Part 2

19 2 3
                                    

part ini pendek bangeeeet, maaf  ya :*. and pictnya itu lea

"hai !!"

"aaaa!!" aku terlonjak

"jangan menjerit mereka akan menganggapmu gila"

"kau ini siapa? Ada apa kau mengikuti aku dari tadi?" tanyaku pada laki - laki yang mengikutiku dari tadi

"aku ingin bercerita padamu vab" mulai lelaki itu

"bisakah kita tidak bercerita disini? Mereka akan menganggapku gila"

"kau kan hanya mendengarkan sembari menunggu mamahmu" jawab lelaki itu

"kau keras kepala!" aku menggerutu

"apa kau lupa aku ini apa, aku mendengarnya tadi"

London, 02 april 2015

Justin keluar dari rumahnya untuk berangkat sekolah pertamanya di london. Sesampainya di sekolah.

"hai ! Kau tampak asing, apa kau anak baru?" seorang perempuan manis bertanya kepadaku, aku hanya mengangguk.

"siapa namanu? Aku akan mencari namamu di pembagian kelas hari ini, kau beruntung aku menemukanmu, hihi" anak perempuan itu tersenyum, sungguh manis sekali, aku ingin membawanya pulang.

"namaku justin hayes" aku menjawab

"nama yang bagus!" jawab anak itu sembari mengulurkan tangannya "aku lea, lea daleo"

Aku berjalan berdampingan dengan anak itu, semua mata tertuju pada kami. Entah apa yang dilihat mereka, semua anak - anak sekolah itu seolah menunduk kepadanya, dia hanya tersenyum girang sekali.

Kami berjalan menuju papan nama, sesampainya disana.

"permisi" lea berkata seperti menyihir, seketika semua murid menyingkir dari hadapannya.

"hmm..." lea menunjuk papan nama di hadapannya,

"ah ketemu!" lea berseru "ya ampun justin kita sekelas !" lea berseru semangat, mata hijaunya berbinar. Perasaan hangat menjalar dalam hati ku dengan sangat cepat.

Hari - hari berlalu aku dan lea semakin dekat, sungguh sifatnya yg sangat periang membuat hari - hariku terasa ramai di penuhi olehnya.

Suatu hari.

"halo lea?"

"ya justin ada apa?" tanya suara di seberang telpon

"apa kau mau berangkat denganku besok?" aku bertanya canggung

"tentu justin aku mau" jawab lea

Keesokan paginya

"aku berangkat ya mah!!" aku melihat gadis periang itu keluar dari rumahnya dan setengah berlari kearahku. "kau sudah menunggu lama ya justin?" tanya lea kepadaku

"tidak lea" jawabku tersenyum ramah. "ayolah naik kita bisa terlambat". Gadis itu pun naik keatas motorku.

Aku melajukn motorku diatas rata - rata, "justin pelanlah sedikit" pinta lea padaku. Tapi tak ku hiraukan.

Saat itu aku membelok tajam, aku tak mengindahkan kata - kata lea sehingga truk pick up itu menabrak kami. Aku tidak sempat mengerem motorku hingga tabrakkan itu cukup keras. Aku bisa melihat lea tergeletak jauh dariku dengan banyak darah di sekelilingnya.

Dan tiba - tiba gelap.

Cerita itu mengalir begitu saja dari laki - laki yang kini ku tau bernama justin

"jadi apa yang bisa ku bantu untukmu justin?" aku bertanya padanya

"aku kira lea lupa ingatan vab, dia sama sekali tidak tau" kata justin sedih

"mungkin iya seperti itu justin, lalu bagaimana denganmu?"

"tubuhku masih ada di rumah sakit vab, kondisiku kritis"

"lalu apa yang harus aku perbuat justin?" aku bertanya kesal

"aku mohon buatlah lea mengingatku dan bawa dia untuk menjengukku, aku perlu alasan untuk kembali ke ragaku"

Dan jemputanku pun datang

"baiklah akan ku usahakan" ia pun menghilang.

UntitledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang