Ada banyak hal yang aku benci di dunia ini.
Beberapa diantaranya adalah kismis, hujan, berbicara di depan umum, paprika, daun bawang, dan Kathy.
"Ibu katanya Rubi mau ngewakilin kelas kita bu!" Baru aja diomongin, orangnya menyahut. Iya, yang tadi itu Kathy.
Tunggu, tadi dia menyebut namaku?
Wali kelas kami kini langsung beralih menatapku dengan semangat, "kamu mau wakilin kelas kita buat seminar di Bogor, Rubi?"
Aku yang baru tersadar dari lamunanku bingung mau menjawab apa, "eh, sa-saya.."
"Oke Narubi Shakila jadi perwakilan kelas untuk ikut seminar ya." Tanpa mendengar jawabanku Bu Wati langsung menuliskan namaku pada selembar kertas di hadapannya.
Aku yang tidak bisa apa-apa hanya membuang napas pasrah. Kalaupun aku menolak tidak akan ada yang mau menggantikanku. Sudah sejak kemarin semua anak menggelenggkan kepala tiap ditawari mewakili kelas.
Aku mendelik tajam kearah Kathy yang cekikikan bersama teman-temannya.
Kalian mungkin berpikir Kathy menyebalkan. Yang emang bener, dia the b*tch of the class.
Tapi aku berani bersumpah dulu dia tidak seperti sekarang.Aku dan Kathy bersahabat sejak TK. Karena orangtua kita yang berkerabat, kita jadi sering bertemu dan main bersama.
Dulu Kathy adalah gadis ramah yang selalu bersikap manis pada semua orang. Semua orang mau jadi sahabatnya tapi dia selalu menempel denganku. Kami bahkan punya gelang persahabatan, yang sesudah kejadian itu langsung kubuang.
Yah, begitulah kami bersahabat hingga kelas 6 SD. Saat awal masuk kelas 1 SMP, aku sangat bersemangat masuk karena kita satu sekolah.
Saat MOS, diantara ratusan anak yang mengenakan atribut macam-macam, aku menemukannya. Aku langsung berlari untuk memeluknya, tapi begitu melihatku dia langsung membuang muka dan kembali mengobrol dengan teman-teman barunya. Aku berhenti berlari dan entah kenapa, sejak hari itu aku tidak berani mendekatinya lagi. Kathy juga tidak pernah berbicara lagi padaku. Aku yang memang dasarnya pengecut, tak pernah berani mengajaknya bicara dan meminta penjelasannya.
Dia menganggapku sebagai manusia transparan selama 2 tahun penuh. Kami yang dulu bahkan sering mandi bersama kini menjadi stranger.
Pernah suatu saat kami berpapasan, untuk pertama kalinya Kathy memandangku. Senyuman yang baru saja akan ku tunjukkan untuknya langsung memudar, karena aku dapat melihat sesuatu dari tatapannya itu. Kebencian.
Aku bahkan tak tahu dimana kesalahanku.
Kelas 3 SMP adalah masa-masa terburukku. Kami akhirnya sekelas. Kathy juga akhirnya berhenti mengabaikanku. Iya dia tidak lagi mengabaikanku. Tapi di membullyku.
Selama 2 tahun di SMP, dengan parasnya yang cantik dan kemampuannya bersosialisasi, Kathy menjadi gadis yang cukup terpandang. Dengan statusnya dan geng cewek-cewek cantiknya, dia bisa dengan mudah menindasku.
Tidak ada yang menyangka kalau kami dulu satu paket yang tak terpisahkan. Bahkan aku sendiri tidak percaya.
Kupikir mimpi burukku akan berakhir begitu lulus. Tapi mungkin, karena kami di takdirkan bersama, aku satu SMA lagi dengannya. Dan seakan penderitaan itu belum cukup, kita sekelas.
Aku sempat berpikir untuk pindah sekolah, tapi konyol sekali kalau aku menyia-nyiakan SMA impianku hanya untuk menghindarinya
Reputasi Kathy di SMP terus membuntutinya hingga SMA. Bahkan di SMA dia semakin menjadi ratu karena pubernya yang berhasil.
Sedangkan aku? Kemampuan bersosialisasi dan self-esteemku yang sudah buruk diperparah dengan penindasan dari Kathy. Jadi bisa dibilang statusku di SMA jauh dibawah Kathy.
Layaknya rantai makanan, aku hanyalah seekor tikus. Dan dia elangnya.
----Ini sebenernya udah dibikin lama banget, tapi baru berani publish sekarang. Heheheh.
Thanks for reading!
![](https://img.wattpad.com/cover/78111368-288-k713384.jpg)
STAI LEGGENDO
The Outcast
RomanceKalian adalah peran utama Aku, sedari dulu, hanyalah penonton yang duduk di barisan paling belakang. Seperti penonton lain, aku hanya menikmati penampilan kalian. Kalian bahkan tak sadar aku ada. Tapi di luar dugaanku sang pangeran turun dari panggu...