Sejak saat penyanderaan itu terjadi, sudah hampir sebulan berlalu. Aku selalu ingat kejadian itu sebagai keberuntungan yang membahagiakan. Tentu saja aku jadi makin suka pada Kid. Namun hari ini ada berita hangat lagi. Ya, lagi-lagi Kid berencana mencuri berlian lagi, ia sudah memberitahu rencananya seperti biasa kepada kepolisian dengan suratnya itu. Namun yang spesial kali ini adalah ia akan memakai sistem sanderaan lagi seperti bulan lalu! Kali ini yang akan dicuri adalah giant red emerald. Berlian yang cukup besar, kurang lebih tiga per empatnya tubuh rata-rata pria dewasa. Ngomong-ngomong penyanderaan, aku jadi teringat lagi bahwa kepolisian bilang akan menjagaku dengan ketat, mencegah bila aku dijadikan sandera lagi. Walau sebenarnya menjadi sandera adalah hal yang menguntungkan bagiku, sih. Well, tunggu saja lusa...***
Settingan untuk penonton kali ini adalah penonton ditempatkan menyebar di tiap lantai museum. Ya, aksi kali ini dilakukan di museum. Dan aku sendiri yang ditempatkan di tempat terpisah sebalnya - di ruang kosong tanpa jendela dengan banyak polisi. Tidakah ini menyebalkan? Bagaimana Kid menghampiriku bila tak ada celah atau benda menarik disini? Huhh... kalau begini sih, sepertinya orang yang dia sandera kali ini mungkin bukan aku.
Beberapa menit kemudian seorang komandan dari polisi yang ada di ruanganku memerintahkan semua polisi untuk keluar dan mengejar Kid yang sedang terbang di luar. Mana kutahu kalau Kid ada di luar jika tak ada jendela disini? Huft... ini lebih buruk dari yang aku duga...
Anehnya komandan itu masuk ke dalam ruanganku dan tidak ikut mengejar. Ia menutup pintu di belakangnya dan menguncinya. Saat aku masih kebingungan, komandan itu tersenyum lebar dan berkata,
"Halo lagi, sandera~"
I-itu logat Kid! Tak mungkin... dia- untuk apa dia kesini??!
"Kau pasti sedang bertanya-tanya mengapa aku disini, bukan? Jawabannya adalah, sebab berlian itu sedang disembunyikan disini~"
"A-apa?! Yang benar saja Kid..! Untuk apa mereka menaruh berlian sebesar itu di ruangan dimana ada orang yang rawan diculik?!"
"Huh, itu sih hanya trik psikologi saja... lagipula, bukankah sudah kubilang aku akan menangkapmu kembali, nona muda?"
"Ehm- yeah. Tapi satu pertanyaan lagi, memang berlian sebesar itu bisa disembunyikan dimana, hah?"
Kid hanya tersenyum. Ia menghampiriku dan mendekatiku perlahan seperti ingin menciumku sehingga aku harus mundur beberapa langkah sampai akhirnya menabrak tembok. Namun kukira Kid akan melakukan apa, yang terjadi adalah tembok itu seperti men-scan tubuhku, kemudian membuka pintu tak terlihat yang didalamnya terdapat berlian."Nah, itu dia berliannya. Sistem keamanan kali ini yaitu pintu tersembunyi yang melekat di tembok harus men-scan tubuh polisi atau tubuh sandera, yakni kamu. Jika polisi sulit disuruh menempelkan tubuh ke tembok, mengapa bukan kamu saja? Lagipula kan kita sudah berjanji untuk bertemu lagi, bukan?"
Kid terkekeh.
"Ooh, begitu ya... cerdik juga kau"
Aku tersenyum. Dia membalas dengan senyuman dan memberi hormat padaku,
"Nona, aku harus mengambil berlian ini. Terima kasih banyak atas bantuanmu, dan sampai jumpa lagi~"
Kid melemparkan semacam bom asap yang membuat mataku perih, lalu kurang lebih lima detik kemudian, ia dan berlian itu menghilang. Namun aneh, pengelihatanku mulai kabur dan aku roboh. Aku sayup-sayup mendengar suara banyak polisi, seorang anak berkacamata yang memaki-maki, para wartawan dan 2 inspektur menghampiriku dengan ricuh. Namun setelah itu aku tak sadarkan diri...Next? 80+ like ya, maaf dinaikin, soalnya Matsuda juga butuh waktu buat bikin ffnya
Like setelah baca biar upnya cepet ;3~ Matsuda ~
KAMU SEDANG MEMBACA
kaito kid X Reader [5 PART]
FanfictionWarning: 12+, awas baper and hot Kisah kaito kid si pencuri sekaligus pesulap yang sangat handal dan hebat. Tidak pernah ia gagal dalam mencuri permata dan perhiasan mahal. Suatu hari kid mengumumkan bahwa ia akan mencuri berlian dan memakai sandera...