Valerie POV
Segera aku berdiri untuk meminta maaf. Namun ketika aku mendongak keatas, serasa nafasku tercekat. Aku bahkan belum mengeluarkan sepatah katapun. Lelaki yang berdiri di depan ku, yang tadi ku tabrak; ia tampan. Bahkan sangat tampan. Ia memakai baju panitia MOS, rambutnya yang kecoklatan, matanya yang hitam legam melihatku dengan tatapan sedikit mengintimidasi.
"Ma...ma.. af k..aak, maaf aku nggak sengaja" Ucapku terbata bata.
Ia tidak menjawab, malah ia melengos pergi.
"Aah dasar cowok dingin, aku kan udah minta maaf malah ditinggal. Ah untung cogan" kesalku sembari tertawa.
"Hey, kamu ngapain disana? Cepat bergabung dengan anak anak. Kamu mau di hukum?" Ucap salah satu kakak kelasku, dan ku yakini seorang panitia.
"Ii..iyaa kak" Ucapku dengan gugup.
Langsung aku berlari menuju lapangan dan bergabung dengan siswa siswi lainnya.-*-
Setelah pengundian aku ternyata masuk ke kelas pita berwarna merah di lenganku. Ya, kelas dibagi sesuai warna pita. Setelah dibagi kita langsung berbaris ke kelas masing masing.
"Diam dulu adik adik, saya disini selaku ketos Global International High School mau menyampaikan sedikit mengenai MOS untuk beberapa hari kedepan." Ucap kakak kelas di podium lapangan.
"Saya Fero Ahmadika , ketua OSIS di sini. Dan di sebelah saya ini Jessie Astrid Weobley sebagai wakil ketua osis. Dan di sana kak Aldy selaku ketua eskul basket, dan itu kak Febby ketua eskul cheerleaders. Dan yang lainnya nanti silahkan kenalan sendiri ya. Semua panitia disini bukan hanya OSIS saja tapi semua ketua eskul. Dan setelah ini kalian silahkan menuju kelas yang telah ditentukan. Sekian dari saya terima kasih." Tutup kak Fero.-*-
Aku langsung bergegas ke kelas sementara yang sudah ditentukan. Aku masuk ke kelas X-2. Aku duduk di bangku barisan ketiga dari depan terletak di ujung dekat jendela jadi aku bisa melihat keadaan di luar kelas.
"Disini kosong? Boleh gue duduk disini?" Ucap seseorang membuyarkan lamunanku.
"Kosong kok duduk aja" ucapku sembari tersenyum.
"Nama lo siapa?" Tanyaku
"Oh iya lupa, nama gue Stefi Maura Davy. Kalo lo siapa?" Jawabnya
"Nama gue Valerie Astrid Weobley, salam kenal ya. Bisa jadi teman kan kita?" Candaku
"Bisa kok, bisa banget. Hehehe. Eh btw nama lo Weobley? Kok sama kaya kak Jessie waketos? lo adiknya ya?"
"Hehehe lo tau aja. Teliti banget sih lo. Tapi jangan bilang ke siapa siapa ya. Gue gamau sampe ada yang tau kalo gue adeknya kak Jessie. Bisa jadi bulan bulanan gue ntar." Omelku.
"Wahahaha oke oke tenang aja. Rahasia lo gue jamin aman kok" ucap Stefi. Dan obrolan kami terhenti karena ada seseorang yang masuk ke kelas kita.
Banyak bisik bisik dari teman teman ku sekelas.
Ternyata orang itu adalah pendamping kelas aku. Mereka adalah ku kenal dengan nama Aldy itu bersama 2 temannya, aku tidak tau namanya satu perempuan yang cantik dan anggun. Dan seorang lelaki yang juga nggak kalah cakepnya, tapi tetep ganteng kak Al
Aku seneng banget karena kak Al jadi pendamping kelasku."Wihh beruntung kelas kita pendampingnya cecan cama cogan." Bisik Stefi.
"Iya nih, gue juga masih ga percaya kalo pendamping kita cogan" jawabku."Halo, kita disini sebagai pendamping kelas kalian. Nama gue Bima. Dan cewek cantik ini namanya Felisa. Dan cowok diseberang sana itu Aldy atau Al. Kita bakal dampingi kalian mengikuti MOS selama beberapa hari ini, ada yang ditanyakan?" Tanya Kak Bima.
"Enggak kak" jawab teman sekelasku serempak.
"Oke, setelah ini kita bakal bawa kalian observasi alias pengenalan sekolah" Kata kak Felisa.Setelah itu aku sama teman temanku mengikuti para kakak pendampingku menjelaskan keadaan disekolah ini.
*-*
Tak terasa waktu sudah memasuki jam istirahat. Aku segera bergegas ke kantin bersama Stefi karena memang dari tadi cacing di perutku minta diisi.
"Stef, lo mau makan apa? Biar gue yang mesenin lo cari tempat duduk aja." Ucapku
"Oke, gue mau siomay 1 sama minumnya es jeruk deh." Jawab Stefi.
"Oke sip." Ucapku dan pergi menuju stand penjual siomay yang belum terlalu ramai karena ketika bel berbunyi aku langsung menuju kantin jadi belum banyak siswa yang ke kantin."Pak saya siomaynya dua ya" pesanku ke bapak penjual siomay setelah aku selesai membeli es jerus.
"Siap neng, tunggu ya" teriak bapak siomaynya.
"Ini neng, Rp. 10.000 ya neng" kata pak penjual siomay
Aku segera memberinya uang dan mengucap terima kasih. Aku mencari Stefi dan dia duduk di pojok kantin dekat jendela menghadap ke taman belakang sekolah yang asri. Aku segera menghampirinya"Oy stef, nih pesenan lo."
"Wihh, thanks Val"
"Urwell stef, cepetan makan keburu dingin lo ntar"
"Siap"
Dan kita makan sambil mengobrol banyak hal. Ketika kita sedang makan terdengar suara teriakan para siswi. Dan ternyata gerombolan cogan dateng ke kantin."Wihh keren banget sih"
"Jadi pengen jadiin pacar"
"Aaa kak Al ganteng banget sih"
"Kak All"
"Kak Vincent"
"Aaa kakak cogan hwa"
"Gue rela dijadiin istrinya deh"
seperti itu kurang lebihnya teriakan para kaum hawa. Yang lebay sekali.Aku menatap kak Al yang duduk di bangku bersama teman temannya beberapa bangku di samping kananku, dan ada kak Steven a.k.a pacar Kak Jessie yang memang dekat denganku serta ketua eskul musik.
"Vall?"
"Valley? "
"Valerie?" Teriak Raisa sukses membuyarkan lamunanku.
"Ah iyaa iyaa kenapa ya Stef?" Ucapku gugup
"Lo tu ngelamunin apaan sih? Gue panggil nggak nyaut nyaut udah bel masuk juga nggak kedengeran" Ucap Stefi kesal.
"Sorry sorry, yaudah yuk kita balik ke kelas aja." Ajakku
"Ayok deh Val"TBC
Happy reading yaah. Hehehe maaf kalo dikit Thanks before. :)
![](https://img.wattpad.com/cover/78016693-288-k725960.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior High School
RandomCinta pada pandangan pertama. Jujur aku tidak mempercayai hal tersebut tapi aku telah merasakannya. Entah sebuah dorongan apa, aku ingin mengubahnya menjadi seorang yang hangat dan membantunya bangkit dari masa lalunya. - Valerie Astrid Weobley Kece...