Falach masih sibuk membawa Cherry ke tempat yang lebih aman, sedangkan Viola melindungi mereka dari serangan alien di sekitar mereka.
"Bertahanlah Cherry!" gumam Falach. Dari tadi dia hanya menggumam tak jelas. Kadang memaki dirinya sendiri. Dia benar-benar tak rela bila harus kehilangan orang yang penting di hidupnya itu.
Selain Falach, Cherry, dan Viola, yang lainnya pun mendapat masalah yang tak kalah besar.
***
Rafa. Dia terjebak di dalam sekolah bernama 'SMKN 9 Garut', dan di sana penuh dengan siswa-siswa yang telah berubah menjadi alien.
DOR!!! DOR! DOR!!!
Rafa terus menembaki mereka. Kakinya tertembak oleh senapan angin saat berada di sekitar sini. Itulah hal yang membuatnya kesulitan.
Ckrek! Ckrek!
Peluru dari pistolnya tidak keluar. "Sial! Pelurunya habis!" gumam Rafa.
Para alien melihat kesempatan emas baginya tuk membunuh. Mereka pun menghampirinya sambil melepaskan satu serangan dengan benda tumpul, Rafa pun terhempas jauh... begitu pun pedang besarnya.
Rafa mencoba meraih pedangnya itu, namun tangannya tak cukup panjang. Dan naas, satu alien sudah mengarahkan senapan angin ke wajahnya.
"Huh," dia mengeluarkan nafas pendek. Seperti meledek. "Jadi aku akan mati di sini ya?"
***
Nita. Keadaannya memprihatinkan. Tubuhnya serasa remuk, dia ditabrak oleh mobil, pengendaranya pasti alien. Untunglah dia sempat menahannya, kalau tidak... mungkin Nita sudah meninggal saat ini. Dia pun terkapar begitu saja di tengah sawah yang mengering, sedangkan alien yang jaraknya tinggal beberapa meter itu terus mendekat sambil membawa senjatanya masing-masing. Nita pun menutup matanya, sambil tersenyum.
"Aku akan menyusulmu, Rai."
***
Liand. Keadaannya bisa dibilang paling baik. Dia tak terluka sedikit pun. Namun, sekarang ratusan alien mengerumuninya. Meskipun ini merupakan suatu kesenangan baginya, tapi staminanya hampir habis. Dia hanya tinggal menunggu, dan saat dia tak kuat lagi, mungkin kematian akan datang.
***
Semuanya sudah pasrah. Falach yang tenggelam dalam rasa bersalah, dan Viola yang kesulitan melindungi mereka. Rafa yang tinggal menunggu kapan alien itu menarik pelatuknya, Nita yang tinggal menunggu kapan dia akan dibunuh, dan Liand yang menunggu kapan staminanya habis. Itu semua terjadi pada waktu yang sama. Vera Vero? Dia memang melindungi mereka, tapi untuk sekarang... dia memokuskan untuk menjaga Falach dan Cherry. Satu lagi, Ray. Dia tidak diketahui keberadaannya, tubuhnya tak terlacak oleh radar di markas. Diana pun hanya menangis melihat itu semua. Misi pertama yang tragis.
DOR!!! DOR!!!
Rafa, Nita, dan Liand mendadak terhenyak mendengar suara tembakan yang begitu banyak. Rafa pun langsung membelokkan senapan si alien, sehingga dia tak tertembak.
"Di sini!!! Tolong bantuan!!!" teriak Rafa. Bala bantuan pun langsung menghampirinya.
Di tempat lain, Nita langsung diangkat oleh seseorang. Nita menatapnya samar-samar, sampai dia sadar... kalau itu Ray.
"Bertahanlah!" gumam Ray.
"Ternyata om..om yang namanya menyebalkan ini..." batin Nita. Ray tidak sendiri, banyak pasukan yang melindunginya... dan menembaki para alien itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alliquid : The Culmination of The Conspiracy (On Hold)
SciencefictionSemua misteri tentang alien kini terungkap! Pemikiran-pemikiran yang salah telah terperbaiki. Alien yang kita kira makhluk menyeramkan itu ternyata hanyalah suatu cairan. Cairan ini bernyawa, tak terpengaruh oleh apapun, dan merupakan virus yang dap...