chapter 8 ~ end

9.7K 637 17
                                    

"Hyung bangun, kau harus bangun. Jangan tinggalkan aku"
.
.
.
.
.
.
.
.

"Aku mencintaimu jim, sangat." ucap yoongi dengan senyum manisnya.

Jimin kaget, mendengar ucapan yoongi.
Yoongi pun duduk ditempat tidurnya, dan melepas semua alat dokter itu.
"Hyung? Kau? Apa ini hanya tipuan?" tabya jimin.

"Maafkan aku jim." ucap yoongi.

"Kau jahat hyung, kau tau betapa takutnya aku tadi." pekik jimin, dan ia meninggalkan yoongi.

Baru ia ingin membuka pintu, ada jungkook yang membawa kotak merah yang kemarin jimin lihat, dan taehyung membawa bucket bunga mawar putih. Dan ditemani oleh seokjin, namjoon dan hoseok.

Yoongi tiba-tiba menarik tangan jimin dan menghadapkan jimin tepat di depannya.

"Jiminie, maafkan aku sudah membuat tipuan seperti ini. Karena aku ingin tau isi hatimu sebenarnya. Dan ternyata kita mempunyai perasaan yang sama, jadi kalau kita menjadi sepasang kekasih? Kau tidak keberatan kan?" tanya yoongi dan taehyung menyerahkan bunga itu ke yoongi.

"Kalau kau keberatan, kau boleh melempar bunga ini ke wajahku. Kalau kau tidak keberatan kau boleh mengambil bunga itu." sambung yoongi.

Yoongi menutup matanya, dia gugup melihat jawaban jimin.

Cup..

Yoongi terkejut, karena jimin mencium bibirnya.
"Jimin?" tanya yoongi.

"Aku mau hyung." jawab jimin dengan senyum manisnya.

Yoongi memeluk jimin dengan bahagia.
"Gomawo jim" ucap yoongi.

"Hyung, kau melupakan ini" potong jungkook.

Jungkook memberi kotak merah ke yoongi, dan yoongi membuka kotak itu, yang berisikan cincin bertuliskan
~yoonmin~
Singkatan nama mereka berdua.
"Ini untukmu jim, ini tanda kalau kau adalah milikku." ucap yoongi.

Mr. Sugar (Yoonmin) ( End ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang