reunion time 2

1.6K 158 15
                                    

Salju turun menghiasi kota Tokyo. Sedikit berawan, dan gelap, begitulah ramalan cuaca di tv. Perapian dan penghangat ruangan sudah nyalakan jauh jauh hari sebelum musim dingin tiba.

Sebagian orang malas untuk melakukan aktivitas di luar rumah, karna bagi mereka, salju putih ini sangat mengganggu dan dingin.

Tapi, berbeda maksud jika menyangkut kelas 3E

"Neee, Kataoka-san. Untuk apa kau mengadakan reunian, hachii! Saat cuaca sedang dingin dingin begini?"

Terasaka protes dengan sedikit keluhan tercantum di kata nada tingginya.

"Heee? Memangnya kau tidak kangen dengan mantan teman seperjuanganmu ini? Kan sudah kutulis di bagian bawah undangan itu. Jika tidak berkenan untuk hadir, silahkan jangan pergi dan jangan pikirkan kami. Betulkan, Isogai-kun?"

Yang tanya balik hanya menjawab anggukan kecil pertandakan iya. Sedangkan yang lainnya hanya menggeleng aneh melihat tingkah baru Kataoka Megu

"Karasuma-sensei, dimana Koro-sensei?"

Hening sunyi dan sepi. Suasana itu langsung terbentuk kala kata kata menusuk itu keluar dari mulut Shiota Nagisa.

"Nagisa-kun, kau masih ingat?"

Suara samar itu menjadi suara pertama saat hening dan diam melanda sekumpulan murid yang kini mengangguk sedih

"Heee, tampaknya aku yang terakhir datang ya..?"

"Ka, Karma?"

Semua pandangan tertuju pada pemuda tinggi memakai tuxedo hitam, lengkap dengan sekotak susu stroberi di tangannya. Manik merkuri cerahnya kini menatap heran bertambah sedikit sedih karna melihat wajah para tomodachi-nya yang berubah menyedihkan

Ia sedikit menggeleng "Eh., kalian kenapa? Ini, sedang reuni bukan?"

"Hmm, lupakan saja yang tadi. Selamat datang, Karma-san"

"Nee, Nagisa. Kau sudah lupa ya, saat aku memintamu untuk menyingkirkan panggilan kaku itu. Terdengar aneh di telingaku jika kau memanggilnya" gerutu kesal menambah suasana saat itu. Terlebih lagi saat Karma mengatakan kalimat terakhirnya, yang kebetulan wajah marahnya kembali tergantikan oleh wajah kawai seorang bocah bersurai merah

Semua yang ada di sana hanya menggeleng pelan karna menyadari teman mereka yang bernama Akabane Karma ini, tidak ada yang berubah

Polos seperti dulu

Tiba tiba manik merkuri cerahnya membulat saat ia melihat jam tangan peraknya menunjukan arah 11.

Istirahat jam makan siang selesai

"Nagisa, Isogai-kun, Gomennasai. Jam istirahatku sudah selesai. Dan tanpaknya aku harus pergi cepat, sebelum tugasku semakin bertambah banyak"

"Se, secepat ini?"

"Kau tidak libur Karma?"

"Yahhh, ceritanya panjang. Lagipula, aku senang dengan profesiku yang sekarang. Jaa-nee!"

Suara samar itu memudar seiring pemuda pemilik iris merkuri itu menjauh dari kerumunan pada tomodachi-nya

"Karma tidak pernah mendapatkan kata libur, ya?"

"Hmm, begitulah"

Manami POV

Iris lavender itu tampak sedikit membulat melihat jam di pergelangan tangannya yang sudah menunjukan angka 11

Aku tak ingin terlambat!

Kata kata itu terus bermunculan di benaknya pertandakan ia sedang buru buru sekarang

BRUGHH!

Tanpa di sengaja, gadis kawai berkaca mata bunda itu langsung terjatuh saat ia menabrak seseorang yang sama sama sedang terburu buru

"Itee., sakit"

"Kau tidak apa apa? Maaf, ini salahku" terlihat samar, pemuda yang tampaknya bersurai merah itu, memberikan kacamataku yang sebelumnya jatuh

"Ah, tidak ini...." mataku menatapnya seakan tak percaya bahwa pemuda yang kutabrak tadi ialah Akabane Karma.

Dengan segera, tangan besar Karma diulurkan untuk membantuku berdiri.

Tangannya hangat. Dan, besar

"Lain kali hati hati. Sebaiknya kau segera pergi, Manami-chan"

Deg Deg!

Entah kenapa jantungku terpacu cepat. Meskipun, pemuda yang tadi menolongku itu sudah pergi menjauh. Tapi, dadaku masih berdetak cepat. Ku yakin pasti wajahku memerah. Sangat merah.

'Ya Tuhan, apa yang terjadi padaku?!'

Remember MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang