Sky

130 20 10
                                    

Angin malam dinginnya menyapu kulitku dengan manja dan tenang. Gue duduk di balkon kamar, melihat cantiknya langit malam hari ini. Gue sangat suka melihat langit, bahkan sesekali gue bercita – cita menjadi pilot.

Kenalin, gue Aurelle Daryn Narwinto. Panggil gue Daryn atau Ryn. Asal jangan Winto, panggil Winto kelar idup lo. Sekolah di Golden International School bareng sahabat gue dari kecil, Rere dan Nino. Gue punya abang dan adek cewe yang cakep. Dan, gue pernah ngalamin kecelakaan mobil 2 tahun lalu yang membuat gue amnesia. Dan sekarang gue memasuki tahun terakhir semester pertama dan besok adalah hari kedua.

"Dek makan malem" teriak Ken

"Iya bentar bang" jawabku dan menyusul ke bawah

"Gimana hari pertama sekolah, sayang?" tanya papa

"Biasa aja pa, masih bareng Rere dan berjalan dengan baik."

"Kok dia ga bosen sama lu kak?" tanya Nicole

"Soalnya sahabat sejati akan selalu setia. Kapan pun dan bagaimana pun keadaannya" jawab mama

"Ceilah si mama bahasanya berat banget" kata Ken mengusili mama, yang diusili hanya geleng – geleng.

"Udah – udah, kita makan dulu." papa menengahi

"Terima kasih untuk makanannya" ucap kami sebelum makan.
***
Bangun pagi adalah sesuatu hal yang sangat gue benci, ya mau tak mau harus gue lakukan 5 kali dalam seminggu.

Saat gue menuruni tangga, samar – samar gue denger pembicaraan abang sama mama.

"Ma, Leon udah balik"

"Kamu serius?"

"Iya.. Ken takut ma. Ken takut Leon nyakitin...." ucapnya tertahan karena melihat gue disana

"Leon siapa sih semua nyebut – nyebut nama Leon? Terus ngapain dia nyakitin siapa? gagal paham aing" munculku santai membuat Ken dan mama tersentak kaget

"Eh lo dek, engga. Gue nyeritain temen gue." ucapnya kikuk

"Oh.."

"Ma, Ryn langsung berangkat aja ya buru – buru" jawabku sambil berjalan ke depan

"Ga sarapan dulu?"

"Ga sempet ma"

"Yaudah ati – ati nyetirnya lo dek"

"Yoi bang"

"Kamu tenang aja. Ryn amnesia dan Leon ga pernah muncul lagi setelah dia lupa ingatan. Jadi dia gabakal inget masa – masa itu." ucap mama ke Ken setelah Ryn pergi.

***

"Siapa sih ini parkir di tempat gue? Sial. Bikin harus nyari – nyari tempat, mana udah pada penuh. Ngerepotin banget" gerutuku mencari tempat parkir

"Kenapa lo pagi – pagi udah ditekuk aja mukanya?"

"Tau dah, kayanya ada anak baru yang mau ambil hak milik wilayah parkir gue"

"Ya salah lo lah, namanya juga anak baru mana tau. Lagian tumben – tumbenan lo telat kaya gini?"

"Tau dah pusing gue" dan bel berbunyi menginterupsi kami.

***

Bel pelajaran berganti, dan minggu – minggu pertama adalah surga dunia karena seringnya jam pelajaran kosong seperti saat ini membuat gue memiilih pergi ke taman. Oh senangnya di saat cuaca yang cerah dan melihat langit dengan awan yang indah. Tapi entah mengapa, aku merasa ada seseorang yang menatapku dengan tajam dari belakang. Hanya saja gue sangat kikuk untuk menoleh.

"Lo ngapain disini?" tanya seseorang
mengagetkanku

AHHH sepertinya aku tahu ini siapa dan sangat malas meladeninya.
Aku hanya mengenduskan nafas malas dan tak membalas ucapannya

"Woy lo budek atau bisu?"

"Lo buta? Gabisa liat gue lagi ngapain? GUE LAGI DUDUK. DUDUK." jawabku kesal

"cantik" ucapnya menatapku

"emang" jawabku santai dan dibalas tawa ringannya.
Dia Nino, lelaki tampan yang merupakan sahabat laki – laki gue, yang statusnya udah kaya Rere. Sayangnya, tahun ini gue ga sekelas bertiga sama dia dan jadilah kami terpencar.

"Ryn nanti gue pulang sama lo ya?"

"Mobil lo mana?"

"Gampang diambil supir, gue mau ajak lo ke suatu tempat. Rere gabisa ikutan"

"Bagus kagak?"

"Lo ngeraguin gue?" tanyanya tersenyum manis
Aku hanya tersenyum menanggapinya.

***

"No, dimana sih? Kok makin lama makin banyak pohonnya? Gede – gede lagi serem gue"

"Berisik banget" jawabnya yang membuatku sebal.

Ia mengusap kepalaku sambil memberhentikan mobilnya di suatu tempat yang SANGAT INDAH. SANGAT. tolong digaris bawahi.

"jangan ngambek, yuk turun" katanya dengan lembut dan keluar dari mobil

"GILA LO BECANDA BAWA GUE KE TEMPAT SE INDAH INI?" ucapku senang sambil duduk di sebelahnya

"Gue seneng liat lo senyum. Tadi pagi gue ngeliat lo bt gitu, dan pas lo duduk di taman sekolah untuk pertama kalinya lo ngerasa ga nyaman" ujarnya sambil menatap manik mataku lembut

"Gue gatau hari ini ada yang ambil tempat parkir gue, sebel tau ga sih. Jadinya pas masuk mobil, rasanya panas bokong gue" ucapku dengan semangat

"Jadi gara – gara itu seharian lo ngerasa ga nyaman?" ucapnya sambil tertawa

"Ga juga, tadi pas gue di taman, gue ngerasa ada yang ngeliatin gue dengan tatapan ga enak dan gue ngerasa ga nyaman"

"Lo kan most wanted sekolah, bukannya diliatin hal yang biasa?"

"Iya tapi gue gatau ini rasanya beda banget. Super aneh"

Dia menghela nafas dengan berat dan memegang bahuku berhadapan dengannya dan berkata
"Lo harus tetep senyum. Ga boleh takut, gaboleh sedih, gaboleh sakit. Lo harus tetep bahagia. Gue selalu disini buat lo, gue bakal jagain dan ngelindungin lo dengan apapun. Gue gamau lo terluka. lagi." ucapnya lirih di kalimat terakhir sambil melepaskan tangannya

"Gue bakal tersenyum. gue gabakal takut, sedih, sakit, ataupun terluka. Tapi janji satu hal kalo lo bakal terus disini bareng gue, ok?"

"Ok bos, gue janji" dan dia menyandarkan kepalaku ke dadanya.

Hari yang indah, bersama orang yang indah juga.
***
Surat merah jambu, yang gue dapet di loker gue dan isinya membuat gue bergidik ngeri.

"Aku kembali untukmu." –L

L siapa?

Ah sudahlah tak penting.
••••••••••••••••••••••••••••
haiii! berikan likes dan juga comment jika kamu menyukainya. jangan ragu juga untuk memberikan kritik dan saran yaa!

Never Forget YouHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin