No someone POV
Waktunya pulang sekolah.
Hari itu begitu terik. Fanny menyusuri trotoar dengan rasa bimbang. Ia merasa ada yang mengikutinya.
Menoleh ke belakang, samping kiri dan kanan, tak ada siapa - siapa?
"Hey"
Fanny POV
Deg. "Si..siapa??"
Aneh sekali, tak ada siapapun, tapi ada yang memanggilku.
"Hah? Turun hujan? Ck, sial"
Aku berlari, terus menerus. Tapi, kenapa gak sampai - sampai juga?
No someone POV
Fanny berlari, lebih kencang, dan kencang, sepertinya dia terkena sebuah ilusi.
Sampai Ia merasa lelah, dan memutuskan untuk berteduh sejenak.
Jane POV
Jatuhlah... jatuhlah..
"Kyaaaaaaaaaaaaaaa"
Ups meleset. Sayang sekali.
Fanny POV
BRUK! Pohon itu terjatuh? Untung aku bisa lolos. Perbuatan siapa ini?!
Aku menunggu beberapa saat. Akhirnya hujan itu berhenti.
No someone POV
Fanny sampai di rumahnya. Ia masuk ke kamarnya.
Lalu masuk ke kamar mandi. Disaat Ia melihat cermin..
Fanny POV
Aku membelalakkan mataku. Tubuhku terasa lemas. Siapa.. "SIAPA?!"
Cermin itu dipenuhi darah... brak! "A..apa?"
Pin..pintu itu tertutup...
"Ayo berteman denganku"
Aku terjatuh. Seperti kerangka tubuhku rapuh...
No Someone POV
"Bukalah pintunya... Fanny"
"Tidak. Tidak mungkin!!! Siapa kau ha?!"
Dan wajah Jane pun muncul dipikiran Fanny.
"Tidak. Jangan! Jangan!!!!!!!!!!!"
.
.
.
.
23 September 2005
Fanny POV
... apa.... ? Aku terbangun dari tidurku. Itu berarti kejadian kemarin. Hanya mimpi?
Aku takut pergi ke sekolah..
.
.
Ah bicara apa aku ini! Jane itu sudah mati! Hahahaha. Aku harus berangkat sekolah. Toh tak ada Jane lagi.
No someone POV
Fanny sudah tiba di kelasnya. Sementara murid - murid lain membicarakan Jane yang belum muncul juga dari kemarin. "Fanny? Kau tau Jane kemana?" Kath bertanya pada Fanny.
".. tentu saja tidak. Aku kan gak dekat sama dia"
.
Kelas pun dimulai.
Jane POV
Aku akan mengganggumu. "Fanny, boleh pinjam pensil gak?"
"Oh, iya. Nih."
"Makasih ya.." tuk! "Ups pensilnya jatuh. Ambilkan dong"
".. eh iya..."
Fanny POV
Kurasa ada yang aneh? Tapi apa ya.
"Fanny? kau bicara pada siapa?" Tanya kath.
"Eh? Tentu saja padamu kan? Kau kan pinjam pensil?"
"Eh? Tidak tuh?" jawabnya. Hah?
Aku menaikkan kedua bahuku dan mengambil pensilku dikolong meja.
Duh mana sih. Oh di meja belakang.
Aku mengambil pensil dan
.
.
"KYAAAAAAAAA"
No someone POV
Saat Fanny mengambil pensil itu. Ia melihat sesosok wajah menyeramkan. Tentu saja itu membuat Fanny berteriak. Seisi kelaspun mengarahkan pandangannya pada Fanny.
"Jangan! Jangan mendekat!!!!" reflek ia langsung berdiri dari kursinya,
"Ada apa Fanny?"
"Eh Fanny kenapa tuh?"
"Aneh?"
Fanny POV
A..aku.. aku melihatnya! Jane..
tidak mungkin! Tidak! Dia sudah mati! Dia sudah mati di tanganku!!!
Jangan menggangguku!
Keringatku mengucur dengan deras...
Bodoh! Kenapa aku seperti ini? Apa mungkin aku kurang tidur.
"Ma..maaf teman - teman. Aku hanya kurang tidur. Jadi berhalusinasi yang tidak - tidak" kataku pada seisi kelas.
"Yah, semoga cuma halusinasimu saja ya, Fanny"
Deg!! Apa dia benar - benar ada? Aku menggelengka kepalaku dengan cepat. Sadarlah Fanny, hal yang seperti itu tidak mungkin ada.
Jane POV
Lihat saja Fanny.. Jika waktunya tiba, aku akan membalaskan dendamku sepenuhnya. Dan halusinasimu itu akan berubah menjadi nyata.
TBC
Thanks for reading! Hope you guys enjoyed it!

KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge? Sure
Mystery / ThrillerBalas dendam? Tentu saja. . . . "Kehidupan mewah, cantik, dan pintar, apa bisa disebut sempurna? Tanpa teman?" -FINISHED-