Just One Day by @JuiRane

13 5 0
                                    

Hari itu hujan.Membuat hati Sonya semakin jengkel.Yang benar saja hari yg ia tunggu-tunggu justru lantas kacau karna hujan lebat diluar sana.Kesempatannya bertemu dengan Professor Jin akan segera terkabul,sebentar lagi.Dan ia tak rela setitik air saja mengenainya.Baru kali ini Sonya tampak murung menatap hujan diluar sana.Tangannya terjulur kedepan menyentuh kaca jendela.Mengusapnya lalu melihat ke rumah dihadapannya.Tak terlalu besar tapi pesta diatas lotengnya tampak ramai.Kerlap-kerlip semakin membuatnya ingin segera berada disana.

"Sonya , segera turun."teriak seorang pria paruh baya di balik pintu.
Dengan cekatan,ia meraih tas pestanya lalu segera membuka pintu dan menuruni tangga.Kakinya sangat cekatan menuruni anak tangga.Gaunnya sempurna,sesempurna wajahnya.Blasteran jerman korea bermata biru dan berambut hitam.
Sesampai dibawah,seorang wanita tersenyum memandangi Sonya.Alis sonya terangkat menatap ibunya.
"Apa aku ter-

"Yah sayang, kau terlihat sempurna.Mungkin professor Jin akan terpesona padamu."puji ibunya.

"Ayo segera keluar."sambung wanita setengah baya itu menarik tangan Sonya.

***
Degup jantung Sonya semakin kencang saat menaiki anak tangga menuju loteng.Suara beberapa orang tertawa dan berbicara mulai terdengar sayup-sayup di balik pintu.Sonya mencoba menarik nafas dalam-dalam.Tangannya sibuk mengobrak-abrik tasnya.Aha! Ini dia penyelamat disaat jantungnya tak karuan.Permen karet.Mengunyah ini sudah cukup membantu saat ini..
Dengan satu hentakan, tangannya membuka pintu itu.Taman di atas loteng itu cukup luas dan terkesan klasik.Semua org tersentak dan berbalik pada Sonya.Sekujur tubuhnya kaku.Lalu dari keramaian terdengar suara.
"Apa itu kau nona Sonya!"
Mata Sonya menyipit dan menerawang ke balik kerumunan itu.
Yg benar saja itu , Sebastian.Anak Professor Jin yg satu sekolah dengannya namun gak akrab sedikitpun dengan Sonya.Hey darimana dia tahu namaku padahal aku tak pernah berpapasan dengannya ataupun berinteraksi sekalipun.Lamunan Sonya seketika musnah saat Sebastian melambaikan tangan didepan wajahnya.
"Ada apa Sonya, apa kau sakit ?"tanyanya dengan penuh perhatian.
Sekejap tangan Sebastian menarik tangan Sonya dan membawanya ke sebuah pohon ceri.Mereka lalu duduk tanpa ada yg mengajak berbicara terlebih dahulu.Tiba-tiba suara Sebastian memecah kehening.
"Oh iya ayahku tak ada , dia sedang di Swiss melakukan riset"
"Apa kau tak tahu?"sambung Sebastian.
Sonya lalu menatap sesosok pria dihadapannya.Tak ada maksud memandanginya lebih lama,namun hati Sonya enggan berpaling.Tatapan mata pria itu seakan membuat Sonya terdiam. Detak jantung Sonya kini berdegub kencang,tangannya mulai berkeringat.Pria itu mempunyai mata indah,auranya membuat hati setiap wanita meleleh ketika di tatap olehnya.Apakah aku sedang jatuh hati?Apakah aku sedang jatuh hati pada pria ini ? Apa ini namanya cinta tiba-tiba.

The Memorable ParkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang