Comelpeshek
Hari pertama masuk kampus. Kampusnya besar, keren dan bersih. Mungkin tak ada satu pun debu di sini.
Bbrrruuugghhh...
"Astaghfirullah" sambil membereskan buku ku yang jatuh berantakan di lantai."Ohh.. sorry aku gak sengaha menabrak mu" ucap seorang lelaki yang juga membantuku membereskan buku ku yang jatuh.
"Iyha gak papa, terimakasih telah membantu. Apa kamu orang Indonesia juga?" Tanya ku pada sosok lelaki yang ada di depanku.
"Oohhh... no, bukan saya bukan orang Indonesia asli, saya bisa bahasa Indonesia karena pembatu saya orang Indonesia."
" Darimana kmu tau klau saya orang Indonesia? Sehingga kmu langsung berbicara padaku dgn bahasa indonesia?""Aku busa melihat dari wajah mu, aku yakin kau bukan orang jerman"
" ooouuu begitu rupanya, bahasa indonesia mu bagus,Lancar."
"Terimakasih, apa kau mau menjadi teman ku? Aku Alex dan kau? Sambil menjulurkan tangan nya padaku.
"Maaf, aku tak bisa bersentuhan dengan mu karna---
Katakataku terputis karna dia.
"Aku tau, tak usah kau jelaskan""namaku Lisa"
---pulang kampus---
Setelah pulang dari kampus, aku berniat untuk jalan jalan. Untuk melihat-lihat.
Dan seperti biasa... akan diantar oleh pak supir ku.
Diantara ribuan orang, mataku tertuju pada satu orang. Wajahnya sangat familyar. Tidak asing lagi, dan tidak salah lagi.
"Assalamualaikum, ustadz Zaki"
"Waalaikumsalam, maaf anda siapa? Dari mana anda tau nama saya"
"Saya Lisa ustadz, santri yang ingin kabur dari pesantren."
"Ooouuuhhh Lisa, mengapa kau ada disini?"
"Aku melanjutkan kuliah kedokteran ku disini"
Dari kejauhan terdengar teriakan anak kecil yang memanggil..
"Abiii......"
Mataku tertuju padanya, gadis cantik yang sangat menggemaskan."Lisa, perkenalkan dia anak saya, shifa" ustadz Zaki yang memperkenalkan anaknya padaku.
"Oohh.. jadi ustadz sudah menikah? Istri ustadz mana. Kok tidak ikut?
Mataku yang melihat kesana memari mencari manakah istri ustadz.
"Ummi tidak ada, ummi sudah pergi. Dan tak akan kembali" jawab gadis kecil yang ada di gendongan ustadz Zaki.
"Istri saya sudah tidak ada Lisa, sudah 2 tahun dia meninggalkan saya dan shifa. Kami hidup berdua di negeri orang ini. Apa kau masih ingat Hana?" Tanya ustadz padaku yang sibuk melamun.
"Eehhhm.. iyha ustadz, tentu saya masih ingat." Jawabku dengan suara sedikit begetar
"Dia adalah istri saya, ibu kandung shifa. Yang telah pergi" jelas ustadz padaku."Innalilahiwainailaihirojiun.." maaf ustadz saya tidak tahu."
" inyha tidak apa.""Abi.. apa kakak ini mengenal abi dan ummi?" Tanya gadis kecil ini pada sosok ayahnya.
"Iyha sayang.. dia teman abi dan ummi dulu, saat di pesantren" jawabnya dengan lembut.Sikap ustadz tidak berubah, masih lembut seperti dulu. Dan sempat aku jatuh hati padanya. Tapi itu semua hanyalah kenangan masa lalu
"Abi.. apa aku boleh memanggil kakak ini dengan sebutan umi?" Tanya gadis kecil itu lagi pada ayahnya.
"Tentu sayang.. kau dangat manis, kau boleh panggil kakak dengan panggilan ummi" jawab ku padanya sebelum ustadz yang menjawab.
***
Pertemuan hari ini membuat ku cukup bahagia. Entah mengapa aku sangat dekat dengan gadis kecil itu. Sejak diri ku pulang dari taman tadi.. aku selalu merindukan gadis itu. Dia manis, cantik, dan sangat menggemaskan. YaAllah semoga esok aku masih bisa bertemu dengannya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Belajar Merelakan, Melupakan, & Meng-ikhlaskan
RomanceHanya tiga hal yang paling menyakitkan. Walau akan menambah keimanan ku pada-Nya. Semoga Allah selalu memberiku ke sabaran. Maaf kalau ada kosa kata, tanda baca, atau salah ketik, dll. Karena saya hanya manusia biasa, dan kesempurnaan hanya milik Tu...