24 :: Sebuah Kalimat Manis

168K 16.3K 11K
                                    

Hari-hari berlalu. Ini sudah satu minggu Shanin sakit. Demamnya memang sudah turun sejak kemarin, hanya pileknya saja yang belum hilang. Badannya juga tidak selemas hari-hari yang sebelumnya.

Shanin menjatuhkan tubuhnya di sofa dan memamerkan cengiran lebarnya pada dua kakak beradik yang berada di hadapannya. Aidan melengos, tidak mengindahkan cengiran Shanin. Sedangkan Alden membalas cengiran itu dengan kedipan sebelah mata yang sangat berkesan genit.

"Bang Edan gausah cemberut gitu keles," celetuk Alden sambil mencomot kripik kentang dari bungkusnya, "itu kedipan gak cuma gue kasih ke Kak Shanin."

"Ya." respons Aidan terlihat tak peduli. Matanya tertuju pada serial kartun di televisi, dan tangannya asyik bergerak mengambil kentang goreng dari piring yang berada di pangkuannya.

"Dan," panggil Shanin.

"Hah," sahut Aidan bertepatan dengan ia memasukan kentang ke dalam mulutnya.

"Mau kentang dong," pinta Shanin.

"Ambil." kata Aidan yang tak mengerti apa maksud Shanin.

"Gak mau," ujar Shanin, "tangan gue kotor abis megang Elmo."

"Ya udah."

"Ish," gerutu Shanin, "tapi gue mau kentang."

"Cuci tangan dulu," suruh Aidan.

"Males."

"Ya udah," balas Aidan.

"Ih, Aidan mah." Shanin mendorong lengan Aidan dengan bibir yang mengerucut. Diam-diam Alden menahan tawa melihat adegan di hadapannya itu.

"Ck," Aidan menatap Shanin tanpa ekspresi dan dibalas dengan senyum semringah ala Shanin.

Akhirnya, Aidan mengambil satu potong kentang goreng dan ia arahkan ke mulut Shanin. Shanin lantas membuka mulutnya hingga kentang itu berhasil ia makan.

Cekrek.

Kilat kamera menerpa Aidan dan Shanin. Aidan menoleh ke arah Alden, dan anak itu langsung tertawa sambil melihat layar ponselnya yang menampilkan gambar Aidan yang sedang menyuapi Shanin. Lucu.

"Cie cie, kalian terasi banget, sumpah." kata Alden.

"Serasi, Den." ralat Shanin.

"Tuh kan, Kak Shanin aja mengakuinya!" seru Alden, "udah lah Bang, tembak aja."

Aidan sama sekali tidak menanggapi omongan Alden. Ia tetap fokus menonton TV dengan tenang dan santai.

"Oh iya, Dan," Shanin mengeluarkan ponselnya dari saku celana. Ia mengutak-atik layarnya hingga menemukan sebuah pesan dari seseorang.

"Gue dapet SMS lagi dari Bego People," lanjut Shanin. "Lo baca, deh. Jijik tau."

Aidan meraih ponsel Shanin yang disodorkan kepadanya. Ia membaca segelintir percakapan antara Shanin dan orang misterius itu.

Bego People: Met siang, Sweety

Bego People: kemaren gue liat lo di perpus berdua sama Aidan. Kalian ada apa2 ya?

Shanindya: Kepo banget?

Bego People: Iya. Banget banget.

Bego People: Kok gak dibales?:(

Bego People: Apa mungkin sekarang lo sama Aidan pacaran?

SHAIDANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang