Skip
Setelah masa sekolah dasar ku berakhir, tahun 2008 aku melanjutkan kembali pendidikan si jenjang sekolah menengah pertama. Aku lulus di sekolah yang berbeda dengan rey. Dan sejak saat itu kami kehilangan kontak. Aku pun mulai menjalani hidup ku sendiri, kehidupan mulai membaik karena aku tidak mengalami pembullyan lagi saat itu. Aku memiliki banyak teman saat itu aku bahkan memiliki 5 orang sahabat baik. Mereka adalah ghina,fany,indah,marwah, dan indra. Tapi ada satu nama yang selalu menjahili ku dia bernama ayu. Dia kadang membuat ku kesal tapi walaupun begitu karena dia aku memiliki banyak teman. Masa sekolah menengah pertama ku baik-baik saja rasanya. Dan dunia mungkin sudah sempit, ternyata ghina mengenal rey.
"Kalau ku lihat dari asal sekolah mu.. apa kau mengenal rey?" tanya ghina
DEG
"Rey? Iya aku kenal dengannya. Dia teman ku" jawab ku
"Kau kenal dia dari mana?" sambung ku penasaran
"Dia itu teman les bahasa inggris ku, dan waktu baru pertama kali masuk dia di suruh menyebutkan nama sekolahnya. Dan tadi waktu kau bilang asal sekolah mu aku jadi teringat dengannya" jelas ghina
"Oh begitu, dia itu dulu sangat populer. Terutama dikalangan wanita bahkan ada junior yang mengejar-ngejarnya tapi dia malah cuek-cuek saja" ucap ku
"Wah benarkah? Aku bahkan tak percaya itu hahaha" sahut jina sambil tertawa
"Eh dari cara mu berbicara, kau sepertinya dekat ya dengan rey?" pertanyaan ghina membuat ku kaget sekaligus membuat pipi ku merona
"Ah.. Tidak itu tidak benar, dia itu sahabat ku jadi wajar saja kalau kami dekat. Sudah lah kenapa kau malah membahas hal ini" elakku
"Hahaha iya..iya.. aku tak akan bertanya lagi" sahut ghina sambil kembali menulis
Hingga saat aku masih kelas 2 sekolah menengah pertama ada berita yang membuat ku terkejut. Karena ghina memutuskan pindah sekolah, dan dia di pindahkan di sekolah di mana rey berada. Aku sedikit sangat sedih saat itu, karena dirinya aku mulai bisa belajar dengan baik dengan kemampuan ku sendiri. Dan semenjak saat itu teman-teman ku yang lain tak pernah meremehkan diri ku. Mungkin dia petunjuk yang TUHAN berikan pada ku. Dan sejak kepindahannya pun aku sudah kehilangan kontak dengannya, teman ku yang lain juga ikut sedih akan hal itu.
Dan di saat yang bersamaan, di kelas ku kedatangan siswa pindahan. Dan aku baru sadar kalau dia adalah teman ku semasa sekolah dasar dulu namanya farid, dan dia pun menjadi bahan pembullyan. Saat hari pertama dia masuk di kelas ku dia atau pun teman ku terlihat biasa-biasa saja. Tapi hal itu berubah ketika farid mulai di bully, jujur saat itu bayangan pembullyan yang dulu ku alami terbayang-bayang di ingatan ku. Aku benci setiap ingatan itu muncul, dimana aku pernah di tampar dan di cekik sampai rasanya nafas ku akan terputus."Farid! Belikan aku minuman! Cepat!" teriak christina teman ku
"Farid cepat belikan aku makanan yang enak" teriak regina yang juga teman ku
"I..iya..iya" sahut farid dengan wajah ketakutan
Aku kasian padanya, jadi begini rasa sakitnya jika kita melihat orang yang tak bersalah mengalami pembullyan. Sejak saat itu aku mulai mendekati farid, awalnya farid tak berani memandangku dia selalu menundukkan kepalanya setiap aku mendekatinya.
"Kau farid kan?" tanya ku
"Iya.. Apa kau ke sini juga mau menyuruh-nyuruh ku?" tanyanya yang membuat hati ku terceplos
"Tidak, aku kesini hanya ingin memberi mu saran saja" ujar ku
"Saran? Untuk apa?" tanyanya tak mengerti dan mulai saat itu dia mulai mengangkat kepalanya
"Begini pertama-tama kau kenal dengan ku bukan? Aku sunny, teman SD mu dulu yang sering di bully. Kau ingat kan?" tanya ku dan dia menganguk
"Begini, kau pasti heran kan kenapa aku tidak lagi di bully?" tanya ku dan dia menganguk lagi
"Jawabannya mungkin TUHAN telah mengubah takdir ku. Dan saran yang ku berikan pada mu ini sangat berharga. Jadi kau harus membayar ku mahal" canda ku
'Tapi..Tapi aku tidak punya uang. Kalau begitu bully saja aku pun tak apa aku akan menerimanya" sahutnya yang membuat ku sedih
"Untuk apa aku membully mu, aku tidak akan pernah bisa membully orang. Karena aku tahu bagaimana sakitnya di bully. Dan mungkin pembullyan yang ku rasakan dulu lebih parah dari mu. Dan maksud ku kau harus membayar ku mahal adalah kau harus belajar dengan baik dan harus bersabar" ujar ku
"Apa dengan begitu kita tidak di bully lagi?" tanyanya
"Hm.. Bisa jadi. Tapi itu tak langsung terjadi, karena kau harus memulai dari awal dan kesabaran lah adalah kunci utamanya" jawab ku, dia tersenyum dan untuk pertama kalinya aku melihatnya tersenyum
"Terima kasih sunny, saran mu sangat membantu ku. Aku akan mulai mencoba untuk bersabar" sahutnya
"Baguslah kalau begitu, ah.. Ada 2 kunci yang hampir ku lupakan yaitu kau harus bekerja keras dan berdoa pastinya" sahutku dan dia pun tersenyum
Apakah pembullyan ini bisa di lenyapkan?
Begitu banyak orang yang menderita karena pembullyan ini.
Dan masa sekolah menengah pertama ku pun berakhir. Dan berakhir pula masa pembullyan farid.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kehidupan ku (My Life Story)
Teen FictionJika seseorang berasal dari keluarga broken home apakah mungkin dia bisa tetap ceria dan terus menerus menutupi kesedihannya itu? Walaupun sebenarnya dia ingin menjerit. Dia menangis sendirian tanpa ada orang yang mengetahuinya, beberapa masalah pun...