Ketika aku rasa penantianku akan hujan sia sia
ketika aku lelah berusaha memeluk hujan
Kuputuskan untuk pulang
Sesampai di rumah..
Kudapati secangkir kopi panas dengan uap yang masih mengebul
Dan sehelai handuk yang masih terlipat rapi diatas meja..
Secarik kertas jatuh ketika kuhirup kopi di cangkir..Usaplah kepalamu dengan handuk ini sampai kering
Lalu minumlah kopinya agar badanmu hangat
Mungkin tak sesuai seleramu tapi minumlah..Kusesap kopi di cangkir yang terlalu manis
Kupandang jendela gerimis mulai menyapa
Seiring jiwa dan raga yang menghangat oleh aliran kopi
Ah, ternyata kaulah hujan yang selama ini aku tunggu..
Yang dengan setia mengusap semua penat
Yang membasuh hampa..
Tanpa mungkin aku menyadarinya..
Engkaulah hujan yang aku tunggu8/2/16.16.23
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Aksara Tanpa Makna
PoesieKumpulan goresan aksara tanpa makna di sebuah forum maya Bukan puisi hanya sekedar curahan hati