Lost

1.3K 167 4
                                    

Woozi diam, ia merasa kesal tapi tidak bisa menunjukkannya di depan kamera, walaupun tanpa sadar ia tampak cemberut. Ini semua karena Hyung-nya yang lain meninggalkannya sendirian, bahkan kekasih tololnya juga meninggalkannya, bagaimana ia tidak kesal? Staff yang bersama dengannya hanya menatap Woozi dalam diam, tidak berbicara sedikitpun karena Woozi menunjukkan wajah serius.



"Dasar bodoh!" gumam Woozi pelan, mengabaikan wajah-wajah para staff yang meringis karena Woozi terlihat menggemaskan sekaligus mengerikan.



"Okyakusama, tochakuitashimashita..." ucapan sopir taksi yang tengah Woozi kendarai membuat laki-laki mungil itu tersentak dan secara spontan mengucapkan terimakasih dalam bahasa Jepang.



Ketika ia melangkahkan kakinya turun dari taksi, tidak ada satu memberpun di tempat itu. Woozi menengok ke arah jalan beberapa kali dan hyung-nya tidak terlihat dimana-pun. "Mereka dimana? Belum sampai?" tanyanya pada para staff.



"Noona, mereka belum sampai?" Woozi bertanya pada staff noona dengan panik, sudah hampir 5 menit ia menunggu dan membernya tidak ada yang datang. Ia ingin bertanya pada orang yang berlalu lalang di sana, tapi untuk mengeluarkan kata sumimasen dari mulutnya terasa begitu susah.



"Woozi-ah, sepertinya kita salah turun, harusnya kita turun di depan sana..."



"Aaah, yasudah ayo kesana noona..." Woozi mendahului staff dan berjalan dengan tergesa. Matanya melirik sekitar dengan wajah yang di tekuk. Saat bertemu para hyung, ia tidak akan bicara sedikitpun, termasuk pada Jeonghan hyung dan kekasih tololnya itu. Tidak akan!



"Ah, cheogitta!" Laki-laki berambut merah muda itu menunjuk gerombolan laki-laki yang merupakan member dan hyung-nya. Meskipun nada yang di keluarkan terdengar ceria, tapi sebenarnya ia tengah kesal.


"Eoh, wasseo wasseo!" Seungcheol sebagai member tertua menunjuk Woozi yang hanya membalasnya dengan senyum tipis.



"Kau kemana saja Woozi-ah?" Jeonghan langsung mendekat pada Woozi dan menarik Woozi dalam pelukannya. Woozi hanya diam dan menatap Jeonghan dengan tatapan kesal. Jeonghan hanya mengerjapkan matanya menatap tingkah Woozi itu. Ia tentu tahu adiknya itu sedang kesal, mungkin saja karena ditinggal sendiri.



"Bee, kau darimana saja?" mendengar suara menyebalkan kekasihnya membuat Woozi segera memalingkan wajah dan berjalan diantara Jeonghan dan Seungcheol. Laki-laki yang memanggilnya Bee itu tentu tidak tinggal diam, ia mendekat pada Woozi dan menempeli laki-laki mungil itu seperti lintah. Tapi Woozi dengan delikan tajamnya membuat lelaki itu mundur perlahan dan berjalan di sebelah Wonwoo.



Joshua yang sedang membawa kamera berjalan di sebelah Woozi, menanyakan hal yang sama untuk kesekian kalinya dan berakhir diabaikan oleh Woozi. Bukan maksudnya ia tidak sopan tidak menjawab pertanyaan hyung-nya itu, hanya saja Woozi sedang kesal. Jadi orang kesal itu tidak bisa di tanya macam-macam! Oke?!



Mereka masuk ke dalam Shimbashi stasiun, tapi ketika berada di dalam mereka kembali kebingungan untuk membeli tiket kereta menuju Haneda. Jeonghan berlari kesana-kemari dengan tab yang tidak terlepas di tangannya. Ia menarik Joshua untuk pergi ke bagian informasi. Dan Woozi hanya menikmati itu dalam diamnya sembari mengibaskan tangan yang berusaha menggenggam tangannya.



"Kenapa bee?"



"Lebih baik kau diam!" balas Woozi dengan ketus.



"Bee...." suara maskulin itu berubah menjadi kekanakan dan itu membuat Woozi ingin rasanya mengumpat saat itu juga.



"Diam Kwon Soonyoung, kau menyebalkan!"



"Kau mendiamkanku tanpa sebab!" tukas Soonyoung bersamaan dengan suara Jeonghan yang memanggil mereka membuat mereka semua diam dan suasana di sana menjadi menegangkan.



"Kenapa?" Jeonghan bertanya sembari menatap Woozi dan Soonyoung bergantian. "Kalian ada masalah?"



"Tidak ada!" Woozi membalas ucapan Jeonghan dengan ketus. Dan Soonyoung hanya tersenyum kecut mendengar ucapan kekasih mungilnya itu.



"Ada apa hyung?"



Jeonghan mengerjap lalu menjawab pertanyaan Soonyoung. "Kita salah tempat, loket tiketnya ada di sebelah sana, palliwa...."



Soonyoung berlari meninggalkan Woozi yang hanya mengikuti dari belakang dengan sebal. Di belakangnya ada Seungcheol yang terkekeh kecil dengan tingkah keduanya. "Kenapa kalian seperti anak kecil sih? Jika ada masalah bukannya lebih baik di bicarakan?" ucap Seungcheol.



Woozi hanya membalas ucapan Seungcheol dengan lirikan tajam membuat Seungcheol sekali lagi terkekeh kecil. "Baiklah, selesaikan dengan cara kalian sendiri saja," lanjutnya lagi lalu menyusul Jeonghan yang tampak panik dan sepertinya siap melakukan apa saja agar tujuannya tercapai.




"Woozi-ah... jebal..." Soonyoung kembali mendekat pada Woozi dengan menunjukkan tampang sedihnya berharap Woozi akan luluh, bahkan jika Woozi tidak segera luluh, Soonyoung sudah menyiapkan jurus andalannya yang lain.



Berdecak kecil akhirnya Woozi menatap Soonyoung dan menghela nafas kecil. Soonyoung yang masih belum puas dengan reaksi Woozi kembali menurunkan bibirnya, matanya berkaca-kaca dan dalan sekali kedip Soonyoung sudah akan menangis.



"Jangan menangis, apa kau tidak malu?"



"Bee..."




"Diam dan bersikaplah seperti biasa! Dasar menyebalkan!" balas Woozi seraya menghapus air mata yang jatuh dari mata sipit Soonyoung, laki-laki mungil itu terkekeh kecil melihat tingkah Soonyoung dan tingkah Soonyoung itulah yang membuat perasaannya membaik.



"Jangan mendiamkanku lagi..."



Woozi mengangkat bahunya dengan enggan. "Tergantung situasi dan kondisi..."



"Tapi kenapa kau kesal?"



Woozi menatap Soonyoung dengan mata yang disipitkan. Ia cemberut. "Kalian meninggalkanku sendiri da itu menyebalkan!"



"Oh, jadi karena itu kau kesal pada kami?" Jeonghan muncul di sebelah Woozi dengan senyum lebarnya yang biasa. "Kalau kutraktir makan mau memaafkan kami?"



Tanpa menunggu jawaban Woozi, Jeonghan menarik Woozi untuk memilih bento yang akan mereka beli dengan Soonyoung yang mengekor di belakang keduanya sembari membawa kamera. Ia berdiri di belakang Woozi dan berbisik pada kekasihnya itu.



"Jangan marah lagi bee, i love you..."

.
.
.
.
.
.
.

gomenne, nan molla:")
aku nggak tau konfliknya dimana dan gimana nyeleseinnyaT_T
maunya nyeritain tentang badmoodnya Woozi di ofd episode 1 ini, tapi entahlah, di tengah *eh dari awal aku nulis feelnya emang nggak dapet(╥_╥)
Maunya sih bikin Jeonghan-Jihoon cuman lagi nggak mood bikin couple Jeonghan, mksdnya sih biar ide awal tentang ff couplenya Jeonghan yang sudah aku rencanakan nggak hilang:")
dan walla jadilah ff soonhoon ala kadarnya ini:")
hontoni gomennasai:")

bysugar

Love HateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang