BAB 1.5 : "Viola"

102 12 4
                                    

Falach's PoV

"Orang itu memberantas semua aliennya!" kabar Diana.

"Semuanya?" tanyaku tidak percaya. Dia menghabisi ratusan alien, sendiri?

"Iya, aku pun tidak percaya hal ini. Tapi memang benar."

"Hei! Buka pintunya!" teriak seseorang dari balik pintu. Suaranya-- tunggu, dia-- seorang wanita?

Kami hanya terdiam. Memastikan sesuatu yang kami pun tak tahu apa itu. Mungkin memastikan dia musuh atau bukan.

"Aku bukan musuh!" ucapnya.

Kami pun menggeser lemari yang menghalangi pintu.

Di depan kami, seorang gadis dengan pakaian militer. Di pundaknya terdapat lambang SMA Rajawali. Apa dia siswi SMA Rajawali? Tapi-- bajunya beda sekali. Aku tak pernah melihat baju ke-militer-militer-an seperti itu. Siapa dia? Dia datang dengan persenjataan yang memadai. Sebuah pistol yang terlihat sangat canggih.

Dia memperhatikan kami satu per satu, lalu berdecik kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia memperhatikan kami satu per satu, lalu berdecik kesal. "Ternyata belum lengkap semuanya!" gerutunya. Apa yang belum lengkap?

"Hei." dinginku. "Siapa kau?"

"Aku Viola. Kalian tak akan percaya bila kujelaskan secara detail tentang diriku, tapi... aku ke sini untuk menyelamatkan kalian." jawabnya tenang.

Deg!!

Apa ini? Kenapa tiba-tiba ada perasaan seperti ini? Hatiku merasakan sesuatu. Cinta? Bukan, hal yang lain. Tapi, aku serasa mengenalnya... sangat mengenalnya. Aku seakan sangat... dekat dengannya. Sebenarnya siapa dia? Dari mana dia? Kenapa aku merasakan sesuatu saat melihatnya? Dari mana perasaan ini?

"Apa alasanmu menyelamatkan kami?" tanya Rafa.

"Karena kalian akan sangat berpengaruh untuk masa depan dunia." jawabnya lagi. "Sudahlah, nanti kujelaskan. Sekarang antar aku ke teman-teman kalian! Mereka pun harus diselamatkan." dia pun berbalik badan, dan bermaksud tuk pergi.

"Dia hantu... bukan! Dia manusia! Tapi--" gumam Mila seakan bingung.

Masa depan dunia? Dia hantu? Apa dia-- "Hei!" panggilku. Dia terhenti. "Kaudatang dari masa depan kan?" tanyaku dingin.

Dia hanya diam, mematung tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Sedangkan di sisi lain, tawa langsung pecah setelah mereka mendengar pertanyaanku barusan. Mereka menganggapku bercanda? Hei! Ini serius!

"Masa depan? Hahaha... kak Falach, apa kamu bercanda? Itu hanya cerita-cerita di film..." tawa Vero. Yang lainnya pun ikut tertawa.

"Kak Falach, kau sedang berkhayal?" tanya Diana disertai tawa yang keras. Dia pun ikut-ikutan -_-

"Benar." jawab Viola, langsung membuat semua tawa di sekitarku terhenti. "Aku memang dari masa depan." dia membalikkan badannya lagi. "Kukira tak akan ada yang percaya tentang ini, tapi ternyata-- ada yang percaya." ucapnya sambil tersenyum melihatku. Kenapa aku merasa senyumannya manis sekali? Wajahku tiba-tiba menghangat. Hei! Apa ini? Seorang laki-laki blushing?! "Sekarang, ayo antar aku ke teman kalian yang lain! Sebelum semuanya semakin buruk!" tegasnya.

Alliquid : The Culmination of The Conspiracy (On Hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang