Lanjutan Part 3.
"Asa" Panggil dia.
Asa's POV
Gue pun mendengar suaranya tersontak kaget dan terdengar familiar ditelinga gue, bener itu suara seseorang yang selama ini ngebuat gue ngejomblo. Akhirnya gue mencari-cari asal suara ternyata bener, dia. disamping gue dengan tatapan OMEGA Banget. Gue melihat nya dengan kerutan didahi dan mata melotot seakan gue sedang mimpi, gue pun langsung tampar pipi gue untuk membuktikan ini nonfiksi / fiksi.
"Aww.." Rengek gue.
"Kenapa sa?kaget ya ternyata gue satu sekolah dan sekelas bareng lu?" Tanya Ado.
Ohya gue belom cerita tentang dia. ok langsung aja.
Nama dia Aldo Frananda, dia sepantaran sama gue. Dia...Dia cowo yang dulu pernah ngisi hati gue di waktu dikelas 3 SMP. Yampun harus apa gue ceritain?kenapa lu dateng disaat gue pengen ngelupain lu si do. gue benci lu, tapi gue masi sayang sama lu(coba ada saatnya gue ngomong langsung sama lu kayak gini do).Flashback ON.
29 Desember 2014
Asa's POV
Asa merasa senang karena dia berhasil dengan mendapat rangking 3 besar di kelas 8. dan hari ini, asa pertama masuk dan menduduki kelas 9. Asa takut, asa gugup. Karena pasti dia mendapatkan kelas yang berisi anak kelas lain dari rangking 10 besar, menurut asa itu akan menjadikannya untuk belajar lebih giat lagi agar tidak tersingkirkan oleh anak-anak lain yang lebih pintar.
KRING KRING KRING KRINGG!!(Itu bunyi alarm jam leker bewarna biru yang terdapat diatas meja, dan artinya itu menunjukkan pukul 05.00 WIB)
Asa pun langsung terbangun dari tidurnya dan beranjak untuk mandi dan shalat subuh. Tidak lebih dari 30 menit asa sudah rapi dengan baju sekolah beserta peralatannya untuk belajar. Asa pun keluar kamar dan menuju ruang makan di lantai bawah, dan disana sudah ada papa mama dan juga ian.
"Pagi ma pa" sapa asa sambil duduk untuk sarapan pagi.
"Pagi" jawab mama papa bebarengan
"Abang engga?" rengek ian. Sedari tadi asa memang tau kalo disana juga ada abangnya tapi asa hanya ingin mengerjai abangnya dengan tidak menyapanya pagi ini.
"Ma?Pa?ko kaya ada yang ngomong ya?" tanya gue pada mama papa biar ian makin panas, haha sukurin lu bang gue kerjain.
"Heh uda asa gaboleh gitu sama abang, uda ayo makan nanti telat" Perintah Mama
Author's POV
Setelah mereka sarapan akhirnya asa dan ian berangkat dan pamit dengan orang tuanya.
"Ma pa ian berangkat dulu ya" pamit ian. asa yang masih asik dengan sarapan paginya diganggu oleh abangnya.
"Sa cepet dong makan nya abang nnti telat kalo nganter kamu dulu baru kesekolah kakak" Paksa ian. Asa akhirnya cepat-cepat memakan sarapannya dan pamit dengan mama papanya dengan mencium punggung tangan mereka. ian pun ikut mencium punggung tangan kedua orang tuanya itu.
.
Setiba asa disekolahnya dan menuju kelas barunya yang terdapat dilantai 3. asa dengan penuh semangat berlari kecil dan setiba di koridor tempat deretan kelas sembilan tiba-tiba ada yang menutup matanya.
"Duh siapa sih pagi-pagi udah jail gni?" tanya asa.
"Siapa ayoo." Goda ado. saat asa mendengar suara seseorang yang sedang jahil kini asa menepuk tangan ado dan bilang "Ishh adooo lepasin pagi-pagi gini udah jail aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
I hate you ( I love you )
Teen Fictionsudah 6 bulan ini Shalsalina Harten sudah tidak mengingat tentang apa yang dulu pernah terjadi kepadanya sampai ia menangis 7 hari 7 malam, itu yang membuat Asa menjadi orang lain yang bahkan abangnya sendiri heran dengan Asa.