Part 6 : L.O.V.E

8.7K 707 22
                                    

SeHunXLuHan
Warning!! This is boyxboy fanfic!! If you don't like , then just go away and dont read!!
Luhan milik Sehun
Sehun milik Luhan
Hunhan milik HHS XD
.
.
Happy reading~~
.

Luhan terbangun pagi itu namun tidak mendapati Sehun disampingnya. Ada banyak hal yang mereka ceritakan semalaman namun pada akhirnya Luhan jatuh tertidur sedangkan Sehun sibuk mengusap rambutnya dengan lembut.

Sehun masih menggunakan kursi roda mengingat kakinya yang lumpuh sementara. Nyaris saja Sehun lumpuh total jika Jongin dan Chanyeol tidak langsung membawa Sehun pergi dari sana dan langsung pergi kerumah sakit.

Luhan mengerutkan dahinya bingung lalu melangkah keluar dari kamar dengan piyama yang masig kusut. Rambutnya masih acak-acakkan dengan raut wajah sayunya. Dia melangkah menuruni tangga, berlarian cepat menuju ruang kerja Sehun. Sekilas dia dapat melihat Yifan yang sibuk menyuruh beberapa maid untuk membereskan dan membersihkan halaman rumah.

"Yifan??" panggil Luhan dengan nada pelan. Yifan menoleh dan tersenyum simpul.

"Ada apa Lu?"

"Sehun dimana?" tanya Luhan pelan.

"Diruang kerjanya. Tadi pagi dia benar-benar keras kepala dan tidak ingin istirahat" celetuk Yifan. Luhan hanya menghela nafas lalu mengambil langkah pergi dari sana.

Dia kembali melangkah masuk, melewati lorong-lorong gelap dan bercahaya minim. Lalu dia dapat dengan jelas melihat ruangan kerja milik Sehun diujung lorong dengan sebuah lampu remang.

Luhan berjalan mendekat, dia mengetuk pintu beberapa kali hingga samar-samar dia dapat mendengar dengungan dari Sehun pertanda dia diperbolehkan masuk. Pintu terbuka, hal yang pertama dia lihat adalah rak bercat putih berisi buku buku tebal yang tersusun rapi, juga sebuah sofa yang terletak disana dan sebuah meja kecil yang diatasnya terletak bunga mawar.

"Lu? Kau sudah bangun?" Sehun menatap Luhan dengan pandangan kaget ketika melihat keberadaan Luhan disana. Luhan tersenyum simpul lalu berjalan mendekat, lalu memeluk leher Sehun dari belakang.

"Seharusnya pagi ini aku sarapan denganmu" rajuk Luhan dengan nada kesalnya. Sehun tertawa kecil.

"Aku sudah sarapan"

"Jangan bohong. Kau tidak sarapan sama sekali" cetus Luhan dengan nada kesalnya. Sehun tersenyum geli lalu melepas sejenak pena yang dipegangnya beserta sebuah kertas dokumen berisi beberapa data yang Luhan sendiri tidak mengerti.

"Aku memang tidak pernah pandai berbohong Lu, jadi apa yang kau inginkan tuan putri?" Sehun tersenyum kecil setelah melirik wajah Luhan yang mulai tertekuk.

"Berhenti memanggilku tuan putri. Aku lelaki dan oh iya, kau harus sarapan. Se-ka-rang" ujar Luhan dengan nada penuh penekanan. Sehun menghela nafas lalu mengangguk pasrah.

Dia membiarkan Luhan mendorong kursi rodanya menuju ruang makan tanpa mempedulikan kondisi Luhan yang masih memakai piyama tidur. Kekasih cantiknya itu memang agak berlebihan padanya. Selalu menyuruhnya tepat makan, memastikan Sehun istirahat dengan teratur, dan selalu mengantar Sehun ketempat terapi dan mengabaikan kuliahnya.

Beberapa waktu lalu Luhan memang sudah sepakat soal dia yang tidak akan masuk kuliah lagi. Sehun maupun Luhan tidak ingin jika ada hal buruk dan hal yang sama akan terjadi lagi.

DETERMINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang