Asa's POV
"Saa" Panggil ado sekali lagi sambil menggerak-gerakkan tangan dimuka gue dan membuat lamunan alias flashback gue hilang.
"Ha?" Yah. cuma itu yang gue ucapkan dari mulut gue.
"Lu lagi mikirin apan si sa?Ini udah jam istirahat lu ga ke kantin apa?tar keburu bel masuk." Tanya ado. Yampun do, kalo lu tau apa yang tadi gue pikirin, gue mikirin lu! gumam asa dalam hati.
Jangan bingung kenapa gue akrab nya sama ado ya karena kan ini hari pertama gue masuk sekolah, karena dia yang gue kenal atau notabennya dia temen lama gue (haha) Lah gue ketawa. Lanjut topik.
Gue menjawab pertanyaan ado hanya menggeleng-geleng kepala dan dia pamit ke gue buat kekantin (Duh do, gimana gue pengen moveon sama lu) Sial.
Dikelas pada jam istirahat gue duduk paling belakang. SENDIRI. ya emang dikelas pada duduk sendiri oonnya siAsa. Gue duduk dengan kepala tertidur diatas buku-buku gue dan gue menutupi muka gue dengan buku-buku gue yang lain.
Gue pun tertidur pulas. engga ada gangguan. Tapi satu yang buat gue terganggu yaitu suara bel nyaring yang menandakan istirahat sudah selesai, Pas gue buka mata ternyata muka gue ga ditutupin buku gue dan kagetnya gue diliatin oleh orang yang duduk didepan gue (Ado) Astaga tatapannya itu. ih...gue keabisan kata-kata.
"Akhirnya lu bangun" Tegur ado. iyalah gue bangun! bel gangguin gue.
"Nih makanan buat lu, gue daritadi nungguin lu bangun, hehe" Lanjut ado. Sambil menaruh nasi goreng dari kantin di meja gue.
Yaampun do lu masih tau makanan kesukaan gue nasi goreng. gumam gue dalam hati.
Belum sempat gue pengen bilang terima kasih tapi guru datang dan Ado kembali ditempat duduknya. Gue menengok ke samping dan dia senyum (Senyum guys! ah gila, gue bisa mati sekarang nih)#alay.
.
.
.
Author's POV
Sekarang Asa dan Ian sedang makan malam, tapi kali ini beda dengan 2 tahun yang lalu. Kini mereka hanya bisa makan malam berdua dan ditemani Bibi sari.
"Ian.." Panggil asa. Mereka memang masih berada dimeja makan tetapi makanan mereka sudah habis dan mereka bisa bersantai-santai.
"Iya gue tau" Jawab Ian. Lah ditanya apa jawabnya apa. gumam asa dalam hati.
"Emang apaan?" Tanya asa.
"Si cowo bereng*ek kan?" Jawab ian. Yaampun masih marah aja sama soal yang dulu. gumam asa dalam hati.
"Bukan marah sa tapi gue gasuka sama sikap dia dulu ke elu" Lanjut ian.
"Sama aja ian, lu tau darimana?lu baca pikiran gue disekolah tadi?" Tanya asa.
"Yakalii disekolah gue baca pikiran. engga lah sa, Kayak engga ada kerjaan aja. Gue tadi ketemu dia diparkiran, Dia bawa motor." Jawab ian.
"Ohh yaudah gue kekamar dulu ian ngantuk, hoam..." Ucap asa.
⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐
Maaf yaa semuanyaa kalo kata-kata atau ucapan atau ketikan dicerita ini engga baku. yaa karena gue ambilnya dari kata-kata keseharian gue. ok terus baca yaa jangan lupa vomenntnya.
MAKASIHHHH......😃😃😃
KAMU SEDANG MEMBACA
I hate you ( I love you )
Teen Fictionsudah 6 bulan ini Shalsalina Harten sudah tidak mengingat tentang apa yang dulu pernah terjadi kepadanya sampai ia menangis 7 hari 7 malam, itu yang membuat Asa menjadi orang lain yang bahkan abangnya sendiri heran dengan Asa.