jauh berbeda

1.4K 46 1
                                    

Comelpeshek

Gambar diatas.. foto ku setelah berhijab. abal2

Benar kata bunda Hana.


Suatu saat aku tidak akan bisa meninggalkan tempat ini walaupun aku mau.

Ingin rasanya tetap di sini. Tapi aku harus belajar di liar negeri untuk jurusan kedokteran ku.

Semenjak aku di pesantren, jalan hidup ku lurus. Pandangan ke masa depan cerah. Tidak seperti dulu. Yang hanya bisa berfoya-foya.
Terimakasih Ya Allah... kau masih memberi ku kesempatan untuk dapat bertaubat di jalan mu. Kini aku sadar, bahwa aku telah melakukan banyak dosa. Ampuni aku.

Bulan depan aku harus berangkat ke Jerman. Melanjutkan kuliah ku yang sempat terputus akibat depresi. Kini papi dan mami sudah akur. Dan tak pernah bertengkar lagi.

Jika aku pulang kerumah... aku selalu di tanya.
"Apa kau sudah punya pilihan untuk imammu?" Pertanyaan itu yang selalu mami katakan padaku. Aku tau, memang sudah saatnya aku mencari pasangan hidup ku. Tapi aku tak ingin sampai kuliah ku terganggu akibat aku memikirkan itu.

----saatnya aku pergi----
Setelah kelulusan ku dari pesantren, aku langsung mempersiapkan diri untuk pergi ke Jerman. Seperti yang ku katakan sebelumnya. Dua hari lagi aku akan berangkat. Semua persiapan sudah selesai. Hanya tinggal menunggu 2 hari lagi.

---Bandara---
"Mami papi baik-baik disini ya.., lisa berangakat dulu" yang ku katakan sebelum aku naik pesawat.
"Iyha sayang.. hati-hiti ya disana!! Mami sama papi akan baik-baik saja disini" air mata yang menetes.. tumpah seperti gelas yang tersenggol.

****Jerman****

Ddrrrtt.. drrrttt...
Poselku berdering. Mami telepon.
"Assalamualaikum mami"

"Waalaikumsalam sayang.. kmu sufah sampai mana? Jangan lupa makan ya..!! Hati-hati"
"Mami jangan kawatir.. aku baik-baik saja. Aku sudah di bandara. Sedang menunggu jemputan ku datang" jawabku dengan suara bahagian karna telah sampai tujuan dengan selamat.

Ttiiinnn....tttiiinnnn....
"Sudah dulu ya mami.. mobil jemputan ku sudah datang, nanti saat aku sudah sampai di apartement segera aku telpon mami. Assalamualaikum mami"

Jarak yang tidak terlalu jauh dari bandara ke apartement. Hal itu yang membuat ku tidak perlu duduk terlalu lama di mobil.

"Nona sudah sampai di apartement" ucap sopir itu dengan menggunakan bahasa indonesia.
"Hah... Bahasa Indonesia, apa bapak orang Indinesia?" Tanyaku fengan ekspresi kaget. "Betul.. saya orang Indonesia, bekerja disini sebagai sopir antar jemput, saya adalah sopir nona sekarang, kapan pun jika nona membutuhkan saya, telepon saya. Saya siap mengantar" jelasnya yang ckup panjang.

Aku turun dari mobil dan masuk ke apartement ku. "Terimakasih atas bantuannya pak" ucapku pada bapak itu. Dan dia hanya tersenyum dan mengangguk.

Alhamdulillah... akhirnya aku sampai juga..

Makin ke sini ceritanya makin gak jelas ya.. maaf ya kakak.. aku bukan penulis handal. Jagn lupa vote n koment.. trima saran dan kritikan

Belajar Merelakan, Melupakan, & Meng-ikhlaskanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang