Kini, Ali dan Prilly sedang menunggu orang yang ingin Ali perkenalkan selama ini pada Prilly. Siapa lagi kalau bukan orang tuanya.
Sedari tadi Ali tak henti-hentinya melihat ke jam tangan nya. Berharap orang tua nya cepat landing dan menemui sahabat barunya disini.
"Sabar, Li. Sebentar lagi kok" ucap Prilly menenangkan sahabat lelakinya yang gelisah.
Tak lama terdengar dari speaker suara pemberitahuan pesawat baru saja landing. Dan itu adalah pesawat orang tua Ali.
****
"Itu mereka! Ma, Pa!" Teriak Ali girang lalu berlari memeluk kedua orang tuanya.
"Akhirnya Mama sama Papa pulang juga. Ali sama eyang kangen banget sama kalian, gimana Mama sama Papa sehat kan?"
"Of course boy! You see us well, haha. How about you?" Tanya pria setengah baya yang masih terlihat tampan itu.
"I'm very very well dad. Oh ya, ada seseorang yang pengen Ali kenalin sama kalian"
Para orang tua mengerutkan kening sambil tersenyum. Siapa yang mau dikenalkan Ali pada mereka sampai anaknya se-excited ini.
"Pril, sini. Kenalin ini orang tua gue. Ma, Pa, ini Prilly, dia sahabat Ali dan dia yang selalu diceritakan Eyang selama ini"
Prilly yang hanya tersenyum, bingung harus bagaimana bersikap. Padahal rasa hati ada sedikit gugup bertemu orang tua Ali, dan itu entah mengapa.
"Ooh, she so beauty. Kamu pinter banget milih, boy" ucap Papa Ali menggoda Ali.
"Milih? For what?" Tanya Ali bingung.
Lain hal dengan Sesil, Mama Ali yang menatap Prilly dalam, seakan ia melihat seseorang di masa lalu.
Ia mendekat memegang wajah Prilly. Sedangkan Ali dan Papanya saling bersitatap bertanya ada apa sebenarnya."Your eyes, look nice sweetheart" puji Sesil sambil mengelus pipi Prilly lembut.
"Makasih.. Tan..."
"Opss opss, don't! Just call me Mamase, right?"
"Mamase apaan Ma?" Tanya Ali penasaran.
"Mama Sesil dong"
Ali, Prilly dan Reno Papa Ali hanya tertawa melihat kelakuan Sesil yang kekanak-kanakkan.
"Ya udah yuk kita pulang. Eyang pasti udah nungguin kita dari tadi" ajak Ali.
****
Diperjalanan pulang, tak henti-hentinya obrolan mereka terdengar.
Prilly yang tak mengerti sepenuhnya cuman tertawa kecil sedikit menanggapi sopan.
Namun getaran dari handphone nya membuat nya teralih."Ibu?"
"Kenapa Pril?" Tanya Ali.
"Ibu nelpon. Ada apa ya?"
"Ya udah angkat aja. Bilang kita udah dekat" ujar Ali dan Prilly menganggukkan kepalanya.
"Halo, assalammualaikum bu"
"Walaikumsalam, kamu dimana sayang?"
"Ooh ini udah dekat rumah eyang kok bu. Kan habis jemput Papa Mama Ali dibandara. Kenapa bu? Ibu mau nitip sesuatu?"
"Engga, ibu cuman mau bilang ibu lagi diperjalanan mau ke bogor"
"Loh kok mendadak gitu sih bu? Ibu pergi sama siapa? Ngapain?" Tanya Prilly kaget.
"Haha Ibu pergi sama bu Salmah. Ingat kan? Yang pernah borong bibit mawar di toko kita. Ibu Salmah ngajak ibu ke kebun temennya disana. Maaf ya kalo ibu belum sempat pamit sama kamu, tapi bu Salmah tiba-tiba saja ngajak ibu tadi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated Love
FanfictionDari masa lalu yang kelam dan penuh tanda tanya, membuat takdir mempertemukan mereka. Dan takdir menantang mereka untuk melewati segala hal bersama-sama. Seperti halnya Luna Aprillyana, sang gadis bunga dengan semua teka-teki yang ia tebak bersama R...