Pastikan anda sudah menyalakan lagu dan mengatur volume on,
Ada 2 lagu, jadi perhatikan jika ada simbol 📢 pada baris sebelah kanan.
Selamat membaca
😊Aku merasa sangat kesepian setelah Aron pergi, ini sudah hampir satu bulan, dan kami belum komunikasi, aku menghela nafas panjang dan kembali merobohkan kepala di meja,
"Capek?", tanya Taka padaku, aku hanya menggeleng,
"Taka-kun, ini sudah sebulan tapi kenapa Shu-san belum juga pulang?",
"Apa kamu sangat menyayanginya sampai menghawatirkannya?", aku hanya memberikan ekspresi wajah yang terlihat sebal, "Aku juga nggak tahu, mungkin aja dia tambah hari",
"Kalian belum bicara selama sebulan ini?", dia hanya duduk dan memandangku,
"Kalau dia mati disana?",
"Ha?",
"Bukan apa-apa lanjutkan saja pekerjaan mu".
Dari tadi aku hanya melihat Taka memandangi ponselnya, apa karena dia sangat ingin Shu menelfonnya?. Perasaanku nggak enak setelah pertanyaan terakhir dari Taka, jika dia mati harusnya berita itu sudah tersebar, dia tidak mungkin mati lah, ngapain juga mati?, apa untungnya membunuhnya?, apa yang mau dicuri?, kalau mau nyuri hartanya kenapa nggak bunuh ayahnya aja?,
"Taka, aku sudah selesai, aku mau pulang", dia hanya diam saja, lalu berjalan kearahku,
"Cepat pulanglah sebelum malam, hati hati". Aneh, kenapa jadi manis sekali?, aku jadi terbawa perasaan.
Aku memasang earphone lalu menyalakan lagu, seperti biasa lagu yang aku nyalakan hanya itu
-itu saja, aku selalu memutarnya saat hatiku tidak karuan, lalu berbaring di tempat tidur,"Aku kangen Aron", seseorang mengetuk pintu rumahku, pakeeet, katanya, aku segera lari membukakan pintu untuk orang itu, tapi apa yang aku lihat hanya kotak kecil dengan selembar kertas diatasnya, "Jangan dibuka sampai waktunya tiba?", aku membawa masuk kardus kecil itu menaruhnya di meja dan kuamati, dari siapa?.
Pagi ini aku bangun terlambat, tapi entah kenapa aku malas bergerak, ah sudah lewat satu menit, aku kembali menarik selimut dan memejamkan mata, tak lama kemudian ponselku bunyi, ada sms dari nomor tidak dikenal, "Buka kotaknya dan gunakan !", aku sangat malas sebenarnya, aku beranjak dari kasur dan pergi mandi. Setelah mandi aku pergi ke dapur dan mengambil roti, aku melihat kotak itu dari jauh, penasaran?, aku buka kotaknya, ponsel, ya isinya ponsel, hanya ponsel dengan earphone, ponsel itu berdering, aku takut untuk mengangkatnya, tapi tetap aku angkat,
"Halo?",
"Mayu?, itu kau?", aku terkejut mendengar suara itu, seperti Aron,
"I...ya, siapa ya?",
"Lupakan saja tertang siapa, keluar dari rumahmu!",
"He?",
"Keluar!", dengan tergesa-gesa aku pergi keluar, "Sudah?", "Pergi ketempat yang ada dipikiranmu, ambil rute paling jauh !",
"Ini siapa ya?",
"Cepat!",
"Iya iya", aku mulai berjalan menuju tempat yang ada dipikiranku,
"Mayu, apa kabarmu?, aku sekarang baik-baik saja, mungkin setelah sekian lama ini kamu melupakanku, atau mungkin tidak, apa kamu masih menyukaiku?, kalau aku masih sangat suka sama kamu, aku mengalami hal-hal yang menarik, aku...",
KAMU SEDANG MEMBACA
Continuation of the Encounter (END)
Fiksi RemajaBerlari di tengah butiran-butiran salju kecil berjatuhan. Tak sengaja bertatap muka dengan pria di trotoar. Pria yang mengubah kehidupan Mayu. Dari tak sengaja bertatapan-kebetulan bertemu di kafe-lalu saling memberi kontak. Cinta yang mengubah sega...