➡Rindu⬅

175 8 2
                                    


    Sejak akhir-akhir ini,dia selalu terbayangkan seseorang...bila terbayangkan wajah itu terus dia menjadi malu...setiap masa dan saat pasti tangannya dibawa ke dada...seperti menanyakan pada sang hati.."apakah perasaan ini??"

Tapi malangnya takkan dada dan hati mahu berkata-kata...pantas dia ketawa sendiri..."ish,tak sangka begini penyakit orang angau ye...?"jawabnya sendiri...

Hari sudah makin kelam...hujan pun sudah berlalu meninggalkan kesejukkan dan kedamaian...meninggalkan embun-embun yang tersejat untuk esok hari...di dada langit bagai latar yang kosong seperti kertas hitam,tiada sekelumit serpihan bintang dan bulan...

"Menyorok mana bulan dan bintang?tidur mungkin..hihi"kata-katanya itu mengundang kelucuan...

Tapi cepat wajahnya kembali riak gusar..."Adakah dia menerima ku...?"soalnya lagi...dia semakin risau akan penerima lelaki itu...hari untuk disatukan makin mendekat...

"Apa yang harus aku lakukan..?aku sendiri sedar akan diriku nie,tidak cantik,tidak menawan..."

👣👣👣👣👣👣👣👣👣

Imbas kembali:

"Kakak,Senandung mahu bermain dengan kakak,boleh??"pintanya,ketika itu Senandung masih kecil...keadaan yang tidak tahu apa-apa,hanya meminta kasih sayang...

"Kau tak layak bermain dengan aku,kau kan ada Kakanda Farid...sibuk aja di sini..."

"Sudah,aku tak mahu main di sini,mulai hari ini kau ambillah pondok nie,mainlah kau seorang diri di sini..."ucap Dayang Dayana pergi bersama rakan sepermainannya...yang juga anak-anak dari anak menteri dan pembesar...

Senandung yang ditinggal sendirian,menangis mengenang nasibnya...tiba-tiba dia merasa kelegaan,seperti tangan bonda yang mengusap lembut memujuk dirinya...tapi bonda tiada disitu...

Cuma bisikan halus yang didengar.."Bertahan sayang..Kamu kena kuat..."itulah yang Senandung dengarkan...

👇👇👇👇👇👇👇👇👇

Hari Perkahwinan Dayang Dayana...

Hari penyatuan itu,sungguh meriah sekali...Senandung pun senang hati melihat kebahagiaan kakaknya,Dayang Dayana...tak putus Senandung mendoakan kebahagiaan mereka...

"Kakak,tahniah ya"ucap Senandung tulus...dia senyum gembira...tapi tidak Dayana...sama sekali tidak gembira apabila bertembung wajah Senandung...

"Hey!!mari sini.."diheret kasar lengan Senandung...sakit terasa di situ...Senandung mengaduh sakit...

"Sakit Kakak..."rayu Senandung...sampai di satu sudut tersorok di bahagian istana...Senandung dilempar seperti barang,terjelepok di lantai menahan sakit dan bisa..menangis lagi Senandung meratapi nasibnya...

"Dengar sini"telinga Senandung ditarik kuat...

"Sakitt...lepas kak"rayu Senandung...Dayana langsung tidak mempunyai hati,kasih sayang terhadap adik kandungnya itu dibuang jauh...

"Kalau tahu sakit,dengar cakap aku...jangan munculkan diri,kalau kau tak mahu malukan ayahanda dan bonda...suami aku seorang raja,jangan malukan aku...fahamm!!!"Senandung menangis lagi mendengar bicara Dayana...

Sampainya hati..saudara sendiri menganggap bukan saudara...

"Dayana!!apa kau buat dengan Ayang nie!!"jerit Megat Farid dari belakang...pantas dia menerpa Senandung...wajahnya kelat menahan marah...adik kesayangan diperlaku begitu,seperti binatang lagaknya...

Dayana senyum sinis..."kalau dah muka macam arang,jangan berbangga...ada hati konon"sindirnya pedih menikam hati Senandung...makin deras air mata itu mengalir...

Dayang SenandungWhere stories live. Discover now