Hai hai semua..
Aku datang lagi, semogah kalian suka dengan cerita abal-abal ini yah. Maklum aku baru pertama bikin cerita ini .
Tolong VOTE AND COMMENT JANGAN LUPA YAH, KARENA ITU SANGAT PENTING UNTUK CERITA INI.. OK LANGSUNG SAJA
Warning!! 18+HAPPY READING
Sebelumnya...
Channie_
Astagah kenapa aku terus menggingat kejadian itu, dia mencium kuh. Oh god. Lupakan channie. Ayo lupakan kejadian itu.
Tapi siapah Dia sebenarnya..
***
Author :
Pukul 17:00 sore. Rintik- rintik hujan membasahi bumi. Semua orang berlarian mencari tempat untuk berteduh. Tak terkecuali seorang gadis yang sedang berlarian mencari tempat untuk berteduh. Yah siapa lagi jika bukan park channie. Channie berteduh di halte bus. Kebetulan halte bus dengan kantor tidak jauh. Di halte bus itu tidak ada siapapun hanya channie sediri yang sedang menunggu bus.
"Kenapa harus hujan sekarang sih, tidak bisa apah setelah aku sampai di rumah saja" ujarnya
"Kalau ada hyura kan bisa sambil mengobrol, kenapa lagi hyura harus lembur segalah kan aku jadi pulang sendirian" ujarnya lagi.
Channie mengoceh sendiri sampai-sampai dia tidak menyadari jika ada lelaki di depanya yang sedang memperhatikanya. Tapi tiba-tiba laki-laki itu menarik tangannya. Dan langsung membawa channie masuk ke dalam mobil Limosin mewah nya.
Channie langsung memberontak. "Yakkk, apa-apa ini kau siapah seenaknya saja menarik tangan ku. Lepaskan aku..."ujarnya memberontak.
"Heyyy aku bilang lepaskan aku tuan "ujarnya lagi sambil terus mencoba melepaskan tangan nya yang di pegang sangat erat.
Lelaki itu diam saja tidak menghiraukan channie.***
Channie_
Aku yang sedang duduk menunggu bus. Tapi tiba-tiba saja ada orang yang menarik tangan ku. Aku mencoba melepaskan tangan ku. Tapi tidak bisa dia memengang tangan ku erat sekali.
Siapa lelaki ini. Aku hanya bisa melihat punggung nya saja. Tunggu sepertinya aku mengenal punggung ini. Dan aromah nya juga sangat familiar di indra penciuman ku. Sangat maskulin dan bergairah. Oh god channie apah yang kau pikirkan. Dia langsung saja memasukan ku ke dalam mobilnya. Dia duduk di sebelah ku dan di depan sudah ada supir yang mengemudikannya. Dia menutup sekat mobilnya lalu kemudian memandang ku.
Dia pria yang di dalam lift itu dan yang seenaknya saja tiba-tiba menciumku. Batinku.
"Kau, apah maksudmu menarik tangan ku lalu kemudian membawa ku seenaknya saja seperti ini"
"Memangnya kau siapa?".
"Kenapa kau diam saja hah. Jawab aku".Nafasku terengah-rengah. Aku marah. Dan
Hah aku sangat kesal dengannya. Apa-apaan dia itu. seenaknya sendiri. Tiba-tiba dia mendekat padaku dan menangkup wajah ku. Dia menempatkan mulutnya di mulut ku. Menekannya keras. Aku sedikit memberontak, karena lagi-lagi dia menciumnku paksa. Bibirnya menekan kuat dan melumat bibirku bergantian, dalam, intens dan cepat. Seperti biasa, dia berhasil menguasainku. Lumatan nya berangsur tenang saat aku juga sudah tidak memberontak lagi. Lidahnya bahkan sudah berhasil masuk kedalam mulutku, membelit satu sama lain dan menghisapnya kuat-kuat. Aku hanya mampu memejamkan mataku, menikmati dan ikut membalasnya. Tanganku meremas lengannya. Aku tidak kuasa untuk menahan gejolak hasrat ini. Dia mengerang saat tanganku kini berpindah ke lehernya, menekan kepalanya dan membangkitkan gairahnya.
Astaga ini gila berciuman di dalam mobil denganya.***
Kyuhyun_
Aku lihat dia sedang menunggu bus sendirian. Aku mendatanginya sepertinya dia tidak menyadari aku sedang memperhatikannya. Dia mengoceh sendiri. justru itu dia terlihat menggemaskan di mata ku. Aku langsung saja menarik tangannya. Dia terus memberontak. Tapi aku memegangnya erat supaya tidak lepas. Dan langsung saja memasukanya ke dalam mobil. Kemudian aku duduk di sebelahnya. Aku menutup sekat mobil, karena aku butuh privasi dengannya.
Memandanginya adalah hal yang sangat ku sukai darinya. Dia.memandangku dan sepertinya dia terkejut lalu dia berbicara dengan ku. Dengan ekspresi marah, kesal yang terlihat di wajahnya. Dengan melihat ekspresi seperti itu saja sudah membuatku bergairah. Bibirnya sangat menggoda. Astaga aku ingin sekali menciumnya. Aku sudah tidak tahan lagi. Lansung saja aku mendekat padanya dan menangkup wajahnya. Aku menempatkan mulutku di mulutnya. Menekannya keras. Dia sedikit memberontak, karena lagi-lagi aku menciumnya paksa. Ini sangat nikmat dan manis belebihi wine yang pernah aku minum. Aku seperti kecanduan dengan bibirnya. Ingin menciumnya lagi dan lagi.Bibirku menekan kuat dan melumat bibirnya bergantian, dalam, intens dan cepat. Seperti biasa, aku berhasil menguasainya. Lumatanku berangsur tenang saat dia juga sudah tidak memberontak lagi. Lidahku bahkan sudah berhasil masuk kedalam mulutnya, membelit satu sama lain dan menghisapnya kuat-kuat. Aku hanya mampu memejamkan mataku, menikmati dan dia ikut membalasnya. Tangannya meremas lenganku. Ia tidak kuasa untuk menahan gejolak hasratnya. Aku mengerang saat tangannya kini berpindah ke leherku menekan kepalaku dan membangkitkan gairahku.
Kini tanganku sudah ada di pahanya, mengusap dan menaikkan roknya sedikit hingga dia mengerang dalam ciumanku. apalagi saat ini tangan aku berhasil menemukan daerah sensitifnya. Mengusap pelan, membuatnya menggeliat.
“Ya ampun, kau basah…” bisikku dimulutnya dengan nafas yang terengah. Wajahnya memerah, aku menatapnya intens, kemudian menciumnya dengan tergesa-gesa dan lebih dalam. Memasukkan jarinku, tapi tangannya menahanku. Aku melepas tautan bibirnya.
“Kau sangat sexy, kau tidak tahu dirimu sangat sexy di mataku Park Channie. Aku akan memberi sedikit kepuasan…”
“Percayalah, ini tidak sakit…” dengan suara yang menahan gejolak lobidoku, matanya sendu, penuh dengan gairah. Aku menutup kembali bibirnya dan membawanya ke dalam ciuman yang panas dan tanpa ampun. Jari panjang ku memasuki area sensitifnya bergerak teratur, memutar dan menambah kecepatannya saat ciumanku berpindah pada leher jenjangnya, membuat suara desahannya keluar dari bibirnya. Ini gila, kenapa rasanya senikmat ini. Dia merasakan tubuh ku menegang dibalik celanaku, karena tubuhku menekan tubuhnya kesandaran dasboard mobil.
“Ya… begitu, mendesahlah…” suara ku terdengar serak, nafasnya tersengal. Membuat wajahnya tidak berhenti memerah. Ciumanku turun dari leher, kebelahan dadanya dengan menyingkap sedikit kemeja siffonnya, dengan jari-jari yang masih bergerak liar dibawah tubunya. Tubuhnya lemas, terbakar, matanya sedari tadi terpejam menikmati sentuhanku. Ia merasakan sesuatu ingin mendesak keluar dari dalam tubuhnya yang panas.
“Ya, tatap aku, sayang…” Channie membuka matanya, menatap ku,yang sekarang rambut coklatku acak-acak karena tangan Channie dan tatapannya menggelap, erotis.
“Aku—“ Channie tidak tahu apa yang akan terjadi di dirinya, yang ia rasakan ia melayang ke tempat yang tidak pernah ia tahu sebelumnya.
“Ya, lepaskan…” Ucapku sambil menyesap bibirnya kembali yang memerah dengan semakin cepat menggerakkan jari-jari panjangnku. Gelombang kepuasan itu datang. Channie memekik dan merangkul kuat leherku. Nafasnya tersengal hebat.
" Ya Tuhan, apa itu tadi… " ujarnya.
aku juga demikian, aku bernafas di sela-sela lehernya dan mengecup singkat tengkuknya. Aku masih membiarkan Channie menikmati sisa-sisa orgasmenya. Nafasku denganya terdengar berat. aku menarik jari-jariku dan menghisapnya. Channie memalingkan wajahnya dan membenahi pakaiannya, kemudian aku menarik Channie dan menekankan bibirnya, melumat kembali bibir Channie, agar merasakan nikmat cairannya bersama-sama.
“Kau sangat nikmat, Channie…” gumamku saat melepas tautan bibirnya. aku kemudian membenamkan bibirku pada dahi Channie, membuatnya berdesir. Aku menjauh darinya dan Membenahi jas dan sedikit tatanan rambutku. Aku meliatnya dia terlihat sangat sexy dan panas. Setelah dia membenarkan bajunya. Aku membuka sekat mobil. Dan teryata sudah sampai di depan rumah ku.***
Channie_
Aku melihatnya turun dari mobil dan membukakan pintu untuk ku. Aku keluar dan melihat sebuah rumah ah tidak ini mirip sebuah istana sangat megah seperti di negeri donggeng.
Dia memegang tanganku dan membawa ku masuk ke dalam.
Ketika aku masuk sudah ada maid yang berbaris menyambut kami. Ah lebih tepatnya menyambut lelaki ini.
Dia terus menarik tanganku dan membawaku menuju sebuah kamar yang ada di lantai atas.
Tunggu kenapa aku di bawah ke kamar apa maksudnya ini. Batinku. ....TBC
Semogah kalian suka yah dengan part ini and jangan lupa vote and comment yah gush...
Terimah kasih yang udah mau vote cerita ini.
Next mungkin akan lama update cerita ini karena aku sibuk.
See you gush...
KAMU SEDANG MEMBACA
SHE IS MINE
RomanceBertemu dengan pria menyebalkan yang seenak'nya saja datang tiba- tiba kalau aku adalah Miliknya _PARK CHANNIE Entah kenapa setiap bertemu denganya aku merasakan gairah yang sangat besar ingin membawa nya ke tempat tidur ku, dan sejak bertemu deng...