Jihyo menatap sahabatnya dengan heran. Biasanya, di hari penerimaan gaji seperti hari ini, Naeyon selalu semangat dan mentraktirnya makan, bukan minta ditraktir seperti ini.
"Kenapa sih, Nae?"
"Gajiku dipotong. Semuanya akibat mas-mas muka cimol itu yanh main mecahin piring seenaknya!" Curhat Naeyon sambil melahap ayam goreng didepannya dengan tidak santai. Mumpung ini ditraktir, pikirnya.
"Salah siapa kerja di supermarket. Kerja tuh di restoran ayam kayak aku dong! Kerjanya enak, gaji lumayan, bahkan bosnya ganteng" ucap Jihyo sambil menatap bosnya sendiri yang sedang menyeduh americano.
Naeyon memutar bola matanya jengah, "ya iyalah enak. Orang bosmu aja pacarmu sendiri!"
Dan omelan Naeyon membuat Jihyo hanya terkekeh.
Andai hidupnya seperti Jihyo. Memiliki pacar pengusaha kaya yang akan menggajinya dengan jumlah besar. Dan bekerja dengan senang karena selalu diperhatikan pacar.
Namun hal itu tidak akan terjadi, mengingat Naeyon tidak punya pacar. Dan mustahil dia akan memacari bosnya yang di indomaret. Bos segalak dan tua bangka seperti itu bukan boyfriend material Naeyon banget.
Dan peryataan-pernyataan itu membuat Naeyon harus pasrah dan tetap bertahan dengan sebuah kerupuk campur sambel terasi di setiap harinya.
••••
Siang ini hujan turun. Padahal tadi cuacanya sangat panas melebihi Blue film yang ditonton Namjoon di kamar berantakannya. Enaknya sih tidur, namun teriakan ibunya yang berasal dari toko kue depan rumah membuat kantuk Namjoon hilang seketika.
"NAMJOON, JEMURAN IBU TOLONG DIANGKATIN!"
Dengan langkah gontai, Namjoon beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan ke halaman belakang rumah.
Belum sempat Namjoon mengambil pakaian-pakaian dari hangernya, suara ibunya terdemgar lagi.
"Namjoon, ngambil jemurannya pakai hati, jangan pakai tenaga!"
Namjoon menghela nafas. Diangkatnya satu-persatu jemuran ibunya dengan hati-hati. Takut kejadian minggu lalu terulang lagi.
Minggu lalu, Namjoon tidak sengaja merobek kerah baju milik ibunya saat ingin melepas baju itu dari hanger.
Kali ini dia berhasil mengambil pakaian-pakaian kering milik ibunya dari hanger. Namjoon tersenyum bahagia hinggga memperlihatkan lesung pipinya. Pasalnya, baru kali ini dia berhasil melakukan sesuatu tanpa merusak barang yang dipegangnya.
Namun tanpa disadari, sebuah BH milik ibunya tersangkut dirambut blondenya.
Salah satu sisi BH itu mengait di rambut Namjoon, dan satunya lagi menggantung di tali jemuran. Hingga-
DUAGH!! KROMPYANG, MIAOW
-Tali BH ibu Namjoon tidak kuat menahan tarikan lawan arah dari rambut Namjoon dan tali jemuran. BH itu terpental entah kemana.
Namun parahnya, tali jemurannya putus dan membuat beberapa pakaian belum kering yang menggantung di tali jemuran itu terjatuh di tanah becek akibat air hujan.
"Eanjir, ini kok tali jemurannya bisa copot?!" Namjoon berlaru kearah pakaian-pakaian yang telah tercampur lumpur.
"Astaga Yarobi..... Namjoon! Kamu ngapain jemuran ibu, nak? Kamu tau nggak sih, ibu lagi menghemat detergen buat nyuci malah kamu kotorin lagi cucian ibu!" Ibu Namjoon berjongkok menatap haru cuciannya yang tak berbentuk.
"Lah, Namjoon juga nggak tau kok bisa gini jadinya" cengir Namjoon pada ibunya.
"Nggak mau tau. Pokoknya beliin ibu detergen sekarang juga. Titik!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Destroyer Monster ;Knj
Fanfic"Yah mbak. Pecah lagi deh" - Kim Namjoon. "itu tangan apa bulldozer sih mas, Kok bisanya cuma ngerusak barang mulu" - Im Naeyon -------- Kisah seorang Kim Namjoon si tangan kuli yang selalu udik didepan pegawai supermarket bernama Im Naeyon.