuk menambah pemasukanku,

"Bagaimana?, mudah?", tanyanya sambil melepas jas karena gerah,

"Apa aku hanya menandai kertas dengan stempel dan fotokopi saja?", dia mengangguk dan berjalan menuju jendela,

"Aku penasaran dengan kabar Shu?",

"Dia tidak telfon?", dia membuka korden dan merogoh sakunya untuk mengambil ponsel, dia mungkin menelfon Hajime-san,

"Dia tidak menjawab", "Apa dia menghubungimu?", aku menggeleng sambil menata dokumen, "Bagaimana dengan dia?",

"Aron?, dia belum menghubungiku", aku beranjak dan berjalan menuju lemari dokumen,

"Ada sesuatu yang aneh dari dirinya, aku penasaran", aku berhenti melakukan apa pun dan berpikir, Apanya yang aneh dari Aron, biasanya prediksi Taka benar, tapi aku juga merasa ada yang aneh, apa ya?, apa?,

"Aku akan menemuinya", aku berlari menuju tasku, memasukkan ponselku dan berlari keluar, sampai di lobi aku mencoba menelfon Aron, beberapa kali pun tidak dijawab, dan aku mengirim pesan lewat line dan SMS, Aku mau datang ke tokomu, Mayu.

~Aron POV

Aku membuka pintu untuk menghirup udara segar, seseorang dari belakang menepuk pundakku,

"Bagaimana?", tanya orang itu, dia temanku Sato Arima, dan yang disampingnya itu Sato Kao, mereka kembar,

"Aku ingin cepat selesai saja, aku lelah", lalu aku merogoh ponsel dikantung jaket, aku melihat dua puluh panggilan tidak terjawab, satu pesan di Line dan SMS, "Aku mau datang ke tokomu, Mayu", aku terkejut dan cepat cepat lari ke toko tanpa memperdulikan Arima dan Kao, aku berlari melawan arah jalan orang-orang, sampai menabrak pundak orang lain.

"MAYUU", teriakku keras dari trotoar yang berbeda, Mayu bersandar sambil terengah-engah di depan tokoku, aku mulai menyebrang lalu berdiri di depannya, "Maaf aku tidak memberi taumu bahwa tokoku tutup",

"Aku juga baru sampai kok", katanya sambil sedikit senyum, aku merasa bersalah saat melihatnya seperti itu,

"Ron", teriak seseorang yang ku kenal, yap Kao, Kao dan Arima mengikutiku, mereka menghampiri kami, lalu dengan sedikit senyum nakal kedua nya memperhatikan Mayu, "Dia?",

"Mayu, sudah jangan dilihatin lagi", lalu Arima menarik ku menjauh dari Kao dan Mayu,

"Pacar?", aku menganguk, dia menghela nafas panjang, lalu mengepalkan tangannya di depan wajahku, "Lu itu, ah, nggak bisa dibilangin ya?, lu mau kejadian itu lagi",

"Ya nggak pengen sih, tapi...",

"Susahnya kalo sama lu tuh gitu", lalu Mayu mendatangi kami,

"Kalau masih ada urusan aku pulang saja nggak papa kok, lagian aku masih ada tugas fotokopi dokumen",

"Nggak kok...",

"Eh iya, kita sebenernya masih ada bisnis, jadi kami tutup hari ini, maaf ya Mayu", Kata Kao berbohong, Mayu mengangguk dan berpamilan pada kami lalu pergi.
*End

~Mayu POV

Aku gulung-gulung di kasur karena kedinginan, kuambil remot AC dan aku matikan, berkali-kali aku menggesekkan tanganku kepaha, lalu terdengar telefon dari ruang keluarga, He?, siapa?, aku segera keluar dari kamar dan mengangkat telefon,

"Apa ini Mayu?", Hajime-san?

"Hajime-san?, kenapa suaramu berat?",

"Disini sangat sibuk jadi kurang istirahat, entah kenapa aku punya pikiran untuk menelfon mu, mungkin akan diangkat",

Continuation of the Encounter (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang