Skip
Keesokkan harinya aku pergi ke sekolah ku bersama tante sandra. Semua teman ku melirik ku dengan sinis yang membuatku langsung menundukkan kepala ku. Aku langsung masuk ke dalam kelas sedangkan tante sandra menemui kepala sekolah ku terlebih dahulu. Sekitar 20 menit bu kartini menyampaikan kepindahan ku di depan kelas ku, semua teman ku mulai ribut ada beberapa dari mereka senang dan ada beberapa dari mereka merasa kasian pada ku."Baguslah dia pindah, jadi dia bisa jauh-jauh dari bagas" ucap vina yang memang menyukai bagas
"Kasian ya dia" ucap ecky
"Kenapa ngak dari dulu pindahnya haha" sahut teddy
"Akhirnya dia pindah" ucap dion
Tante sandra pun sampai di depan kelas, dan membisikkan sesuatu pada bu kartini.
"Baiklah anak-anak kalian semua keluar dulu, ibu ingin berbicara dengan tantenya sunny" perintah bu kartiniBu kartini langsung menyuruh tante sandra untuk duduk. Aku yang berdiri di ambang pintu pun melihat bahkan mendengar apa yang di bicarakan antara tante sandra dan bu kartini.
"Begini ya bu, saya dengar sunny itu sering kena bully oleh teman-temannya" ucap tante sandra
"Ah.. Siapa bilang, teman-teman sunny anak baik-baik kok. Mungkin sunny belum terbiasa" sahut bu kartini"Hm.. Dan sekarang ibu sendiri bahkan malah menyalahkan sunny. Begini ya bu anda sebagai seorang guru yang menjadi teladan murid harusnya bertindak adil. Jangan hanya sunny itu anak dari lucia janda yang tak memiliki pendidikan tinggi anda bisa berbuat seenaknya. Ini pelajaran untuk anda. Jangan pernah berbuat macam-macam, saya bisa saja menuntut anda. Dan sepertinya cukup saya berada di sini. Saya permisi dulu dan selamat pagi" ucap tante sandra dan berlalu pergi
Wajah bu kartini tiba-tiba pucat pasih, dia bahkan tak bergerak sama sekali dari tempat duduknya. Jujur aku merasa lega saat itu.
Tante sandra langsung menghampiri ku dengan senyuman hangatnya sambil memelukku dan aku pun membalas pelukkannya.
"Untuk hari ini kau sekolah lah dulu. Ini hari terakhir kau berada di sini" saran tante sandra
"Baik tante" sahut ku
"Nanti pulang sekolah, kau akan di jemput paman jack. Jadi kau tak perlu naik ojek atau jalan kaki" ucap tante sandra
"Baik tante, terima kasih" ucap ku
"Baiklah tante pergi sekarang, jaga diri mu baik-baik" ucap tante sandra smbil berlalu pergi dan aku hanya tersenyum
Skip
Istirahat pun tiba seperti biasa henry datang menghampiri ku dan ku lihat wajahnya tampak sedih. Aku yang melihatnya juga heran."Kau kenapa?" tanya ku
"Kenapa kau bertanya.. Ini jelas karena kau akan pindah ke makassar lagi" ucapnya kesal aku hanya tersenyum
"Kau tahu, jika kau pindah lagi aku akan kesepian. Saat aku mendengar kau kembali ke sini aku begitu senang, dan sekarang kau pindah lagi itu membuat ku sedih" sambungnya
"Mau bagaimana lagi.. Jika aku terus disini aku semakin tersiksa" ucap ku"AHHH.. Kenapa kita tidak satu sekolah, coba kalau kita satu sekolah pasti aku bisa membantu mu dari anak-anak nakal itu dan menjaga mu setiap saat" sahut henry
"Wah.. Cara bicara mu sudah seperti orang dewasa saja hahaha" ucap ku sambil tertawa
"Masih juga bisa tertawa" ucap henry
Skip
1 minggu kemudian ibu menjemput ku. Dan saat aku akan pergi. Henry pun datang ke rumah ku kami sempat bermain sebentar, jujur saat itu aku pun sedih karena meninggalkan sahabat ku. Tapi di sisi lain aku juga sedikit trauma.Akhirnya aku dan ibu pun segera berangkat, perasaan ku campur aduk. Tapi langkah kedua kaki ku terus bergerak maju. Dan pada saat itu aku mulai melepaskan masa kelam ku disana bersamaan dengan hembusan angin. Aku semakin menjauh dan benar-benar jauh dari desa ku.
"Selamat tinggal kisah kelam ku" batin ku
KAMU SEDANG MEMBACA
Kehidupan ku (My Life Story)
Roman pour AdolescentsJika seseorang berasal dari keluarga broken home apakah mungkin dia bisa tetap ceria dan terus menerus menutupi kesedihannya itu? Walaupun sebenarnya dia ingin menjerit. Dia menangis sendirian tanpa ada orang yang mengetahuinya, beberapa masalah pun...