Matanya memandang, meninjau apa yang di balik tirai kaca itu. Mengabaikan kenikmatan dalam mangkuk di depannya. Ya, aku pun tahu apa yang ia perhatikan itu.
Apa lagi kalau bukan tikus kuning sepuluh ribu volt itu. Apa lagi kalau bukan burung kepala tiga di jalan bima itu. Apa lagi kalau bukan kura-kura biru di jalan pasteur. Ya, aku tahu apa yang ia tinjau itu.
"Stevia sayang, daku pergi dahulu." Salamku di depan pintu.
"Miaaaaw?" Ucapmu seakan itu kewajiban.
"Ya, Via, hanya urusan dunia maya, pula fana." Balasku sembari menutup pintu kita.
KAMU SEDANG MEMBACA
MLW
RandomKisah atau sajak. Mungkin sampai bunga rampai. Mungkin hingga akhir hayat.