Kalah

33 0 0
                                    

Aku semakin yakin bahwa batas antara realitas dan imajinasi alam bawah sadarku semakin kacau. Sejak menginjak bangku SMP, aku mulai mengalami sleep paralysis. Awalnya aku takut dan semakin kesini aku semakin takut. Pasalnya, frekuensi sleep paralysisku semakin menjadi. Aku tak tahu bagaimana memulainya, tapi memimpikan masa lalu adalah bagian terburuk dari imajinasi bawah sadarku--selain sleep paralysis. Dan siang ini, saat seharusnya aku menikmati jam tidur siang ku yang sangat langka, aku mengalami keduanya. Sleep paralysis sekaligus memimpikan masa laluku. Sudah ke sekian kali masa laluku hinggap tak tahu diri di alam bawah sadarku. Aku tahu bahwa itu hanyalah mimpi yang mungkin datang karena aku terlalu memikirkan orang itu. Tapi kurasa, aku tak terlalu memikirkannya saat aku sadar. Entah kenapa dia hadir lebih sering dibanding episode-episode buruk hidupku yang lainnya.

Aku merasa kalah. Maksudku, aku yakin dia tak pernah memimpikanku selepas ia berhenti mencintaiku begitu saja. Mimpi itu membuatku terluka berkali-kali. Sebab mimpi yang hadir tentangnya adalah mimpi baik yang selama ini--kurasa--kubayangkan. Lucu, bukan? Mimpi baik yang seharusnya membuatku tersenyum saat bangun ternyata malah membuatku semakin terluka. Aku sungguh kalah di perjudian soal cinta ini. Aku bangkrut dan siap diusir pergi dari bangkuku sendiri.

Mengapa Gadis Cantik Harus BersedihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang