Warning : typo(s), non baku
....
Jihoon mukul Soonyoung, sekali, dua kali, tiga kali dan sampai pukulan yang kelima kali baru cowok berambut biru itu menoleh. Dan tampang Jihoon sekarang bener-bener horror kaya Susana yang kalau permintaan 200 sate tusuknya nggak dipenuhin atau kaya pocong yang minta dibeliin kue pancong. Pokoknya horror man.
"Lu niat kagak sih belajar sama gue?"
Soonyoung mendelik, walaupun matanya nggak akan pernah lepas dari kata segaris. Ia tarik rambut Jihoon pelan membuat cowok mungil yang imutnya luar biasa tapi galaknya naujubilah itu membalas dengan memukul Soonyoung dengan kamus bahasa Inggris miliknya. Ugh... gila! Itu kamus tebel banget man, jadi wajar aja muka Soonyoung langsung merah sampai ketelinga-telinganya. Sakit banget pasti.
"Lu sensi banget sih, gue niat kok belajar sama lu Jihoonie yang imut nan mungil cetar membahana...." ucap Soonyoung berbarengan dengan desisan kesakitannya.
Jihoon menghela nafas, mau marah tapi Soonyoung itu kesayangannya banget. Tapi kalau nggak dimarahin si Soonyoung makin kurang ajar. Jihoon harus gimana dong? Jihoon lagi-lagi menghela nafas, untung seenggaknya Jihoon masih bisa menghela nafas, daripada enggak, berarti dia mati dong? Ya kan?
"Iya, mulut lu bilang belajar, tapi mata lu jelalatan mulu!" Desis Jihoon kesal. Ia mengalihkan pandangannya pada modul di depannya. Besok ujian bahasa Inggris dan mereka belum ada satupun menyelesaikan soal yang ada di modul tebal ini. Itu bikin Jihoon frustasi, seandainya ada Vernon di sini, dia nggak perlu repot-repot buka berbagai jenis buku untuk ngerjain soal. Tinggal tanya, jawab, beres.
Soonyoung menumpukkan dagunya di meja, matanya ngeliatin Jihoon yang serius sama bukunya, tapi Soonyoung sadar diri kok kalau Jihoon-nya lagi marah. Tapi Soonyoung kan juga cowok yang pengen liat pemandangan indah dada sama paha cewek. Masa dia ngeliat paha sama dada ayam mulu? Nanti lama-lama dia bisa jadi kaya ayam lagi.
Soonyoung nyolek lengan Jihoon, dan dibalas dengan deheman. Di colek lagi dan dapat deheman lagi, colek lagi dan kali ini dapet plototan gratis, dan yah plototan itu nggak ngaruh sama sekali karena Jihoon juga sipit, jadi bukannya serem malah jadi tambah imut. Jihoon kayanya minta dikarungin ya?
"Jihoon marah ya sama Soonyoungie?" Tanya Soonyoung dengan nada imut yang dibuat-buat dan bikin Jihoon pengen muntah. Nadanya benar-benar menjijikkan dan nggak cocok banget sama muka Soonyoung yang nggak ada imut-imutnya sama sekali itu. Dih, Jihoon pengen muntah beneran. Ada kresek nggak?
"Ish... jijik gue denger lu ngomong kek gitu. Udah deh, lu jawab aja tu soal-soal," tukas Jihoon memerintah.
"Yaaaah...." meskipun ngeluh tapi Soonyoung beneran ngambil modul miliknya dan ngerjain soal disana. Cuma 5 menit--mungkin kurang--Soonyoung bisa bertahan, habis itu dia ngeliatin sumber marahnya Jihoon lagi. Gila! Mulus banget, putih lagi. Gumam Soonyoung dalam hati.
Nggak sengaja Soonyoung noleh Jihoon dan cowok mungilnya itu mandangin Soonyoung dengan tajam. "Liatin aja terus tu paha mulus, liatin!"
Soonyoung nyengir garing, habis itu dia balik lagi ke modulnya, sampai tiba-tiba seseorang berdiri di dekat meja mereka. Omong-omong mereka lagi ada di restoran cepat saji yang punya maskot kakek-kakek berjanggut dan berkumis putih.
"Hai Jihoon." Suaranya halus banget, dan itu mengundang Soonyoung untuk mendongak. Dan alhasil yang dia liat adalah cewek dengan paha mulus yang daritadi Soonyoung liatin. Wah, cantik banget man. Rambutnya panjang dan warna blonde, bikin itu cewek makin seksi. Tapi kok dadanya rata ya?
"Hai kak Jeonghan, sendiri?"
Soonyoung langsung noleh ke Jihoon, jadi cewek yang tadi dia liatin itu kenalannya Jihoon? Kok bisa ya Jihoon punya temen cewek yang cantiknya macam malaikat gini? Soonyoung masih ngeliatin itu cewek sampai dia nggak sengaja liat bagian leher tu cewek, ada tonjolan gitu. Refleks Soonyoung nyentuh lehernya sendiri. Dan perlu beberapa detik sampai Soonyoung sadar kalau cewek itu punya adam apple, sama kaya dia. Jadi dia cowok?
"Sama Seungcheol kok, tapi kita udah mau pulang. Oh, itu dia, aku duluan ya Jihoonie..." cewek--eh cowok itu melenggang pergi dan nyamperin cowok dengan rambut jamur dengan badan kekar di pintu keluar. Mereka pergi dari sana dan Soonyoung masih ngeliatin tu cewek--eh cowok sampai mereka hilang dibalik pintu mobil sport yang Soonyoung yakin harganya bisa beli komik one piece bertruk-truk langsung sama rumah produksi komik itu.
"Udah puas liat paha mulusnya? Asal lu tau, kak Jeonghan itu cowok tulen dan punya banana di sela-sela pahanya kaya kita berdua."
Soonyoung menganga. Ia tatap Jihoon yang masih merenggut. Bibirnya maju kaya minta di kecup dan Soonyoung beneran ngecup bibir itu. Habis gemes banget.
"Maaf ya cintaku, nggak lagi-lagi deh liat paha mulus."
Jihoon mengangguk tapi tangannya menarik rambut Soonyoung membuat Soonyoung mengaduh, walau kaya begitu Jihoon tersenyum lembut pada Soonyoung. Senakal-nakalnya Soonyoung, Soonyoung itu cuma cinta sama Jihoon dan Jihoon percaya hal itu.
"Tapi, gantinya nanti liatin paha kamu di atas kasur ya...."
Dan terakhir yang terlihat Jihoon mengambil kamus bahasa Inggris ditumpuk modul tebalnya punya mereka berdua dan dipake buat mukul kepala Soonyoung, benjol-benjol deh itu kepala. Mesum sih.
.....
bysugar

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Hate
FanfictionDrabble singkat about Soonyoung and Jihoon. Tentang kisah manis mereka berdua. Kisah love hate yang memabukkan. Soonyoung yang ceria dan Jihoon yang dingin. Cast : Jihoon Soonyoung Feat the others member