4

25 1 1
                                    

"Darimana Lang?"

"Cari makan ma,"

"Sama siapa?"

"Duh Elang ngantuk nih, Elang tidur dulu ya ma. Selamat malam," Elang mencium pipi Ira dan berjalan menuju kamar.

Sampai di kamar Elang tidak tidur, melainkan berdiri di balkon kamarnya. Menikmati dinginnya udara malam bercampur dengan turunnya salju yang menjadi pelengkap pendingin malam ini.

Pikirannya melayang pada kejadian satu jam yang lalu, dimana ia bertemu kembali dengan gadis pemilik buku bersampul empat musim dan yang telah merusakkan kameranya.

Ternyata gadis tersebut membuat Elang merasakan getaran yang aneh. Hanya dengan percakapan dan sentuhan singkat ia tidak mampu melupakan bayangan gadis itu. Ainka, nama yang indah.

Flashback on-

Seusai makan, Elang dan Ainka melanjutkan perjalanan.

"Btw lo suka travelling ya?"

"Kok bisa nyimpulin kaya gitu?"

"Habisnya suka bawa kamera,"

"Kamu suka travelling tapi aku lihat kamu jarang bawa kamera,"

"Lah darimana lo tau?"

Elang diam sejenak, mulutnya tidak bisa di rem, ngapain juga dia harus ngomong kayak gitu. Kesannya dia seperi secret admirer-nya Ainka.

"Hm, cuman nebak aja," alasan ngeles, paling klasik, batin Elang

Ainka hanya menganggukan kepala, "Ya yang penting bawa hp cukup, nggak harus kamera sih. Kamera kadang ribet bawanya,"

"Eh beli coklat panas yuk," ujar Ainka tiba-tiba. Elang nampak berpikir kemudian mengiyakan ajakan Ainka.

"Tapi lo tunggu disini aja ya, biar gue yang beli,"

"Emang berani?"

"Dikira anak kecil, pake gak berani segala,"

Lima menit kemudian Ainka datang dengan membawa dua cup coklat panas.

"Nih," Ainka menyodorkan satu cup coklat panas.

"Makasih," Elang menerima cup itu dan meminumnya.

Lalu ada beberapa anak kecil berlarian dan membuat cup di tangan Ainka tumpah ke tangan Elang.

"Astaga," seru Ainka panik.

Elang mengibas-ibaskan tangan yang terkena coklat panas dan meniupi nya.

"Aduh maaf, gue gak sengaja,"

"Gakpapa In,"

Ainka tertegun dengan panggilan namanya yang di lontarkan Elang.

"In?" tanya Ainka memastikan

"Hm, kenapa? Kamu gak suka kalo aku panggil In?"

"Baru kali ini ada yang manggil In, biasa juga Ka,"

"Biar beda," ujar Elang tersenyum

"Yauda, nih sapu tangan lo bawa aja ya El,"

"El?"

"Kenapa? Kamu gak suka kalo aku panggil El?" ujar Ainka sambil menirukan gaya Elang saat bertanya tadi.

Elang hanya menggeleng dan tertawa.

SEASON (Karena Dibalik Musim Ada Cerita)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang