Sebelum itu LIKE & COMMENT foto terakhir author di IG yaa (IG : grestianwar) yang covernya MY PRECIOUS ETHAN dan kasih author saran siapa yang cocok jadi cast Ethan & Kiarra dikomennya :)
------------------------------------------------------
Rama.
Sejak perpisahanku dengannya, pria itu tidak pernah muncul lagi. Dia seolah menghilang ditelan bumi. Entah kemana.
Aku merasa jahat.
Dengan perjodohan ini, aku merasa hidupku harus rela dikekang. Pekerjaan ayahku adalah taruhannya. Aku akan lebih jahat jika memikirkan Rama.Entahlah.
Aku tak merasa yakin dengan keputusan yang kubuat. Ayahku tidak akan merubah pikirannya, Ethan Clayton pun sudah bersikap baik. Tapi, tidak semua wanita bisa luluh dengan sikap baik. Salah satunya adalah aku."Apa yang kau pikirkan ?" Tiba-tiba suara itu membangunkanku dari segala lamunan membingingungkan yang tak memberiku jawaban atas apapun.
Ethan Clayton menjemputku tepat saat makan siang, tanpa rencana sama sekali dan hal itu membuatnya duduk di ruang tamuku dan mengobrol dengan ibuku.
Lalu kini dia duduk di kursi kemudi dengan tampilan eksekutif muda yang sempurna. Kemeja biru tua yang digulung hampir setengah lengan, dan celana hitam mendekati abu-abu gelap.
"Tidak ada..." Jawabku menggantung.
"Apakah kau akan selalu begitu ?" Ethan menatapku sesekali, aku mengernyit bingung "Apa maksudmu, Mr. Clayton ?"
"Ada dua hal" pria itu menatap jalan saat berbicara denganku. Aku menunggu sambil menelan ludah.
"Pertama, kau akan selalu menyembunyikan pikiranmu dariku. Kedua, memanggilku dengan sebutan 'Mr. Clayton'." Jelasnya. Lalu sebuah senyum tipis muncul dibibirnya yang pink.
"Apakah kau keberatan dengan itu ?"
"Keduanya. Aku sangat keberatan. Aku suka mendengarkan keluhan, dan jika kau tidak keberatan kau bisa memanggilku Ethan".
"Baik. Aku akan memanggilmu Ethan..."
Dia tsrsenyum "Bagaimana tentang berbagi pikiranmu padaku ?"
"Aku tak semudah itu untuk membicarakan isi pikiranku... Ethan..." Jawabku terbata-bata saat harus menyebutkan namanya.
Pria itu tersenyum. Aku mengira ia akan tersinggung mendapatiku menjawab pertanyaannya seperti itu.
Jalanan sedikit macet karena jam makan siang, untungnya dia memarkir mobilnya disebuah restoran tidak terlalu jauh dari rumahku.
Ethan mengulurkan tangan saat ia berhasil membuka pintuku, aku sejenak ragu namun saat aku melihatnya menaikan alis maka aku menyambut genggamannya.
Ia menggenggam tanganku sangat erat, tangannya hangat. Ah pria ini membuatku sedikit salah tingkah dengan tingkahnya.
"Aku harap kau tidak keberatan dengan ini, Kiarra". Untuk pertama kalinya ia menyebut namaku.
Aku berjalan tanpa menjawab, namun pria itu tahu bahwa aku tidak keberatan.
Seorang pelayan mempersilakan kami duduk, rupanya Ethan sudah reservasi untuk makan siang ini. Ia tersenyum "kau cantik, Kiarra..." Ucapnya pelan saat baru saja duduk dihadapanku.
"Terima kasih, Ethan..." Jawabku dengan wajah memanas.
"Aku masih berharap kau mau mengenalku lebih dari ini Kiarra" Ethan menekan kalimat 'mengenalku' sambil tersenyum.
Kalimat itu diulangnya sekali lagi, aku benar-benar tak bisa menjawab.
Seorang pelayan datang, sebuah buku menu tebal diberikan padaku dan Ethan. Pria itu dengan cepat menyebutkan pesanannya sedangkan aku masih kebingungan dengan pilihanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Precious Ethan
Romance"Oh Tuhan. Apakah itu seorang malaikat ? Rambut perunggunya, punggung kecoklatannya, cetakan V-Line pada pinggulnya... Oh!" Dua puluh dua tahun. Kurasa usiaku masih sangat muda untuk dikatakan sebagai seorang 'istri'. Tidak. Aku bahkan baru memulai...