Author's POV
Sekarang pukul 15.00 WIB. Asa yg sedari tadi hanya melamun melihat TV dengan tatapan kosongnya disadarkan dengan suara Klakson mobil. Siapa lagi kalo bukan Ian.
Dengan badan lemasnya karena Asa memang lagi sakit, ia kuatkan untuk menyambut Abangnya dan membukakan pintu.
"Hey, kenapa kamu yang buka pintunya?bibi mana?" Tanya ian sambil membantu Asa untuk kembali duduk disofa.
"Bibi udah pulang" dengan nada suara yg serak.
"Kamu udah makan?tadi Ado nanyain kamu, gimana keadaannya."
"Udah tadi makan bubur buatan bibi" Jawab Asa pelan.
"Yaudah abang ke atas dulu pengen mandi, kalo ada apa apa panggil aja" Asa menjawab dengan anggukan dan dengan mata tertuju pada TV.
.
TINGTONGGG!
Ian pun langsung beranjak dari sofa menuju pintu, dan dilihat Ado tengah membawakan bunga dan buah. Dengan sopan ian pun mengajak Ado masuk dan menyuruhnya untuk menghampiri Asa yang masih sedang menonton TV.
Tidak terasa sofa telah diduduki oleh seseorang Asa tetap tidak beralih pandang dengan TV. tapi ado pun langsung menyadarkan Asa dengan kehadirannya disini.
"Sa, nih buat lu. maaf cuma bawain ini" Ucap ado dengan nada alus.
"Gapapa ko, makasih ya do" Jawab asa sambil menyambar buah yang sudah dibukakan oleh ian.
"Gimana keadaannya?udah mendingan?" Khawatir ado.
"Udah ko, besok juga udah bisa masuk sekolah" Jawab asa.
"Hmm...yaudadeh, maap ya sa gue ga bisa lama2 , lagian juga gue belum siapin pelajaran bakal besok"
"Cepat sembuh ya sa, besok jangan telatt lagii, bang balik duluu ya" Pamit Ado
"Ye hati2 do, salam bonyok" Jawab ian
"Pasti bangg" Ado pun lekas berdiri dari sofa dan pergi untuk pulang.
.
"Sa, Tidur udah malam. besok masuk sekolah kan" Tanya ian
"Iya bang" Asa pun berdiri dan berjalan menuju anak tangga untuk melaju ke kamarnya untuk tidur.
⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐
Maaf yaa yang udah nunggu chapter berikutnya, maap suka gantung ceritanya..karena ga punya waktu buat bikin inii,- ini ajaaa gue bikin dengan mata ngantuk.
mungkin chapter selanjutkan gue bikin agak lama karena biasalaaa, ngatur waktu nya susah.oke jangan lupa vomentnya.
sekian dan terimakasihh;*
KAMU SEDANG MEMBACA
I hate you ( I love you )
Teen Fictionsudah 6 bulan ini Shalsalina Harten sudah tidak mengingat tentang apa yang dulu pernah terjadi kepadanya sampai ia menangis 7 hari 7 malam, itu yang membuat Asa menjadi orang lain yang bahkan abangnya sendiri heran dengan Asa.