Keinginan

370 14 2
                                    

Hari ini adalah hari senin hari yang paling dibenci oleh semua orang termasuk Syakila. Dengan tidak bersemangat Syakila menjalani rutinitasnya yaitu bersekolah.

"Yah, bun Kei berangt dulu ya. Assalamualaikum" pamit Syakila kepada kedua orang tuanya setelah selesai sarapan. Tak lupa Syakila mencium kedua tangan oeang tuanya hal ini sudah ditanamkan oleh kedua orang tua Syakila sejak Syakila kecil

"Waalaikumsalam sayang hati-hati dijalan ya" ucap sang ayah

Setelah berpamitan kedua orang tuanya diapun bergegas menuju halte didepan komplek. Dia memang selalu pergi kesekolah menggunakan angkutan umum karena jarak sekolah dengan rumahnya yang cukup jauh. Tapi sebelum itu dia harus berjalan kaki dulu menuju halte depan komplek.

Ketika dia akan memuka pintu gerbang rumahnya dj melihat sosok dingin itu. Lelaki yang dengan sekejap mamu mencuri hatinya itu. Dengan senyum mengembang di menuju rumah yang sekarang ditempati lelaki dingin itu. Selain untuk meliahat lelaki tampan tersebut dia juga ingin mengajak Nabila untuk berangkat sekolah karenasekarang Nabila memang bersekolah di sekolah yang sama dengan Syakila, dan dia mengajak Syakila berangkat bersama.

"Pagi kak" sapanya kepada lelaki dingin yang menampilkan wajah datarnya

"Pagi" balasnya tanpa melihat lawan bicaranya. Hal itu membuat Syakila kesal karena merasa tak dianggap.

"Emm Nabilanya ada kak?" tanyanya mencoba menepis rasa kesalnya itu.

"Didalem" jawabnya. singkat padat dan lagi lagi dia tidak melihat kearah Syakila.

Hening. Syakila bingung mau bagaimana karena lelaki dinging ini hanya menjawab pertanyaan Syakila dengan singkat tanpa menyuruhnya masuk atau apapa pun.

"Syakila!!" seru Nabila memecahkan keheningan diantara mereka.

"Sudah lama menunggu? Maaf ya" tambahnya.

"Ngga kok gak lama, yaudah yuk keburu bisnya lewat"

"Mendingan hari ini kita berangkat bareng Kak Ajun aja deh udah agak siang ini"

"Emm aku sih terserah aja" sebenarnya Syakila senang karena akan diantar oleh Kak Ajun tapi dia agak sedikit sungkan karena sikap dinginnya itu.

"Kak anterin yaa??" ucapnya pada sang kakak.

"Yaudah ayo keburu kakak telat ini kan sekolahmu beda arah sama kampus kakak" ucapnya panjang lebar membuat Syakila tercengang karena berbeda sekali ketika dia berbicara padanya tadi.

Merekapun berangkat dengan diantar oleh Kak Ajun. Keheningan kembali menyelimuti hanya suara muratal indah yang terdengar dari speaker mobil.

+++

"Assalamuaalaikum cantikk" sapanya kepada Cacha teman sebangkunya.

"Waalaikumsalam, ada apa nih pagi-pagi udah senyum-senyum gitu mana pake acara muji-muji segala" cecarnya melihat sikap sahabatnya yang satu ini.

"Engga kok cuman lagi sedikit happy aja"

"Hayo happy kenapa? Ngga cerita-cerita nih"

"Nanti aku ceritaiin selengkap-lengkapnya"

"Kok nanti sih sekarang kan bisa"

"Kamu nggak lihat tuh Bu Laras udah masuk" katamya pada Cacha. Cacha yang baru menyadari kehadiran Bu Laras pun langsung terdiam karrna Bu Laras memang guru yang sangat terkenal kiler.

++++
Setelah berjam-jam menahan kantuk pada saat pelajaran Bu Laras Khirnya mereka berdua pun pergi kekantin dengan Syakila yang menceritakan kejadian awal beretemu tetangga ganteng dan sampai tadi yang diantar olehnya secara detail tanpa ada yang terlewatkan.

"Sumpah? Kok kamu bisa suka sama manusia dingin gitu sih?" komen Cacha setelah mendengar cerita Syakila.

"Tapi dingin-dingin gitu dia itu cakep Cha. Kalau kamu liat aja pasti ngeces tuh iler"

"Seganteng apa sih tetangga baru mu itu"

"Ganteng banget pokoknya, meskipun dia dinggin tapi wajahnya bikin adem"

"Duh mulai kumat deh lebaynya. Awas jaga baik-baik tuh hati kalo sakit susah loh nyembuhinnya"

"Iya bawel" ucapnya samabil menjulurkan lidah. Membuat Cacha hanya bisa menggelengkan kepalanya karena sikap sahabatnya itu.

++++
"Bil, kakakmu itu pendiem dan dingin banget ya? Aku liat kayaknya dia jarang keluar rumah deh" tanyanya kepada Nabila. Sekarang mereka berdua sedang berjalan menuju rumahnya masing-masing setelah naik bus tadi.

"Iya Kak Ajun itu memang gitu. Dia baru keluar kalo mau ke kampus, masjid atau gak ada keperluan yang penting selebihnya dia lebih suka dirumah" jelasnya

"Oh.. Anak rumahan dong ya?"

"Ya gitu deh, katanya males kalo keluar gak lenting buang tenaga katanya"

"Bener juga sih tapi masa iya gak bosen"

"Gatau juga sih tapi aku liag dia biasa aja"

Tak terasa mereka telah sampai didepan rumahnya masing-masing. Mereka pun masuk kedalam rumahnya masing masing setelah tadu sebelumnya mengucapkan salam.

+++
Syakila sekarang sedang memikirkan bagaimana caranya agar dia bisa dekat dengan Kak Ajun setelah sebelumnya dia telah mandi dan menunikan kewajibannya sebagai muslim yaitu sholat ashar. Dan setelah bergelut dengan pemikirannya itu akhirnya dia menemukan sebuah ide.

"Bun" panggilnya kepada Rina sambil menuruni anak tangga menuju lantai satu.

"Iya ada apa sayang?" tanya Rina kepada putrinya itu.

"Umm.. Kan sekarang Kei pengin jadi yang lebih baik lagi. Setelah Kei berhijab rasanya Kei pengen belajar ngaji deh bun, ya emang sih Kei udah bisa ngaji dan kei selalu ngaji habis sholat tap Kei pengin ngebenerin tajwid Kei sama bacaan ngaji Kei, boleh ya bun?" jelasnya pada sang bunda.

"Boleh lah sayang masa bunda ngelarang kamu buat hal yang baik malahan bunda seneng, tapi siapa ya guru ngaji buat kamu?"

"Tadi Kei sama Nabila berangkat sekolah kan dianterin Kak ajun trus dia di mobil dengerin muratal gitu dan dia juga kaya ngikutin muratal gitu loh bun bagus suaranya dan kayaknya dia linter ngaji deh" terang Syakila. Memang tadi sewaktu mendengarkan muratal terkadang Ajun menirukan muratal tersebut. Seperti sesorang yang sedang mendengarkan musik dan dia menirukan apa yang didengarkannya.

"Oh ya? Yaudah nantu bunda tanyain deh sama Marisa"

"Tapi bunda jangan bilang Kei yang mau ya bilang aja bunda yang mau"

"Kok gitu sayang?" tanya Rina heran.

"Emm.. Iya bun gapapa bilang aja bunda yang pengen. Ya bun?" mohon Syakila kepada bundanya.

"Yasudah nanti bunda bilangin"

"Makasih bunda cantikk" ucap Syakila sambil memeluk bundanya senang.

"Iya sama-sama sayang"

Syakila senang karena sebentar lagi keinginnannya untu bisa dekat dengan lelaki dingin itu dapat terwujud.

================================
Terimakasih yang sudah mau membaca💕 jangan lupa Vommentnya yaa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hijrahku UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang