WARNING: 12+, AWAS BAPER, PALING HOT, UNTUNG DAH GA PUASA (Har Har)
Kaito KID x reader
"Sandera yang Beruntung"
Part #5 (last part)"Huft, untung saja berliannya sudah dikembalikan, kalo engga susah lagi keluarnya..."
Kaito menghela nafas. Kami terduduk dengan tangan masih diborgol.
"Sekarang lepaskan borgolnya. Dan jelaskan apa maksud dari suratmu itu."
"Tunggu, aku masih ada urusan denganmu~ dan soal arti... Yah, jika kau baca secara vertikal huruf yang besar, bunyinya 'aku mau sandera' sedangkan surat itu sendiri inti artinya 'aku akan muncul malam ini karena seorang pengacau, yaitu kamu, telah mengetahui identitasku. Ekor merpati adalah aku, dan rapuh berarti aku terancam ditangkap polisi jika ada kamu. Dan soal berlian, aku akan mengembalikannya sekalian menangkapmu' kurang lebih seperti itu. Dan ya, kau benar. Aku Kaito Kuroba. Namun mengetahui identitas ku itu percuma saja."
"Percuma? Percuma apanya? Aku dapat mengancammu memberi tahu polisi jika kau tak mau menuruti perintah ku, misalnya."
"Hmm well, lihat saja nanti. Pertama, berikan alamatmu."
"Untuk apa? Gamau."
"Berikan"
"Ga"
"Harus!"
"Not a chance~ lagipula tak berguna, kan?"Kaito terdiam sejenak dan menghela nafas dalam-dalam. Seakan terpaksa, ia berkata,
"Jika kau mau memberitahu alamat rumahmu, aku akan memberimu ciuman~"
"A-apa?! Lalu bagaimana dengan Aoko??! Bukankah kau menyukainya?"
"Hmm Aoko hanya menyukai Kuroba Kaito, bukan Kaito Kid. Dan sekarang aku adalah Kaito Kid, jadi..."Kaito menyulap sekuntum mawar merah dan memberikannya padaku. Ia juga melonggarkan dasinya dan membuka satu kancing kemeja pertamanya. Ia berdiri, yang menyebabkan aku harus ikut berdiri. Lalu melepaskan borgolnya.
"Sentuh aku sepuasnya~ asal jangan kelewatan, oke?"
Ia mendekatiku, kemudian melingkarkan kedua tangannya di punggungku. Saat wajahnya sudah terlalu dekat, aku menutup mataku. Aku merasakan bibirnya menyentuh bibirku dan kami mulai berciuman. Aneh, dalam ciuman itu aku merasakan sesuatu tertelan melalui tenggorokanku. Dengan segera aku memisahkan diri.
"Sudah berani memisahkan diri duluan, artinya sudah sadar ya? Hihihi~"
"Apa yang kau minumkan padaku?!"
"Oh? Tenang, itu hanya obat yang dapat membuat lupa. Kau akan lupa identitasku secara permanen besok. Andai aku dapat memberinya pada Akako, namun aku tak bisa. Dia terlalu kuat. Namun aku masih bersyukur Jii-chan bisa membuat obat seperti ini~"
"Jii-chan? Siapa dia? Dan Akako memang sekuat apa?"
"Hush, tak usah banyak tanya, toh nanti kau akan lupa. Tadinya aku ingin mengantarmu pulang setelah kau memberi tahu alamatmu, baru menumpahkan obat ini pada salah satu minuman di rumahmu. Namun, kau yang memaksaku melakukan ini."Kid merogoh kantongnya dan mengambil sebuah pil. Mungkin ini yang tadi ia masukkan ke mulutku.
"Masih ada satu lagi yang harus kau minum. Mau minum sendiri atau perlu 'disuapin' nih? Kihihi~"
Aku menarik dasinya dan berkata,
"Siapa sih yang gamau dikasih fanservice dari Kid? Jujur, mungkin aku tak menyukai Kuroba Kaito, namun toh sekarang kau Kaito Kid, aku takkan menganggapmu Kuroba. Kau sendiri tak apa melakukan ini?"
"Yeah. Terutama sudah kubilang di awal bahwa aku memang sedikit menyukaimu karena kamu memang manis~ dan memang aku suka Aoko, tapi daripada menunggu mengapa tak melampiaskannya pada seseorang? Jadi lakukanlah~"Tangan kiriku merangkul leher Kid dan tangan kananku menyentuh dadanya. Tangan Kaito bergeser dari pundakku ke pinggangku. Ia memiringkan kepalanya dan mulai menciumku lagi. Kami beberapa kali mendesah pelan sampai aku harus melepaskan diri untuk menarik nafas. Aku mulai mundur. Ini sudah kelewatan. Aku melepaskan diri dari pelukannya.
"Sudah cukup. Kau milik Aoko, aku tak tega merebutmu."
"Yang benar saja, yakin sudah puas? Kihihi, sebenarnya aku sedikit menikmatinya lohh~"
"Tidak, sudah cukup.."Aku berkata dengan tegas. Kid mulai hendak menciumku lagi, namun kuhentikan dengan jari telunjukku. Pada saat terakhir ia memberiku neck kiss.
"Ah, aku lupa bilang, obat itu ada penenangnya. Sebentar lagi kau akan tertidur pulas. Tapi pertanyaanku belum terjawab; dimana alamatmu? Aku akan mengantarmu pulang."
"Uuh, di Jalan Tantei 98"
"Oke. Pegangan ya..."Kid membopongku. Dan benar katanya, kesadaran ku makin pudar. Aku bertanya-tanya mengapa setiap kali didekatnya aku selalu hilang kesadaran. Padahal, ini saat-saat terakhirku aku mengingatnya - mengingat kejadian ini. Yah, yasudahlah.
Aku pun menutup mata dan tertidur saat Kid membopongku sambil hangliding.***
"Hoahmm..."
Aku terbangun. Pagi ini rasanya segar sekali. Hm? Apa ini? Di meja sebelahku ada sekuntum mawar merah dengan kertas terlilit di tangkai mawar itu. Ternyata di kertas itu ada lambang maskot Kid! Apa Kid kemarin kesini? Kyaa, masa sih... Tapi ukh... Kemarin apa yang terjadi ya? Aku tak ingat sama sekali... Dan sekarang kepalaku sakit... Sudahlah lupakan.
Aku mandi, sarapan, bersiap ke sekolah. Aku mengikat rambutku dengan pita dan berjalan ke sekolah. Aku memang bangun kepagian jadi aku nyantai. Ini baru pukul 6.30 saat aku sampai di kelas. Aku melihat hanya satu orang yang sudah ada; Kuroba. Ia tersenyum ketika melihatku datang. Mengapa ia tersenyum? Rasanya aku ingat sesuatu tentang senyuman itu... Ah, lupakan saja. Mungkin hanya perasaanku saja.
Tamat.
Fanfic by admin Matsuda. Thanks to the adders who gave me inspiration.
Makasih juga kritik sarannya^^ kedepannya mimin bakal buat lebih bagus lagi~ jangan lupain mimin Matsuda yakk :*Yang dah baca like dongg, biarpun gaada target author gamau likenya pada ilang :"
Like 60+ boleh kasih usul kedepannya mau fanfic apa~~~ Matsuda
KAMU SEDANG MEMBACA
kaito kid X Reader [5 PART]
FanficWarning: 12+, awas baper and hot Kisah kaito kid si pencuri sekaligus pesulap yang sangat handal dan hebat. Tidak pernah ia gagal dalam mencuri permata dan perhiasan mahal. Suatu hari kid mengumumkan bahwa ia akan mencuri berlian dan memakai sandera...