Tetangga baru

275 11 2
                                    

Syakila menatap heran kerumah yang berhadapan dengan rumahnya. Karena rumah tersebut adalah rumah yang telah lama tak berpenghuni dan sekarang rumah itu terlihat ramai

"Assalamualaiku" salam Syakila
"Walaikumsalam non" jawab bik minah
"Kok sepi bi, bunda kemana?" tanya Syakila karanea biasanya bundanya lah yang menyambutnya
"Bunda keluar non sedang mengunjungi tetangga baru kita"
"Ohh, jadi rumah kosong itu udah ada yang nempatin ya bi?"
"Iya non katanya sih pindahan dari Jakarta gitu"
"Alhamdulillah ya bi, lagian sayang juga rumah sebesar itu gak ada yang nempatin"
"Iya non, oh iya non kei tadi bunda pesen katanya non Kei kalo udah pulang langsung ganti baju terus makan"
"Iya ini Kei mau keatas dulu ya bik"

+++
Hari ini adalah hari yang selalu ditunggu-tunggu semua orang. Karena hari ini adalah hari libur dimana semua orang menghabiskan waktunya untuk beristirahat atau pun berkumpul dan refreshing bersama keluarga setelah lima hari penuh berkutat dengan kesibukan masing-masing

Sama halnya sengan Syakila yang menghabiskan hari liburnya dengan membuat kue bersama bundanya

"Bun ini udah bisa diangkat belum?" tanya Syakila pada Rina. Karena sekarang mereka sedang membuat bolu kesukaan Syakila.
"Udah Kei kayaknya udah mateng itu"
"Wangi banget bun baunya" ucap Syakila sambil mencium aroama kue yang sangat menggugah selera
"Iya dong kue buatan sia dulu"
"Buatan Kei lahh"
"Buatan bunda lah, orang dari tadi kamu cuman mainin tepung aja"
"Hehe tapi kan Kei bantu doa bun" elak Syakila. Membuat Rina hanya bisa geleng-geleng kepala
"Oh iya Kei ini tolon antarkan ke tetangga depan kita ya"
"Diluar panas bun bik minah aja lah yang nganterin" tolak Syakila. Diluar memang sedang panas-panasnya memuat Syakila enggan beranjak dari ruang ber AC itu
"Ngapain nyuruh bik minah buat nganterin kue kalo punya anak perempuan, lagian bentar kok Kei sekalian kamu silaturahmi sama tetangga baru"
"Yaudah deh, Kei pakai krudung dulu"
"Nah gitu dong anak manis" puji sang bunda

+++
Dengan sangat terpaksa Syakila menuruti perintah sang bunda untuk mengantarkan kue kepada tetangga barunya itu.

Syakila menatap lekat pintu di depannya. Walaupun rumah ini dekat dengan rumahnya tetapi Syakila tetap merasa asing dengan rumah ini karena memang rumah inu sudah lama tak berpenghuni.

Tok tok tok

"Assalamualaikum" salam Syakila
Tak ada yang menyahut
"Assalamualaiku" seru Syakila lebih keras
Tok tok tok
"Assalamualaikum!!" seru Syakila lebih keras lagi. Dia sudah geram karena panas. Setelah 2 menit menunggu akhirnya ada sahutan dari si empunya rumah.
"Walaikumsalam" jawab seseorang di dalam sana
"Cari siapa ya?"
"MasyaAllah " batin Syakila

Syakila's POV

Bete banget sama bunda panas-panas gini disuruh nganterin kue. Gak bisa liat anaknya santai sedikit apa yaa.

Tok tok tok
"Assalamualaikum"
"Assalamualaikum"
Tok tok tok
""Assalamualaikum!!" ada orang gak sih di dalem gatau di luar panas apa.
"Waalaikumsalam, cari siapa ya?"

MasyaAllah, pangeran nyasar dari mana sih kok ganteng banget. Kok bunda gak bilang sih kalo ada pangeran yang tinggal disini.

"Maaf cari siapa ya?"
"E... Eh iya cari tante Marisanya ada?" aduhh bego banget sih Kei bisa bengong gitu liat orang ganteng.
"Yaudah mari masuk" suruhnya dingin. Ini orang dingin tapi muka ko lempeng gitu gak ada senyumnya sama sekali, tapi walaupun begitu tetep ganteng sih hehe. Akupun hanya menjawab dengan mengaggukn kepala.
"Mah ada tamu" ucapnya pada perempuan yang sepertinya seumuran dengan bunda.
"Siapa jun?" tanya perempuan itu yang kutebak dia adalah tante marisa karena tadi lelaki itu memanggilnya dengan sebutan'mah'. Aku yang memang ada di samping lelaki itu langsung bersuara.
"Perkenalkan saya Syakila tante, saya di suruh bunda untuk mengantarkan kue ini untuk tante." kenalku pada tante Marisa sambil menyerahkan kue bolu buatanku dan bunda
"Oh.. Syakila anaknya Rina ya? Terimakasih ya nak"
"Sama-sama tante" ucapku sambil tersenyum. Tapi senyumku luntur ketika menyadari lelaki yang ada di sebelahku tadi telah menghilang.
"Sebentar ya tante panggilkan anak perempuan tante dulu biar bisa kenalan dan kalian bisa berteman. Kasihan dia disini belum dapat teman."
"Iya tante"
"Nabila" panggil tante Marisa. Tak lama kemudian datanglah gadis cantik berkerudung syar'i.
"Kenalkan ini Nabila anak tante, umur dia satu tahun dibawah kamu lho. Nah Nabila kenalkan ini Syakila tetangga depan rumah kita"
"Syakila" ucapku sambil mengulurkan tanganku sambil tersenyum ramah kepadanya
"Nabila" ucapnya sambil membalas uluran tanganku serta tersenyum.manis. ya gadis itu memang manis.
"Nah yang tadi bukain pintu itu namanya Ajun. Anak pertama tante"
"Pasti kakak udah liat kan tadi? Pasti dia dingin memang begitu kak dia kalo sama perempuan, jadi mallumin ya hehe" jelas Nabila kepadaku
"Iya nggapapa kok" dingin aja ganteng gimana kalo senyum ya? Batinku
"Iya nak Syakila dia memang begitu kalau sama perempuan kecuali sama tante, Nabila ,perempuan yang jadi mahramnya dan perempuan yang sudah menikah. Aneh memang dia jadi maklumin ya"
"Iya nggapapa tante mungkin karena belum kenal juga" jawabku, karena jujur aku bingung mau menjawab apa

Berbeda dengan kakaknya Nabila lebih terkesan cerewet. Meskipun kita baru bertemu kita berbicara layaknya sudah berteman lama.

"Dek disuruh mamah makan tuh katanya dari tadi pagi kamu belum makan" seru sebuah suara yang memotong pembicaraan kami, dan ternyata suara tersebut berasal dari laki-laki dingin itu. Dan kesan pertama yang aku lihat dia sangat hangat pada adik perempuannya itu
"Iya kak" jawab Nabila. Dan setelah itu dia kembali ke kamarnya tanpa melihat ke arahku. Hei apakah badanku sekecil itu hingga aku tak terlihat?
Melihat sikap dinginnya itu membuat hatiku tertaring untuk meluluhkan dinding es itu. Senyumku mengembang membayangkan wajah dingin lelaki itu.
"Kak kenapa senyum-senyum?"
"E..eh kenapa?"
"Kok malah balik tanya sih. Kakak kenapa senyum-senyum?"
"Hehe nggak papa kok, emm aku pulang dulu ya takut dicariin bunda, pamitin juga sama tante marisa"
"Iya kak hati-hati ya"
"Aduh deket ini tinggal nyebrang, yaudah Assalamualaikum"
"Hehe, Waalaikumsalam"

+++
Seperti yang aku katakan dia memang dingin. Buktinya setelah menyuruhku masuk dia langsuk pergi kekamarnya tanpa ada niatan sedikitpun untuk berkenalan denganku. Huh ngarep banget sih Kei.

Entah kenapa sifat dinginnya itu membuat aku tertarik kepadanya. Tetali sikap dinginnya sepertinya hanya hanya ditunjukan kepadaku karena dia sangat hangat jika berbicara kepada mamaah dan adik perempuannya. Apa aku orang asing ? Jadi dia seperti itu. Ah entahlah yang jelas aku sepertinya telah jatuh hati padanya. Pada tetanggaku.

================================
Alhamdulillah agak panjangan😅😅 maaf kalo belum ada feelnya😂 jangan lupa vommentnya yaa💕

Hijrahku UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang