Pervert!!

3.2K 347 45
                                    

Soonyoung mendekati Jihoon yang bergelung dalam selimutnya. Jam sudah menunjukkan pukul 11 siang tapi Jihoon masih saja bergelung di atas tempat tidur. Sebenarnya laki-laki mungil itu sudah dibangunkan oleh Jeonghan, tapi Jihoon ya tetap Jihoon, ia benar-benar pemalas dan tukang tidur.

"Jihoonie, bangunlah, matahari sudah mengajakmu bermain di luar." Soonyoung menggoyangkan bahu Jihoon dengan pelan dan hanya dibalas dengan erangan pelan oleh Jihoon.

"Sayang..."

Perlahan mata Jihoon terbuka, ia menyipitkan matanya untuk melihat Soonyoung yang dengan kurang ajarnya berani membangunkan dirinya.

"Aku masih mengantuk Kwon, Jeonghan hyung saja tidak keberatan aku tidur," jawab Jihoon lalu kembali memejamkan matanya.

Soonyoung cemberut. Tidak masalah sebenarnya kalau Jihoon tidur berjam-jam karena hari ini memang tidak ada kegiatan apapun. Tapi Jihoon belum sarapan dan itu membuat Soonyoung khawatir, bagaimana kalau nanti Jihoon-nya malah sakit perut karena melewatkan sarapannya? Dan apa tadi? Jihoon mengatakan kalau Jeonghan tidak keberatan? Tidak keberatan darimana, Soonyoung bahkan diseret dari ruang latihan sampai ke dorm oleh laki-laki cantik itu hanya untuk membangunkan Jihoon.

"Jihoon-ah..."

Tidak mendapat sahutan sama sekali membuat Soonyoung semakin cemberut. Ia melirik Jihoon dengan senyum jahil. Ia tarik selimut yang melilit tubuh Jihoon dengan kasar dan membuang selimut itu ke lantai. Meskipun begitu Jihoon tampaknya tidak terusik sama sekali.

Dan akhirnya dengan keberanian yang terkumpul dan melupakan resiko yang akan terjadi, Soonyoung duduk di atas perut Jihoon. Kedua tangannya menarik tangan Jihoon untuk ada di sisi kepala laki-laki mugil itu. Dengan lembut Soonyoung mengecup bibir Jihoon, lalu turun ke dagu Jihoon sampai ke leher putih Jihoon memberikan kecupan kecil dan basah.

Merasakan benda basah yang menempel di lehernya membuat Jihoon dengan amat terpaksa membuka matanya. Tangannya dengan refleks ia angkat namun tangannya tidak bergerak sama sekali bahkan terasa sedikit sakit karena ada yang mencengkramnya. Ketika benar-benar sadar Jihoon mendapati kekasih mesumnya ada di atas tubuhnya.

"Soonyoung, lepaskan!" Jihoon berusaha mengelak dari ciuman Soonyoung tapi laki-laki sipit di atasnya ini tampak enggan.

"Bangun dan pergi sarapan atau makan siang, atau apalah itu yang penting kau makan atau kau yang menjadi makananku." Sahut Soonyoung setelah ia mengangkat kepalanya dari leher Jihoon.

"Iya, iya, aku bangun, menyingkirlah dari tubuhku Kwon."

Soonyoung tersenyum dan melepas cengkramannya. Ia bangun dari tubuh Jihoon tanpa sadar kalau Jihoon melayangkan kaki mungilnya untuk menendang Soonyoung sampai kekasihnya itu terjatuh di lantai dengan suara berdebum yang keras.

"Jihoon! Kenapa menendangku?" Soonyoung mengusap pinggulnya yang terasa sakit karena terhantam ubin. Wajahnya kembali cemberut menatap Jihoon yang tampak puas dan mencibir ke arahnya.

"Dasar Kwon Pervert! Kau mencari kesempatan di saat aku lengah!"

"Hey!" Soonyoung bangun dan berdiri di hadapan Jihoon dengan berkacak pinggang, untunglah ia, karena sakit di pinggulnya tidak terlalu lama. "Kalau tidak dicium kau tidak akan bangun, mungil!"

"Apa?!" Jihoon menarik rambut Soonyoung dengan keras membuat Soonyoung meringis kesakitan. Ini resiko yang tadi ia hiraukan.

"Lepaskan aku mungil! Ini sakit!" Soonyoung menahan tangan Jihoon yang masih menarik rambutnya.

"Siapa yang kau sebut mungil Kwon Pervert?!"

Soonyoung masih berusaha menahan tangan Jihoon sebelum akhirnya mereka berdua terjatuh di atas ranjang Jihoon dengan Jihoon yang menindih Soonyoung. Mereka saling melemparkan tatapan dan menyelami keindahan mata masing-masing. Tangan Jihoon yang sebelumnya masih menarik rambut Soonyoung ia lepaskan.

Si mungil tampak menikmati memandang Soonyoung, senyum kecil terukir di bibir mungilnya. Lalu dengan lembut Jihoon mengecup bibir Soonyoung, hanya kecupan kecil dan membuat Soonyoung terkekeh pelan ketika si mungil melepaskan kecupan malu-malunya itu.

Dengan lembut Soonyoung menarik Jihoon agar bersandar di dadanya. "Jadi mungilku tersayang, siapa yang mesum di sini?"

Jihoon melepas dekapan Soonyoung dan tanpa mengatakan apapun lagi, ia keluar dari kamar meninggalkan Soonyoung yang terkekeh kecil melihat Jihoon. Kekasihnya yang mungil itu tampak memerah, membuat Soonyoung benar-benar gemas.




....

bysugar♡

Love HateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang