➡Pertemuan⬅

118 6 0
                                    


Selepas 7 hari..

Dia duduk termenung mengamit keindahan malam...sambil membaringkan dirinya dengan beralaskan hamparan rumput serta berbantalkan lengannya...

Dia merenung sedalam-dalam langit yang kelam dihiasi butir-butir bintang berkelipan...dia teringat akan seseorang...seperti sama...dan seperti dia merenung wajah seseorang itu...

Walaupun hatinya berbelah bahagi,antara cinta dan ego...serta tanggungjawab...dia mengeluh berat...kata-kata ayahandanya membuat dia terasa tercabar...

👣👣👣👣👣👣👣👣👣👣

Sebelum 7 hari..

Selepas mendapat tahu akan permintaan ayahandanya,dia segera pulang ke Cendering Emas..dia mahukan kepastian dan jawapan dari mulut ayahandanya...

Kepulangan pada pagi itu dari Gemilang Jaya diintai oleh Dayang Senandung...Dayang Senandung tidak sengaja mengintai...apabila matanya bertembung akan sepasang mata yang garang itu...cepat-cepat Senandung melarikan diri...

Amar Zarif mengeluh lemah lagi...sebelum dia berangkat pulang,dimaklumkan kepada Raja Megat Haris...Raja Megat Haris tidak berkata apa...dia memahami situasi Amar Zarif berkecamuk...

Sejurus sampai di Cendering Emas,dia segera bertemu dengan ayahandanya yang sedang bersantai di taman...merenung kolam ikan yang dipenuhi anak-anak ikan kaloi...Raja Nuar sedar akan kepulangan anaknya dan melihat saja wajah yang kelat,dia tahu bahawa anaknya sudah tahu akan perancangannya...

Raja Nuar sudah bersedia jika disoal bermacam soalan dari mulut Amar Zarif...dia masih merenung dan berdiri membelakangkan tangannya...

"Ampun Ayahanda...mohon ayahanda jelaskan apakah sebenar akan perutusan ayahanda kepada Raja Megat Haris...?anakanda perlu tahu dan ini adalah masa depan anakanda..."ujarnya sambil hormat...suaranya masih dilembutkan walaupun hatinya sudah tidak keruan...marah dan geram ditahan sekuat hati....

"Pengawal,kamu semua sila beredar..."arah Raja Nuar lembut...tetapi tegas...

Tanpa banyak bicara,pengawal serta pembantu Amar Zarif beredar...memberi ruang untuk bapa dan anak berbincang....

Raja Nuar memusingkan tubuhnya dan menatap wajah anaknya...dia hanya mengukir senyuman...Amar Zarif tidak mengerti akan senyuman itu...dia masih menunggu ayahandanya berbicara...

"Tenang anakku...ayahanda lakukan ini untuk mengeratkan ikatan perhubungan antara kerajaan kita dan kerajaan mereka...dan ayahanda dan Raja Megat sudah bersahabat lama...tidak salah ayahanda merisik puteri Raja Megat untuk kamu...kamu jugak belum ada sesiapa dihati kamu..."terang Raja Nuar...kemudian dia duduk teratak yang memang disediakan untuknya beristirehat...

"Tapi..."

Belum sempat Amar Zarif memberi kata bantahan,Raja Nuar segera memintas...."Tiada tapi lagi Amar Zarif...ini keputusan Raja Nuar Mansor..."tegas Raja Nuar bersuara...

"Dan jika kamu melanggar permintaan beta ini,tahta Cendering Emas ini bukan milik kamu..."sekali lagi Raja Nuar menggunakan kuasa vetonya...

Amar Zarif mengertap gigi akibat kegeraman...dia tiada pilihan...jika dibantah,tahta bukan miliknya tapi akan menjadi milik sepupu sulungnya nanti,Saidin Darius... sepupu yang paling dia benci..

"Baiklah Tuanku,patik menurut....jika tiada apa yang perlu dibincangkan, patik mohon pergi berehat..."ucapnya seakan menyindir ayahandanya...dia geram ayahandanya sendiri boleh membuat keputusan muktamad untuk dirinya...siap lagi mengugut...

"Bagus...pergilah Amar Zarif..."

Dia mempunyai sebab mengapa dia berbuat begitu...dia tahu hati anaknya bagaimana...dia hanya melihat anaknya pergi dengan wajah sugul dan terus menghilang...

Dayang SenandungWhere stories live. Discover now