VII

63 6 0
                                    

"Kemarin adalah kemarin. Sedangkan sekarang adalah sekarang. Sekarang bisa berubah dengan adanya kemarin"

-unknown.

-¤-

Aku berjalan menelusuri jalan setapak ini, aku melihat berbagai macam pakaian indah yang sepertinya cocok jika kukenakan. Disini terdapat berbagai macam toko toko yang menjajakan kebutuhan dari orang bayi sampai lanjut usia.

Seperti dunia manusia sajapikirku.

'Lè Gruzy'gumamku

Di kaca etalase nampak wanita porselen menggunakan gaun putih gading selutut dengan dibawahnya terdapat renda renda yang indah,dan dibagian pinggang terdapat pita yang dibentuk menjadi bunga. Memang itu terlihat sangat press dibadan, tapi ku menyukainya

'Cantik,wen. Apa menurutmu aku akan pas?' Tanyaku ke Wendy

'Ku pikir kau akan menjadi primadona vi jika kau menggunakannya' pujinya.

'Vi, huh? New name? Hahahaha'balasku. Aku merasakan ia mendengus kesal kepadaku

Disaat aku mengagumi pakaian tersebut, aku mencium bau Chocolate dan Mint yang memabukkan? Tiba tiba wendy berteriak

"Mate Olin Mate. Mate kita!" Kata wendy berlonjak senang

Secepat inikah ku menemukan mateku?
Saat aku mengikuti bau ini aku melihat Seorang lelaki Yang parasnya Tampan bak dewa dewa, Rahang yang tegas, hidung mancung, mata yang berwarna hitam pekat dan Rambut yang berwarna hitam legam di dalam cafe yang duduk bersebelahan dengan wanita dan...

Tunggu?

Wanita? Aku merasakan sesak dan nyeri di dadaku saat ku melihat perempuan itu menempel tangan lelaki itu yang notabenya adalah 'mate'ku, ewhh.. bakan dadanya mengapit lengannya. Tidakkah ia jijik?

Aku melihatnya dari seberang sini ia terlihat bahagia. Aku berinisiatif memasuki cafe tersebut untuk menghampirinya

Klingg..
bunyi bel masuk pintu cafe terbuka. Disini aku dapat menghirup aroma mateku sepuas puasnya. Aku kembali menatapnya, alangkah terkejutnya ku saat aku melihatnya ternyata ia juga melihat kearahku. Dia tersenyum kepadaku,aku merasakan pipiku memanas.

Kulihat ia membisikkan sesuatu kepada wanita disampingnya dan wanitanya mengangguk, lalu ia berjalan menghampiriku.

"Siapa namamu?" Suaranya terkesan dingin namun menyejukkan hati

"Nn-aamaaku Vv--iollina Rrr--eesyaa Quee--n" kataku dengan gugup

Kulihat ia tersenyum, tapi aku merasakan sesuatu yang buruk akan terjadi

"Apa kau pendatang baru? Dan baru mendapatkan wolfmu baru baru ini?Dan belum dapat berganti Shift?"

Aku hanya mengangguk mengiyakan perkataannya

"Dan kau belum mempunyai Pack?"

Aku menjawab dengan gelengan kepala

"Semuanya perhatian!" Katanya dengan Lantang dan keras, menimbulkan semua pasang mata mengarah pada kami bertiga

"Kalian lihat wanita didepanku? Ia bernama Violina Resya Queen. Nama yang cantik bukan?"

Hatiku berbunga bunga saat ia mengucapkan namaku, begitu juga dengan Wendy, ia sangat senang mendengar suaranya

"Nama yang sangat indah. Tapi tidak dengan wajahnya!Dan menurutku kau sangat tidak pantas menjadi Lunaku dibanding wanita disampingku. Kau pun adalah seorang Rogue."katanya dengan penekanan di 'rogue' diikuti seringaian di bibir merahnya

Aku terkejut, kenapa ia mengatakan seperti itu? Tak terasa air mataku mengalir. Aku melihat wanita disampingnya tersenyum miring kepadaku

"Listen to me carefully! I Thomas Adrian Silver. Alpha's From Sylverton Red Moon pack reject you Violina Resya Queen as my mate.Now and Forever!"katanya dengan lantang

Tak terasa air mataku meluncur keluar dari kedua bola mataku. Aku sedih, kenapa ia menolakku? Apakah aku yang berpenampilan kurang menarik dibanding 'gadis'nya?

Sedari tadi wendy meraung raung penuh kesakitan dikepalaku

Aku terjatuh bersimpuh dilantai, aku tidak peduli dengan ocehan para penghuni cafe disini

'Lebih baik kita pergi olin' ucap wendy, suaranya menyiratkan kekecewaan dan kesedihan yang dalam

'Baiklah' kataku seraya memutus mindlinknya

Author POV.

Violin sudah tak menangis lagi, dia mengatur nafasnya dan dengan sisa kekuatan yang ia miliki, ia mulai berdiri.

Semuanya terkejut, kenapa ia masih mempunyai kekuatan untuk berdiri?Thomas pun ikut terkejut

"Baiklah jika itu yang kau mau" ucap Olin dengan menunduk,

Suara ituu.. adalah suara wendy. Sepertinya wendy telah mengambil alih tubuhnya, walaupun ia belum dapat berganti wujud

Olinpun mengangkat wajahnya, dan semuanyapun terkejut karena melihat iris matanya yang berubah warna

"Kau, Perempuan murahan! Akan merasakan akibatnya!". Olin yang dikuasai wendy pun mulai menunjuk kearah perempuan yang disebelah 'mantan mate'nya. Yang ditunjukpun hanya gemetaran karena takut akan wanita didepannya karena wanita yang sekarang berdiri didepannya berbeda sekali dengan wanita yang ia lihat saat pertama kali masuk kedalam cafe. Aura dingin dan menyeramkan menyeruak keluar dari dalam tubuhnya

'Kita pergi dari sini wen. Kita sudah tak dihargai' ucap olin saat tubuhnya dikuasai wendy

Ia hanya mengangguk. Dan secara perlahan ia keluar dari cafe tersebut, dia tak sadar jika william sudah ada disampingnya.

Ia menyaksikan 'kejadian' di cafe tersebut.

"Kau tak apa? Apakah kau baik baik saja"

Tak ada jawaban dari orang disampingnya

Merekapun sampai ditaman, segera william menarik olin ke bangku yang berada ditaman

"Menangislah, aku tahu kau sedih. Aku bisa menjadi sandaranmu"

Olin pun menangis terisak dipundak william. Ia menceritakan semua kejadian yang terjadi kepadanya hari ini.

Bodoh!Kenapa ia yang tidak mengharapkan mate malah mendapatkannya sedangkan aku yang berdoa kepada-mu belum mendapatkannya pikir william

Ia menengol ke arah samping, dan dilihatnya Violin perlahan mulai tenang, nafasnya juga mulai teratur lalu secara tak sadar ia pun mulai memejamkan matanya dan iapun terlelap lagi. Untuk kedua kalinya.
---.
Pict diatas
Violin
Imajinasi gue itu dia, kalo kalian ada yang lain silahkann..

Sylverton : The Lost PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang