Kehidupanku (2)

1.1K 47 2
                                    

Skip

Dan pernah suatu kali ketika masih berumur sekitar 4 atau 5 tahun aku pernah di tuduh mencuri dan saat itu pula ibu ku sedang merantau ke makassar. Saat itu berawal ketika tetangga ku membuka sebuah toko yang menjual khusus cake dan membuat para tetangga ku berkumpul,aku ikut karena kak bella yang mengajakku kesana. Sekitar 10 menitan tetangga ku membagikan makanan yang mereka jual dengan gratis.

"Silakan di makan ya, untuk yang ini gratis" ucap tante amel pemilik toko cake

"Beneran nih tante?" ucap patricia

"Iya.. ambilah dan makanlah" ucap tante amel

Aku dan kak bella pun mengambil cupcake itu, kami hanya mengambil masing-masing 1 cupcake. Tak lama kemudian..

"Loh tadi cupcake yang ku buat kenapa bisa hilang?" ucap tante amel yang membuat semua tetangga ku heran

"Kenapa? Ada apa amel?" tanya tante julia yang merupakan teman dekatnya

"Cupcake ku yang khusus untuk ku jual hilang!" balas tante amel dengan sambil menenggok kesana kemari

"Tadi aku lihat sunny yang mengambilnya" ucap tiba-tiba seseorang yang membuat ku terkejut

"Apa??!!" suara keras tante amel membuat ku semakin terkejut

"Hei kau anakya lucia.. Apa benar kau yang megambilnya?" tanya tante amel dengan wajah marah

Aku bahkan tak tahu harus berkata apa, aku bahkan tak mencurinya. Cupcake yang kuambil pun cupcake yang memang tante amel sudah berikan, kak bella ikut terkejut dengan hal itu dia menatap ku tak percaya dan aku tak bisa menahan air mata ku.

"Benarkan dia yang mengambilnya" ucap tante jessie

"Woah.. kau benar-benar tak tahu diri, kau memang cocok menjadi anak lucia" ucap tante amel mengejekku

"Dasar pencuri. Masih kecil saja sudah menjadi pencuri bagaimana kalau sudah besar nanti" ucap tante lyla

"Yang ada dia nanti akan menjadi perampok besar" imbuh tante cindy

Tess.... tess... tes.....

Air mata ku mulai menetes, aku di tuduh yang bahkan aku tak melakukan kesalahan. Aku saat itu malu. Dan bagaimana bisa wanita yang seumuran ibu ku menuduh dan mencemoh anak kecil seperti ku saat itu. Apa mereka tidak mempunyai rasa simpati pada ku?

"Mulai sekarang kau jangan pernah datang ke sini lagi.. Bisa-bisa aku jadi rugi karena kedatangan pencuri" ucap tante amel dan berlalu pergi

"Huuuuuuu DASAR PENCURI" sorak para tetangga ku

Aku langsung berlari pulang, kak bella mengikuti ku pulang dan dia juga tak bisa berbuat banyak saat itu. Aku tahu kak bella juga malu, maka dari itu aku berlari sekencang mugkin untuk pulang.

Saat aku sampai di rumah, aku berlari ke kamar sambil menangis. Tante sandra yang heran pun langsung menanyakan apa yang terjadi pada ku ketika kak bella baru sampai.

"Ada apa? Kenapa sunny menangis seperti itu?" tanya tante sandra

"Tadi waktu di toko tante amel, dia di tuduh mencuri. Aku tak tahu pasti dia mencuri atau tidak tapi yang pasti mereka semua telah mencemoh sunny dan saat mereka bertanya padanya dia hanya menangis" jawab kak bella

"Hah.. ada-ada saja.. Kalau begitu aku akan memberinya hukuman jika dia benar-benar mencuri" ucap tante sandra

DEG

Aku sendiri kaget kenapa tante sandra malah mempercayai tante-tante jahat itu, aku tahu tante sandra pun juga pasti malu.

"Sunny apa benar kau mencuri?" tanya tante sandra

"Hiks..hiks..hiks.." tanpa menjawab aku hanya bisa menangis

"Jadi benar kau mencuri!" ucap tante sandra

"Kalau begitu ikut aku" sambung tante sandra sambil menarik tangan ku

Dan ternyata aku di kurung digudang, aku hanya bisa menangis dalam gelap saat itu. sampai 2 jam aku menangis bahkan air mata ku mulai mengering. Rasanya saat itu ingin mati. Seperti inikah hidup ku?

Aku mengerti tante sandra mengurungku seperti ini agar aku terdidik. Tapi jika seseorang tidak melakukan kesalahan , apakah pantas dia di hukum?

Please Vote and Comments

Kehidupan ku (My Life Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang