Skip
2 bulan kemudian
Hari ini aku bersiap untuk ke sekolah. Aku ke sekolah dengan mengikat sebagian rambut ku. Aku mencoba tersenyum untuk mengawali hari ini dan walaupun aku tak yakin, apa kah aku masih bisa tersenyum saat di sekolah.
Saat tiba di sekolah aku langsung masuk ke kelas dan duduk di tempatku, entah dari mana asalnya dion langsung menghampiri ku."Hei kau.. Walaupun kau mengikat rambutmu seperti itu kau tetap saja jelek hahaha" ucap dion
"Itu bukan urusan mu" sahut ku pelan sambil mengumpulkan keberanian ku
"Aduh kau benar-benar mencari masalah ya.. Dengarnya gadis jelek aku sangat jijik melihat mu" ucap dion berlalu pergi
Dan ini selalu saja terjadi tapi aku mencoba melupakan itu. Saat dion pergi, aku mulai membuka bekal ku yang ku bawah dari rumah aku bahkan belum sempat sarapan tapi tak lama kemudian bagas datang bersama alex dan dicky menghampiri ku."Hey sunny.. Kau jangan pernah mengagumi ku atau menyukai ku. Kau tahu kau itu jelek dan bodoh kau tak pantas mengagumi ku atau menyukai ku. Kita itu seperti surga dan neraka. Aku surga dan kau neraka." ucap bagas
Perasaan ku sakit dan hati ku hancur saat itu, mata ku mulai berkaca-kaca. Nafsu makan ku langsung hilang. Kulihat bagas tersenyum remeh pada ku. Rasa ku kekaguman ku padanya langsung hilang."Tapi.." ucapan ku terpotong
"Kau itu hanya orang miskin dan kau itu gadis jelek jadi jangan macam-macam. Apa lagi kau hanya anaknya lucia. Memangnya kau bisa apa hah?" ucap bagas dengan sombongnya
"Sudah bagas.. ayo pergi.. kau sudah terlalu kasar padanya" ucap alex sambil menarik-narik bagas"Sudahlah ayo" ucap dicky
Aku sebenarnya bertahan sampai sekarang di sekolah ini itu karena bagas. Tapi yang menjadi motivasi ku pun juga menjatuhkan ku. Aku langsung menenggelamkan kepala ku di meja. Air mata ku mengalir. Rasanya ada seseorang yang mendekati ku."Jangan menangis, ini tissue untuk mu" ucap seorang gadis bersuara lembut
"Terima kasih" ucap ku sambil mengambil tissue
"Kita belum sempat berkenalan. Nama ku lisa" ucapnya sambil mengulurkan tangannya
"Aku.." ucapan ku terpotong
"Aku tahu nama mu sunny kan.." sahutnya dan aku hanya tersenyum sambil mengangguk
"Mereka semua memang begitu.. Mereka itu anak-anak orang kaya jadi mereka seenaknya dengan orang lain" ucap lisa
"Hah.. aku pun sadar akan hal itu" sahut ku
"Sebenarnya aku juga anak baru seperti mu. Hanya saja aku pendiam, mereka dulu juga sempat membully ku tapi saat kau datang di sekolah ini mereka langsung berahli pada mu. Tapi aku merasa mereka sudah keterlaluan pada mu" ucap lisa panjang lebar
"Mungkin ini sudah nasib ku" sahut ku lemas
"Sabar ya.. Kau pasti bisa melewati ini semua" ucap lisa sambil menepuk pundak ku
"Terima kasih lisa, kau baik sekali" balas ku sambil tersenyum
"Hmmm.. nanti saat jam istirahat kita nanti bermain bersama ya" ajak lisa
"Baiklah" ucap ku
"Sebentar lagi bu kartini masuk, aku ke tempat dudukku dulu ya" ucap lisa dan aku hanya mengangguk
Dan saat itu wali kelas ku bu kartini masuk dan mulai mengajarkan pelajaran matematika. Tiba-tiba bu kartini menyebut nama ku dan menyuruhku mengerjakan soal pembagian di papan tulis, sedangkan aku sadar kalau aku tidak bisa mengerjakan itu. Tapi aku mencoba maju dan saat aku mengerjakannya jawaban ku salah.
![](https://img.wattpad.com/cover/77809773-288-k54317.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kehidupan ku (My Life Story)
Teen FictionJika seseorang berasal dari keluarga broken home apakah mungkin dia bisa tetap ceria dan terus menerus menutupi kesedihannya itu? Walaupun sebenarnya dia ingin menjerit. Dia menangis sendirian tanpa ada orang yang mengetahuinya, beberapa masalah pun...